IAI Israel Pasok Sistem GPS Anti Jamming pada Light Armed Helicopter Generasi Terbaru
|Israel Aerospace Industries (IAI) baru-baru ini mengumumkan perjanjian kontrak penting dengan Korea Aerospace Industries (KAI). Kontrak tersebut mencakup penyediaan sistem Adaptive Defense Antenna (ADA) untuk produksi tahap kedua program Light Armed Helicopter (LAH) untuk militer Korea Selatan.
Baca juga: Jet Tempur F-15E Eagle Dipasangi DIGAR, Sistem Anti GPS Jamming dan Spoofing
Sistem ADA adalah solusi GPS (Global Positioning System) Anti-Jamming yang mampu menetralisir interferensi sinyal dari beberapa jammer dalam berbagai arah, perangkat ADA diatur untuk instalasi pada serial helikopter LAH berdasarkan kontrak ini.
Menurut siaran pers IAI, kolaborasi ini menandai kelanjutan kemitraan antara IAI dan KAI, yang berasal dari pemilihan sistem ADA IAI oleh Defense Acquisition Program Administration (DAPA) pada tahun 2017. Perjanjian awal mencakup instalasi, pengujian, dan kelaikan udara, serta sertifikasi sistem di berbagai matra militer Korea, termasuk Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat.
Sistem ADA IAI menawarkan kemampuan integrasi tanpa batas dengan solusi navigasi yang ada di platform udara, permukaan, dan maritim, serta amunisi berpemandu. Beroperasi secara bersamaan di pita L1 dan L2, mendukung sinyal C/A dan P(Y), dan mengakomodasi ketentuan bentuk gelombang kode-M, sistem ini dapat beradaptasi dengan beragam aplikasi pertahanan.
Untuk platform yang akan dipasangkan Adaptive Defense Antenna, LAH disiapkan dan dikembangkan untuk kebutuhan Angkatan Darat Korea Selatan, dimana helikopter serang ini nantinya akan menggantikan helikopter serang buatan Amerika Serikat, AH-1F Cobra dan 500MD Tow Defender.
Merujuk ke sejarahnya, LAH diluncurkan pada Desember 2018 dan kemudian melakukan terbang perdana pada Juli 2019 di Sacheon, nantinya 210 unit LAH akan diproduksi untuk Angkatan Darat Korea Selatan.
LAH yang diproduksi KAI merupakan hasil dari suksesnya transfer of technology (ToT), dimana LAH dibangun dari platform Airbus H155, atau masih satu keluarga dengan helikoper AS365 Dauphin dan AS565 MBe Panther. LAH disokong dua unit mesin turboshaft Arriel 2L2 yang dikembangkan bersama manufaktur mesin asal Perancis Safran dan Hanwha Techwin.
KAI Kembangkan Light Armed Helicopter (LAH) Versi Tanpa Awak
Sebagai helikopter serang, LAH dipersenjatai dengan kanon Gatling 20 mm di bawah hidungnya. Helikopter ini juga dilengkapi dengan roket 70 mm dan rudal anti tank produksi Chungum. LAH juga dilengkapi sistem peringatan dini dari rudal dan bekal konsol FLIR (Forward Looking Infrared) pada bagian hidung. Guna mengindari sengatan rudal pencari panas, LAH mengusung knalpot model upwards directed exhausts. (Gilang Perdana)