India Uji Coba Kinerja Amfibi Ranpur IFV BMP-2 Produksi Lokal
|Selain jet tempur, rudal jelajah dan senapan serbu, salah satu bukti alih teknologi (transfer of technology) dari Rusia ke India adalah produksi ranpur Infantry Fighting Vehicle (IFV) BMP-2. India memperoleh hak produksi BMP-2 melalui perjanjian transfer teknologi dengan Uni Soviet pada tahun 1980-an. Perjanjian ini mengizinkan India untuk memproduksi kendaraan ini di bawah lisensi oleh manufaktur persenjataan Ordnance Factory Medak (OFMK).
Dengan produksian yang mencapai ribuan unit, BMP-2 terus dikembangkan dan disempurnakan oleh India. Kolaborasi teknologi dengan Rusia memainkan peran penting dalam mengembangkan kemampuan produksi India dan memungkinkan negara tersebut memenuhi kebutuhan kendaraan tempur infanteri sekaligus memperkuat kemandiriannya di bidang strategis ini.
Dikutip Armyrecognition.com (22/12/2023), OFMK telah melakukan uji coba amfibi BMP-2 buatan lokal, yakni uji coba flotasi tahunan untuk BMP-II dan variannya di Danau Malkapur di Sangareddy pada tanggal 21 Desember 2023. Kendaraan ini, yang aslinya merupakan desain Rusia, diproduksi di bawah lisensi oleh India di fasilitas OFMK di Yeddumailaram.
Uji coba flotasi tahunan tahun ini melibatkan dua kendaraan BMP-II dan sebuah BMP-II yang dirombak dari produksi tahun ini. Uji coba dilakukan di bawah pengawasan Pabrik Persenjataan Medak dan Direktorat Jenderal Penjaminan Mutu (DGQA).
Didirikan pada tahun 1984, OFMK telah memproduksi dan memasok lebih dari 2.000 unit BMP-2 ke Angkatan Darat India hingga saat ini. Selain pembuatan kendaraan baru, OFMK juga melakukan perombakan terhadap kendaraan yang sedang bertugas. Uji coba yang telah selesai ini diawasi oleh B. Ratna Prasad, General Manager Mutu dan Litbang, beserta tim pejabat dan staf OFMK. Kendaraan tersebut diperiksa secara menyeluruh oleh petugas DJQA setelah uji coba dan harus memenuhi semua standar yang disyaratkan.
BMP-2 adalah kendaraan tempur infanteri yang dirancang khusus untuk transportasi pasukan dan memberikan dukungan tembakan di medan perang. Ranpur ini dilengkapi dengan persenjataan yang mencakup meriam 30 mm 2A42, senapan mesin koaksial (PKT) 7,62 mm, dan perlengkapan untuk meluncurkan peluru kendali anti-tank (AT-5 “Spandrel” atau AT-4 “Spigot”). Kombinasi persenjataan ini memungkinkannya untuk menghadapi berbagai ancaman, mulai dari kendaraan lapis baja hingga posisi infanteri.
Dalam aspek proteksi, BMP-2 dapat menahan tembakan senjata ringan dan serpihan peluru. Armor depannya dapat menahan peluru penusuk armor kaliber 23mm, sementara bagian sampingnya menawarkan perlindungan terhadap peluru penusuk armor kaliber 7,62 mm.
Dengan bobot 14.300 kg, BMP-2 merupakan kendaraan yang mampu membawa tiga awak hingga tujuh prajurit. BMP-2 dapat mencapai kecepatan maksimum 65 km per jam di jalan raya. Jangkauan BMP-3 mencapai 550 hingga 600 km.
Aksesori utama mencakup teknologi penglihatan malam inframerah untuk meningkatkan visibilitas dalam kondisi cahaya redup, sistem perlindungan NBC (Nuklir, Biologi, Kimia), dan sistem pengendalian kebakaran untuk meningkatkan akurasi saat menyerang target.
BMP-2 Armoured Amphibious Dozer – Cuma Zeni Tempur India yang Punya
Dirancang di Rusia, BMP-2 telah menemukan pengguna di berbagai negara, termasuk Afghanistan, Aljazair, Irak, Rusia, dan banyak negara lainnya, termasuk India, menjadikannya kendaraan tempur infanteri yang banyak digunakan di seluruh dunia. (Gilang Perdana)
Indihe gak pake nanggung kalo lisensi, 2000 bijik, maka bisa murah jadi @ 1jt$, pantesan PLA gak berani nyerang😁
So…India disupport Russia dan AS sedangkan Pakistan disupport China?