Ilyushin Il-22M Airborne Command Post Rusia Mendarat dengan Rusak Parah – Terkena Rudal Hanud Ukraina atau Friendly Fire?
Update pada insiden yang menimpa dua pesawat intai Rusia yang tengah terbang di Laut Azov pada 14 Desember 2014, yakni Beriev A-50 dan Ilyushin Il-22M. Sampai tulisan ini diturunkan belum ada kabar nasib pesawat AWACS Beriev A-50 yang diduga telah ditembak jatuh, sementara Ilyushin Il-22M dikabarkan berhasil melakukan pendaratan darurat di Bandara Anapa, Krasnodar Krai, Rusia. Dari foto yang beredar, nampak Il-22M mengalami kerusakan parah pada bagian vertical stabilizer.
Mengenai detail yang terjadi pada Airborne Command Post tersebut masih simpang siur, namun bila melihat dari level kerusakan pada vertical stabilizer, maka patut diduga pesawat turboprop tersebut terkena blast fragmentation dari rudal.
Ada beberapa spekulasi yang beredar tentang apa yang menimpa Il-22M, mengingat jarak lokasi kejadian cukup jauh dari daratan Ukraina, maka sekalipun digunakan rudal hanud (pertahanan udara), maka tak sembarang rudal hanud bisa melakukannya, dibutuhkan rudal hanud jarak jauh, yang dalam hal ini Ukraina mempunyai aset sistem hanud MIM-104 Patriot dengan rudal PAC-3 Interceptor sumbangan AS, serta rudal hanud S-200 dan S-300.
Namun PAC-3 Interceptor beroperasi berdasarkan prinsip kontak (impact) body-to-body contact pada sasaran, sehingga jika menarget Il-22M, dipastikan pesawat tersebut akan hancur karena impact langsung dari rudal. Sementara S-200 yang merupakan rudal hanud peninggalan era Soviet yang punya kemampuan high-explosive fragmentation. Dengan hulu ledak seberat 217 kg, terdapat 16.000 pelet fragmentasi seberat 2 gram dan 21.000 pelet seberat 3,5 gram, yang pola ledakannya dipicu oleh radar proximity fuse atau command signal.
Rudal S-200 dapat melesat dengan kecepatan Mach 4 dan menjangkau sasaran sejauh 300 km. Namun, mengingat teknologi rudal hanud ini sudah usang, maka kecil kemungkinan bahwa Rusia tidak mampu mengantisipasi serangan dari S-200.
Ada lagi laporan media lokal yang menyebut bahwa insiden yang menimpa Il-22M adalah friendly fire, alias terkena tembakan dari sistem hanud kawan (Rusia). Namun, sepertinya itu baru berupa hipotesa. Saluran Telegram Rybar, yang memiliki hubungan dengan Kementerian Pertahanan Rusia, mengatakan pesawat itu mungkin terkena friendly fire.
Ilyushin Il-22M (Coot-B) adalah pesawat komando udara (Airborne Command Post) yang dikembangkan oleh perusahaan dirgantara Rusia, Ilyushin Design Bureau. Pesawat ini adalah varian yang dimodifikasi dari pesawat penumpang komersial Il-18 dari era Uni Soviet.
Il-22M digunakan sebagai platform komando dan kontrol udara untuk mendukung operasi udara dan pengawasan dalam pertempuran. Pesawat Il-22M dilengkapi dengan sistem komunikasi dan peralatan elektronik yang canggih untuk memfasilitasi koordinasi dan kontrol komando di udara.
Rudal S-200, Adopsi Fixed Erector dan Masih Bikin Israel Penasaran
Pesawat ini termasuk dibekali sistem komunikasi yang terintegrasi, sistem radar, peralatan pemantauan elektronik, dan sistem komputer yang kompleks. Pesawat ini juga memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mentransmisikan informasi dalam waktu nyata kepada unit komando darat. (Gilang Perdana)
Dengan rudal S-200 dari jarak 250 km maka dibutuhkan waktu hampir 3 menit untuk sampai mengenai sasaran A-50 dan Il-22 Rusia bila rudal S-200 memiliki kecepatan hingga Mach 4. Dengan waktu selama itu salvo tidak akan cukup, kemungkinan besar Ukraina juga menggunakan senjata jamming terarah radius luas seperti Krasukha. Mengingat Krasukha yg ditangkap Ukraina diawal invasi Rusia di Bucha tahun 2022 lalu memiliki jangkauan lebih dari 300 km, membutakan radar A-50 dan Il-22 dari jarak yg ideal selama 1 menit lebih dari cukup untuk memberikan waktu bagi salvo rudal S-200 mencapai target yg diinginkan dari jarak yg jauh. Jika itu benar maka itu adalah pertama kalinya alutsista Rusia yg berhasil ditangkap oleh Ukraina digunakan untuk melawan balik Rusia dan itu adalah sesuatu hal yg luar biasa.
Kalopun Il-22 bisa berhasil kabur, jatuhnya A-50 Beriev tidak akan mengubah fakta jika Rusia telah kehilangan salah satu aset strategisnya setelah tenggelamnya RTS Moskva.
Menyebut Beriev A-50 dan Il-22 ditembak secara friendly fire padahal sedang dikawal pespur pengawal justru lebih konyol lagi. Bagaimana mungkin kru hanud Darat Rusia bisa salah mengidentifikasi beberapa obyek di area aman mereka sebagai musuh jika ada beberapa obyek lain yg mungkin bisa dikenali sebagai kawan?? Seburuk apa sistem pengenalan Friend or Foe milik Rusia?? Semua itu adalah nonsense apalagi dg menyebut aset strategis itu sudah dijaga pespur pengawal dan disebut tertembak friendly fire. Ingat, pespur pengawal tersebut hanya digunakan untuk mencegat pespur musuh atau obyek udara lain non rudal AAW yg datang menyerang. Tidak satupun rudal AAW yg didesain untuk mencegat rudal AAW yg lain. Yg hanya bisa mereka lakukan adalah dengan melakukan manuver menghindar sembari melakukan jamming serta meluncurkan flare atau Chaft.
Dengan jatuhnya A-50 dengan atau tanpa kawalan Pespur pengawal membuktikan bahwa aset strategis Rusia itu diserang menggunakan skema serangan yg rumit dan beruntun yg memungkinkan mereka susah untuk menghindari seluruhnya.
palingan friendly fire ini, secara, ini lebih strategis daripada jet tempur, secara teori mustahil bergerak sendiri, rekaman rudal neptune hit moskva ngga ada saja diklaim ukraina ulah neptune (yang jelas sangat bisa untuk marketing)
IL 22M bisa pulang, Mbah gatol yg sewot, nangkis berita mimin, yg sabar ya mbah😂
Woow, luar biasa, udah remuk masih bisa pulang, dulu yg heli serang juga, ini membuktikan sista Ruskie bukan kaleng2, bisa makin laris ini kalou gak ada catsa😁
Tidak mungkin itu terjadi karena Friendly Fire:
1.) Info pertama berasal dari Ukraina, Tidak mungkin Ukraina akan mengeklaim hasil friendly fire sebagai perbuatan mereka. Mereka tidak memiliki kepentingan untuk berbual seperti itu.
2.) Jika itu memang friendly fire bagaimana bisa sistem Hanud Rusia salah mengidentifikasi obyek besar yg terbang di area aman mereka sebagai musuh?? Bahkan jika itu friendly fire apakah identifikasi FoF Rusia sangat parah sehingga tidak mampu mengenali mana kawan mana musuh?? Padahal teknologi A-50 dan S-300/400 Rusia terbaru harusnya mampu mengenali aset mereka sendiri.
So, overall sangat mungkin Ukraina melakukannya dan itu suatu kemajuan luar biasa bagi sistem hanud Ukraina.