IMZ Ural 650 Sidecar: Ini Dia! Sepeda Motor Intai Tempur Korps Marinir TNI AL
|Pertama melihat foto diatas serasa tak percaya, bahwa pasukan TNI menggunakan moge (motor gede) bergaya old school plus dilengkapi sespan (tandem). Tak seperti pasukan bermotor reguler, moge dengan sespan milik Korps Marinir TNI AL ini dilengkapi senapan mesin sedang FN MAG kaliber 7,62 mm. Tampilan ini langsung mengingatkan pada gaya bermotor pasukan NAZI Jeman yang kondang di era Perang Dunia II dengan motor BMW R12.
Baca juga: Kawasaki D-Tracker 250 – Kuda Besi Tunggangan Pasukan Infanteri Pengaman Ibu kota

Baca juga: FN MAG 7,62mm GPMG – Senjata Multi Platform, Andalan Infanteri Hingga Beragam Rantis TNI

Model pengoperasian motor dengan sespan lumrah digunakan oleh pasukan reconnaisance (pengintaian) yang bertugas sebagai tim pelopor dalam iring-iringan. Sepeda motor dengan bobot yang relatof ringan, kecil dan berkecepatan tinggi memungkinkan mereka untuk secara mobile bolak-balik dari front ke induk pasukan untuk melaporkan situasi sekitar. Sampai saat ini, di TNI baru Resimen Bantuan Tempur (Menbanpur) Pasukan Marinir yang menggunakan motor dengan sespan.
Baca juga: Komodo KIT 250AT – Rantis Intai Ringan Berpenggerak 2 Roda
Jenis moge sespan yang digunakan Marinir adalah Ural IMZ 650 Sidecar buatan Rusia. Adopsi motor ini memperkuat citra Korps Baret Ungu yang dominan dengan alutsista asal Eropa Timur. Motor bergaya retro ini disokong mesin 4 stroke 2 silinder dengan kapasitas 649 cc. Mesin punya kekuatan 35 HP dengan rotational speed 5.600 RPM. Dalam mode tandem, motor dapat dibawa ngebut hingga kecepatan 108 km per jam, sementara dengan model solo (tanpa sespan), kecepatan maksimum bisa melonjak sampai 122 km per jam. Motor ini memiliki empat tingkat kecepatan.


Baca juga: Ural 4320 – Truk Reparasi dan Komunikasi Ranpur BMP-3F Marinir TNI AL
Dari sejarahnya, IMZ Ural dibangun saat masa konfrontasi Rusia – Jerman dalam babak Perang Dunia II. Keberadaan motor lansiran IMZ Ural menjadi beberapa perangkat yang dipersiapkan untuk mendukung Pasukan Merah Uni Soviet dalam menghadapi agresi Jerman. Tapi uniknya, motor-motor lansiran IMZ Ural berasal dari copy-an dari motor BMW buatan Jerman. Sebagai platform pengembangan diambil dari BMW R71 yang diam-diam dibeli melalui perantara pihak Swedia. Kemudian seperti sudah ditebak, para teknisi Soviet membongkar habis BMW dan membuat plat dan cetakan mesin yang berasal dari motor Jerman tersebut. Dan pada awal tahun 1941, IMZ Ural mulai merilis prototipe motor besar lansiran Jerman. (Gilang Perdana)
Becak aja masih impor..
Bengkel Night butterfly aja bisa bikin kok..
Di foto no 2, barisan terdepan parade, terlihat AMX-10. Knp tank satu ini cuma sebatas utk parade ? Klo alasannya gampang terguling, AB Perancis dan bbrp negara lain kan sempat pake alutsista ini, buktinya di mereka gpp kan ?
Maaf oot ,berita tadi pagi kembali lagi kita harus berduka dengan jatuhnya herkules di papua ,13 orang jadi korban .
Harus di selidiki seringnya pesawat kita jatuh ,apa ada hubungannya dengan korupsi yang kemaren baru terungkap di pengadilan ? Tujuannya bukan lagi mencari siapa yang salah tapi apa yang salah sehingga peristiwa itu terjadi ,agar bisa di perbaiki .Misal persyaratan standar apa sudah sesuai dengan spec yang dicantumkan .Kalau tidak segera lengkapi /agar peristiwa tersebut tidak lagi terulang .
KPK/BPK harus di bolehkan masuk karena dana untuk alutsista adalah sangat besar ,masuk 3 terbesar dari APBN . Apakah dana yang disediakan sudah di gunakan secara efektif dan seterusnya . Selagi TNI masih berlindung di balik ”RAHASIA NEGARA ” maka jangan harap kita punya alutsista yang mumpuni .faktanya ada saja yang di sunat atau tidak di cantumkan dalam list pembelian tapi tidak di perhatikan ,Contoh drugcute untuk F16 hibah ,pada gelombang pertama kedatangan tidak di lengkapi dengan drugcute untuk memperlambat saat medarat ,atau kalau terpaksa pesawat yang lagi running di runway terpaksa harus di batalkan terbang ,dan inilah yang terjadi saat ada masalah mau take off tapi karena tidak punya drugcute pesawat nyelonong keluar landasan menyebabkan total loss dan terbakar ,padahal kalau ada drugcute pasti bisa di hentikan dengan cepat ,dan tidak akan menyebabkan total loss. Hal-hal kecil ini yang sering luput dari perhatian ,setelah celaka baru sadar .
Terlalu banyak ragam kendaraan dari berbagai macam negara tentu tidak menguntungkan soal pasokan suku cadangnya. Sama seperti nasib gaz 469 uaz,kia 420,banyak yang mangkrak kesulitan suku cadang. Kenapa gak ambil produk yg beredar di dalam negeri dg dukungan sparepart yg berlimpah di dalam negeri…???
Komennya jauh dari artikel diatas
@ayamjago
Bung, ikut nanya juga ada infokah untuk tahun 2017 alutsista apa yg fix atau kemungkinan besar bisa datang ke Indonesia?
Nah khusus untuk Marinir apakah Bmp3 dan RM-70 bertambah lagi jumlahnya??
aku nggak nyangka ternyata TNI punya motor unik kya gni…..@bang admin brpa unit yg dimiliki korps marinir???
@ayam jago
F-22 bakalan dipangkalkan di north teritory/aussy…masak AU kekeuh pengen beli radar Master-T siy bang?
@uling
jelas tidak. persyaratannx sdh jelas performa radar harus diatas radar weibei. skrg proyek 16 radar baru sdh masuk proses kualifikaai
kalo mau platform paket radar counter stealth seharusnx tni & pemerintah membuka kmbali opsi membeli platform paket radar elta bikinan israel
@ayam jago
Sebenarnya weibel-pun kurang cocok utk iklim tropis, walopun teknologinya sudah aesa tapi bekerja pd gelombang-X….prefer yang bandel dg iklim disini (s-band): GM-400, giraffe 4a atau elta yang semuanya berteknologi aesa
Mayan buat parade….spare partnya gimana nih?
@Ulin putih..
Komen sampean mirip ucapan Pres Duterte mengenai jet FA 50 merekaa.. are you??
Min alutsista jaman bung karno sampai pak harto dibahas dong
@Razgriz: Sebagian besar sudah kami kupas, silahkan pantau di http://www.indomiliter.com/etalase-alutsista/ 🙂