India Akuisisi Rudal Jelajah Anti Kapal dari Rusia untuk Armada Kapal Selam Sindhughosh (Kilo) Class

Meski usianya tidak muda lagi, yakni dengan operasional unit pertama pada tahun 1986, namun Angkatan Laut India rupanya belum mau memensiunkan armada kapal selam Sindhughosh class (Kilo class versi India). Alih-alih pensiun, kapal selam bertenaga diesel listrik ini justru telah mendapatkan sejumlah upgrade secara bertahap, termasuk kemampuan untuk meluncurkan rudal jelajah anti kapal dari tabung torpedo.

Baca juga: Rusia Tawarkan India ‘Gratis’ Tiga Unit Kapal Selam Kilo Class, Inilah Syaratnya

Seperti dikutip Armyrecognition.com (5/2/2025), India telah meresmikan kontrak dengan Rusia untuk pengadaan rudal jelajah anti kapal yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operasional armada kapal Sindhughosh class.

Pengumuman tersebut diwartakan oleh Kementerian Pertahanan India lewat akun media sosial X pada tanggal 4 Februari 2025, yang menekankan signifikansi strategis dari perjanjian ini. Kontrak tersebut ditandatangani di hadapan Menteri Pertahanan Rajesh Kumar Singh dalam sebuah upacara di New Delhi.

Meskipun jumlah pasti rudal dan jadwal pengiriman belum diungkapkan, Kementerian Pertahanan India mengonfirmasi bahwa senjata ini ditujukan untuk kapal selam Sindhughosh class. Kapal selam ini merupakan komponen inti dari armada bawah laut konvensional India dan telah memiliki sistem tempur canggih. Integrasi rudal jelajah ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serang dan kemampuan untuk melakukan operasi angkatan laut jarak jauh.

Sindhughosh class terdiri dari kapal selam serang diesel-listrik yang dibangun di Rusia dan ditugaskan ke Angkatan Laut India sejak 1986. Dengan panjang 72,6 meter dan bobot terendam 3.076 ton, kapal selam ini ditenagai oleh sistem propulsi hibrida yang menggabungkan dua mesin diesel berkekuatan 3.650 tenaga kuda dan motor listrik berkekuatan 5.900 tenaga kuda, yang memungkinkannya mencapai kecepatan maksimum 19 knot saat terendam dan beroperasi pada kedalaman hingga 300 meter.

Kapal selam ini memiliki jangkauan operasional 6.000 mil laut saat menggunakan snorkel dan dapat menjalankan misi hingga 45 hari, didukung oleh 53 awak, termasuk 13 perwira.

Dari perspektif pertempuran, kapal selam Sindhughosh class dirancang untuk menyerang target permukaan dan bawah air, dilengkapi dengan paket senjata beragam yang mencakup torpedo berat 533 mm (53-65 dan TEST 71/76), ranjau laut DM-1, dan rudal jelajah anti kapal Klub-S (SS-N-27). Rudal-rudal ini meningkatkan kemampuannya untuk menyerang target berbasis laut dan darat pada jarak yang jauh.

Rudal 3M-54 Club-S – Senjata Strategis di Kapal Selam Kilo Class Vietnam

Selama bertahun-tahun, armada Sindhughosh telah menjalani beberapa program modernisasi, yang menggabungkan sistem sonar USHUS, sistem komunikasi CCS-MK2, dan program perpanjangan masa pakai hingga 35 tahun, yang dilakukan melalui kemitraan dengan galangan kapal Rusia dan India.

Peningkatan ini telah meningkatkan kemampuan deteksi dan serangan mereka, sehingga sesuai dengan persyaratan peperangan angkatan laut modern. Namun, terlepas dari peningkatan ini, armada tersebut telah mengalami insiden operasional, termasuk tabrakan dan kebakaran di atas kapal, yang menyoroti tantangan perawatan yang terkait dengan kapal selam yang menua.

Kontrak terbaru dengan Rusia sejalan dengan kerja sama pertahanan India yang lebih luas dengan Moskow, yang tetap menjadi pemasok utama perangkat keras militer, termasuk penerbangan, pertahanan udara, dan sistem angkatan laut. Kemitraan ini memastikan akses ke persenjataan canggih, memperkuat postur pencegahan dan kesiapan operasional India di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.

INS Shindukesari Sandar di Jakarta, Inilah Penampakan ‘Nyata’ Kapal Selam Kilo Class di Indonesia

Meskipun rincian spesifik tentang rudal yang dibeli belum dikonfirmasi secara resmi, integrasi rudal jelajah ke kapal selam Sindhughosh class menunjukkan bahwa rudal tersebut kemungkinan besar adalah 3M-54 Klub-S, varian ekspor dari 3M-54 Kalibr (SS-N-27 “Sizzler”).

Dikembangkan oleh Novator Design Bureau Rusia, rudal jelajah anti kapal dan serang darat ini memiliki jangkauan operasional antara 220 dan 300 km, tergantung pada variannya, dan menggunakan mesin turbojet dengan pendorong berbahan bakar padat. Fase terminal supersoniknya meningkatkan kemampuan bertahannya terhadap sistem pertahanan udara musuh.

Kalibr/SS-N-27 telah beroperasi sejak 1987 dan digunakan oleh beberapa angkatan laut, termasuk Rusia, Cina, India, Iran, Vietnam, dan Aljazair. Varian Klub-S, yang dirancang untuk peluncuran kapal selam, kompatibel dengan kapal selam Kilo dan Sindhughosh class yang memungkinkan mereka untuk menyerang target tanpa terdeteksi.

Punya Enam “Black Hole,” Vietnam Jadi Kekuatan Kapal Selam Kedua Terbesar di Asia Tenggara

Sementara itu, versi Klub-N dikonfigurasikan untuk kapal permukaan, seperti fregat Grigorovich class Rusia. Rudal ini telah diuji dalam pertempuran, termasuk di Suriah, di mana kemampuannya untuk menghindari pertahanan udara musuh melalui penerbangan ketinggian rendah dan manuver mengelak telah ditunjukkan.

Angkatan Laut India mengoperasikan enam kapal selam Sindhughosh class. Dari total unit yang diakuisisi, terdapat sebagian yang dibangun di Rusia dan sebagian lagi yang dibangun di India melalui teknologi lisensi.

Ada dua unit kapal selam Sindhughosh dibangun di India oleh Mazagon Dock Shipbuilders Limited (MDL) dalam rangka pengembangan industri pertahanan dalam negeri dan peningkatan kemampuan pemeliharaan serta modifikasi lokal.

Akibat insiden tragis yang menimpa INS Sindhurakshak (yang tenggelam pada tahun 2013), saat ini jumlah kapal selam Sindhughosh class yang beroperasi ada empat unit. Setelah ada satu unit yang dihibah (pinjam) untuk Angkatan Laut Myanmar. (Gilang Perdana)

Lawan Pengaruh Cina, Jadi Alasan India Hibahkan Kapal Selam Kilo Class ke Myanmar

 

2 Comments