Update Drone KamikazeKlik di Atas

Ilyushin Il-38 May: Jejak Supremasi Rusia di Lini Pesawat Intai Maritim

Bentuknya sekilas mirip dengan pesawat intai maritim legendaris P-3C Orion, namun bila diperhatikan pesawat turboprop yang satu ini punya fuselage lebih panjang, dan tampilan mesin lebih besar dari Orion. Dan inilah Ilyushin Il-38 (kode NATO – May) yang memang disebut-sebut sebagai pesawat copy-an dari Lockheed P-3C Orion, lantaran Orion lebih dulu terbang perdana pada 1959, sementara Il-38 terbang perdana pada 1961.

Baca juga: P-3C Orion – Kombinasi Apik dari Pesawat Intai Maritim, Pemburu Kapal Selam, dan SAR di Laut Lepas

Ya, antara Il-38 dan P-3C Orion adalah sisa-sisa peninggalan Perang Dingin, kala Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berlomba menjadi yang terdepan di beragam segmen alutsista, tak terkecuali di lini pesawat intai maritim. Namun berbeda dengan P-3 Orion yang namanya kondang dan dioperasikan oleh 18 negara, maka nama Il-38 memang jarang disebut, pesawat intai matirim dengan kemampuan penindakan di lautan ini tercatat hanya digunakan oleh Rusia, India, dan Mesir sampai 1976.

Ilyushin Il-38 terbang perdana pada 28 September 1961, dan resmi digunakan oleh Uni Soviet pada 1967. Meski dari segi usia sudah ‘senja,’ namun seperti halnya P-3 Orion yang masih wara-wari meronda di lautan, Il-38 pun kini masih berstatus aktif digunakan. Bahkan AL Rusia masih menempatkan Il-38 sebagai kekuatan pemukul untuk misi intai dan anti kapal selam. Di masa jayanya, Uni Soviet menyasar Il-38 untuk melumatkan kapal selam AS yang memiliki kemampuan meluncurkan rudal balitik.

Sebagai kekuatan penghancur, Il-38 dilengkapi dua bomb bay yang dapat dimuati beragam munisi, mulai dari torpedo, bom laut dan ranjau, hingga total payload 9 ton. Pesawat yang dibangun dari basis Il-18 ini punya ciri khas pada sosok radar dalam radome yang ada di bawah area kokpit, inilah yang disebut Berkut (Golden Eagle) search radar (kode NATO – Wet Eye). Dan serupa dengan P-3C Orion, pada bagian ekor nampak perangkat magnetic anomaly detector (MAD). Untuk mengendus keberadaan kapal selam lawan dengan akurat, salah satu bomb bay disiapkan sebagai tempat peluncuran sonobuoys.

Varian Il-38 yang digunakan India malah lebih sangar, Negeri Anak Benua yang juga mengoperasikan P-8 Poseidon ini mengintegrasikan Il-38 agar dapat meluncurkan rudal anti kapal Sea Eagle. Tidak itu saja, India meminta kepada Rusia agar Il-38-nya tampil mumpuni dengan penambahan Sea Dragon avionic suite, jenis radar baru, Forward looking infrared (FLIR) dan perangkat Electronic Intelligence (ELINT). Lebih dahsyat lagi, India tengah mengembangkan varian yang disebut sebagai Il-38SD ini agar mampu meluncurkan rudal jelajah Brambos ALCM (Air Launched Cruise Missile) dengan pembuatan pylon khusus.

Baca juga: Brahmos ALCM, Lambang Superioritas Industri Rudal Jelajah India

Dikutip dari wikipedia.org, sampai saat ini 58 unit Il-38 yang telah diproduksi, dengan sekitar 30 unit yang masih aktif dioperasikan AL Rusia. Pada 7 Desember 2010, dua unit Il-38 Rusia muncul di atas Laut Jepang di dekat Semenanjung Noto, kedua pesawat diketahui melakukan ‘gangguan’ pada latihan gabungan antara Angkatan Laut AS-Jepang. Latihan itu akhirnya dihentikan sementara karena kekhawatiran bahwa Il-38 mungkin melakukan misi pengawasan pada kegiatan angkatan laut AS/Jepang. (Haryo Adjie)

Spesifikasi Ilyushin Il-38
– Crew: seven-eight
– Length: 40,185 meter
– Wingspan: 37,4 meter
– Height: 10,17 meter
– Empty weight: 35.500kg
– Max takeoff weight: 66.000 kg
– Powerplant: 4 × Ivchencko/Progress AI-20M turboprop engines
– Maximum speed: 645 km/h
– Ferry range: 7.500 km
– Endurance: 13 hours
– Service ceiling: 11.000 meter
– Rate of climb: 5,33 m/s

4 Comments