HUT TNI Ke-72, Inilah Fakta Menarik dari “Stupid Crazy” LVTP-7 Korps Marinir
|Untuk kedua kalinya, di lokasi yang sama dan di hadapan Presiden Jokowi, awak ranpur LVTP-7 Resimen Kavaleri Korps Marrinir akan mempertunjukkan atraksi pengocok adrnelin, “Stupid Crazy” di HUT TNI Ke-72. Melaju dengan kecepatan tinggi di bibir dermaga, tanpa keraguan dan langsung terjun ke permukaan air, sudah barang tentu dibutuhkan awak ranpur yang bernyali dan penuh perhitungan dalam menjalankan aksi nekat ini. Namun lepas dari kehandalan awaknya, tak kalah penting adalah kemampuan dan karakteristik dari LVTP-7. Bisa dipastikan sampai saat ini dari sekian banyak ranpur TNI, hanya LVTP-7 dari Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratfib) yang sanggup melakoni Stupid Crazy.
Baca juga: Bedah Ranpur “Stupid Crazy” LVTP-7 Resimen Kavaleri Korps Marinir
Menurut penuturan sumber Indomiliter.com di lingkungan Kavaleri Marinir, sejatinya tank-tank yang lebih modern bisa saja untuk melakukan Stupid Crazy, namun akan sangat beresiko. Sebut saja tank amfibi BMP-3F buatan Rusia, tank seberat 18 ton ini tak disarakankan untuk aksi Stupid Crazy, lantaran pengunci pintu kedap pada hatch bagian atas terbilang ringkih. “Kalau pun dipaksa untuk menjajal Stupid Crazy, ketinggian dermaga dengan permukaan air tidak boleh lebih dari satu meter,” ujar seorang perwira Marinir. Bisa dibayangkan efek dari Stupid Crazy adalah hentakan ke permukaan air yang sangat besar, dan bila sistem kedap air tak kuat bisa sangat fatal.
Ketinggian dermaga di lokasi atraksi terbilang ekstrim, yakni mencapai tiga meter dari permukaan air laut. LVTP-7 selain mempunyai hull yang sangat kokoh, ranpur yang berasal dari hibah Korea Selatan ini punya daya apung yang tinggi dengan kemampuan kedap yang sangat baik. “Bisa diibaratkan saat ranpur di lempar maka akan langsung mengapung sendiri, bahkan bila ranpur mendarat tidak sempurna, maka posisinya bisa pulih dengan sendirinya,” ujar sumber Indomiliter.com. Ranpur amfibi terbaru yang disebut-sebut sebagai “Mini LVTP-7,” yakni Arisgator milik Infanteri Mekanis TNI AD. Dari basis M113 yang ditambahkan hull memang terlihat mumpuni sebagai kendaraan amfibi, namun moncong tambahan pada Arisgator dipercaya tidak kuat untuk meladeni Stupid Crazy.
Baca juga: Arisgator Special Ocean Kit, Bikin M113 Berani Berenang di Lautan Lepas
“Stupid Crazy..,” adalah julukan yang disebut media di luar negeri saat menyaksikan atraksi nekat awak tank Korps Marinir dalam HUT TNI ke-70 di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, 5 Oktober 2015. Betapa tidak, beberapa ranpur LVTP-7 berbobot 30 ton digeber full speed dan tanpa keraguan langsung ‘loncat’ menerjang air di bibir dermaga. Ribuan sorot mata tak hanya dibuat kagum, bahkan tak sedikit yang ikut ‘sport jantung’ kala melihat atraksi yang disiarkan langsung di televisi.
LVTP-7 merupakan produksi tahun 1984 dan diterima Korps Marinir pada tahun 2009/2010, jumlah yang didatangkan dari Korea Selatan ada 15 unit. Sepuluh unit ditempatkan di Batalyon Tank Amfibi 2 (Jakarta) dan lima unit lainnya ada di Batalyon Tank Amfibi 1 (Surabaya). LVTP-7 aslinya dibuat oleh FMC Corporation, Amerika Serikat, namun LVTP-7 milik Korps Marinir TNI-AL berasal dari Korea Selatan, pabrik pembuatnya pun bukan FMS, melainkan dibuat berdasarkan lisensi oleh Samsung Techwin. Indonesia memperoleh ranpur ini lewat program hibah. LVTP-7 buatan Korea Selatan ini semuanya sudah di upgrade ke versi AAV (Assault Amphibious Vehicle)-7A1. (Haryo Adjie)
Sayang cuma 15 unit….
Andai sj punya 100 unit… Pasti lbih mantaaaappppp….
Berdoa saja agar tidak ada masalah sama hullnya..
Benda seberat 30 ton dihentakkan ke air itu seperti mukulin anak orang pakai batu…wkwkwkwkwLand
Min , mohon dapat diulas NASAMS yang akhirnya dipilih oleh indonesia yang beritanya sudah ada
@Bledug, untuk NASAMS silahkan simak di http://www.indomiliter.com/nasams-sistem-hanud-jarak-medium-impian-arhanud-indonesia/
memang sales tdk prnh bohong. tender merad sam cuma kedok doang, nasams pasti trpilih
hal yg sama bakal trjadi pd 3 skadud pespur workhorse. viper tdk trhadang!!
Om @ayam jago apa tni au tidak berminat dengan rafaley francis padahal pilot tni au pernah ikut joki juga waktu di halim & ngaku katay rafale zet tempur cangggih apalgi generasiy sudah 4++ ???
Dassault mundur krn prsyaratan harga yg diajukan tni au trlalu rendah. Mknx muncul kandidat kejutan yaitu j31 sbg pngganti rafale
Owwh gitu sadis amat gantiy j31 china pesawat abal-abal low quality bikin mules
Minimal marinir mempunyai LVTP 7 sebanyak 64 unit…
Ditambah dng RE lokal. Itu lebih baik. Karena ini ranpur yg bagus.
Mau tanya min kenapa kok ga marinir menambah aav aja yg hull ya kokoh seperti ini ya?join sama korea pindad buat kan mantap.
Kalau baca di forum tetangga gak bisa nambah lagi, karena setelah Korea hibah 15 unit ini kena marah sama Amerika
nah itu dia…karena kita juga amerika gak jadi kasih 4 teknologi kunci kfx/ifx. gak ada cara lain harus segera mandiri. ilmu itu memang mahal.
Baca dimana bang?pengen baca juga bang?
Korea pernah paparan mau jual versi yg lebih baru, KAAV7A1 di tahun 2012 ke Indonesia
http://defense-studies.blogspot.co.id/2012/03/dankormar-terima-paparan-ranfib.html
Tapi mungkin krn harganya selangit jadi berat dibeli, sebagai ilustrasi Pilipina barusan beli 8 unit KAAV7A1, dg harga per unitnya senilai US$6juta. Harga BMP3F TNI AL saja hanya dikisaran US$3juta (2012) sedangkan BTR80A seharga US$500ribu (2005)
Amerika ngga setuju hibah LTVP7 dilanjutkan kemungkinan krn jika dilanjutkan Indonesia tidak mau beli barang baru. Amerika sendiri juga jual dg harga yg kompetitif dibanding Korea.
Semoga jumlah nya bisa ditambah
Amin