HMAS Parramatta 154 – Lambang Supremasi Kekuatan Australia di Laut Cina Selatan
|Naiknya tensi ketegangan di Laut Cina Selatan acap kali terjadi, pelaku utama pun sudah bisa ditebak, siapa lagi jika bukan AL Cina dan rivalnya AL Amerika Serikat. Namun yang menarik perhatian belum lama ini adalah sosok kapal perang Australia yang turut dalam konvoi bersama kapal penjelajah Ticonderoga Class USS Bunker Hill (CG 52), kapal serbu amfibi USS America (LHA 6) dan kapal perusak Arleigh Burke Class USS Barry (DDG 52). Kapal perang Australia yang dimaksud adalah HMAS Parramatta (FFG-154).
Baca juga: Kekurangan Pelaut, Frigat HMAS Perth Tak Melaut Selama 2 Tahun
Angkatan Laut Amerika Serikat dalam siaran resminya menyatakan, militer Australia telah mengerahkan Kapal Perang HMAS Parramatta untuk bergabung bersama armada Angkatan Laut AS di Laut Cina Selatan. Dikutip dari defenceconnect.com.au, HMAS Parramatta disebutkan bertolak dari Fleet Base East, Sydney pada 5 Februari lalu dalam misi pelayaran empat bulan. Resminya HMAS Parramatta berlayar dalam misi muhibah dan latihan bersama angkatan laut India, Malaysia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam.
Bergabungnya HMAS Parramatta dengan konvoi AL AS juga dibalut dalam kerangka latihan operasi tempur laut, yang mencakup latihan penembakan langsung yang terintegrasi, operasi helikopter yang terkoordinasi, latihan perlindungan kapal, integrasi komando dan kendali, dan interoperabilitas antar elemen.
Keterlibatan HMAS Parramatta di Laut Cina Selatan perisnya kala frigat berbobot 3.600 ton ini berlayar dalam konvoi besar di sekitaran Perairan Malaysia, dimana saat itu kapal riset Haiyang Dizhi 8 milik Cina terpantau berlayar di sekitar perairan tersebut. Kapal milik Cina itu melakukan survei di eksplorasi minyak milik Petronas. AS menilai hal itu sebagai intimidasi Cina terhadap Malaysia di zona konflik perairan.
Disini yang menarik perhatian adalah sosok HMAS Parramatta, yang tak lain adalah salah satu dari ANZAC Class, frigat andalan AL Australia (Royal Australian Navy). Saat ini, populasi kapal perang ini ada sepuluh unit, delapan unit dioperasikan oleh AL Australia, dan dua unit digunakan oleh Selandia Baru.
Lantas apa yang menjadi bekal persenjataan di HMAS Parramatta? Frigat yang dibangun dari desain MEKO200 oleh Tenix Defence Systems ini mengandalkan meriam MK45 kaliber 127 mm pada haluan, rudal anti kapal Harpoon 2×4 dan rudal hanud Sea Sparrow dan Evolved Sea Sparrow dalam peluncur VLS. Sementara bekal senjata aspek bawah lautnya dua triple tube torpedo MK32 kaliber 324 mm. Dalam setiap pelayaran, HMAS Parramatta dipastikan membawa satu unit helikopter anti kapal selam mutakhir Sikorsky MH-60R Seahawk.
HMAS Parramatta ditenagai 1 × General Electric LM2500 gas turbine yang menyodorkan tenaga 30.000 hp dan 2 × MTU 12v 1163 TB83 diesels yang menghasilkan tenaga 8.840 hp. Kecepatan maksimum frigat ini mencapai 27 kntos, sementara jarak jelajahnya sampai 11.000 km pada kecepatan ekonomis 18 knots. Dari spesifikasi, frigat dengan 170 awak ini punya panjang 118 meter dan lebar 15 meter.
Sebelum terlibat di Laut Cina Selatan, kapal kombatan ini pada Oktober 2019 baru saja bertugas di bawah mandat Dewan Keamanan PBB dalam misi pengamanan zona sanksi bagi Korea Utara. Dalam misi tersebut, HMAS Parramatta didukung oleh pesawat intai maritim P-8A Poseidon.
Baca juga: Frigat Hunter Class – Jurus Australia Hadapi Ekspansi Kekuatan Bawah Laut Cina
Meski terlihat strong, namun Australia saat ini telah mencanangkan pengganti ANZAC Class, yaitu frigat Hunter Class. Bagi Australia, armada ANZAC Class yang telah beroperasi sejak 1996 sudah mulai dianggap tua dan rencananya akan dipensiunkan kelak pada tahun 2030. Boleh jadi seperti kasus pensiunnya frigat Adelaide Class – HMAS Melbourne dan HMAS Newcastle, maka boleh jadi bakal banyak negara yang antre membeli eks ANZAC Class. (Bayu Pamungkas)
knp Indonesia ga ikut jg beli kapal laut seken tapi strong ini..mungkin kebijakan beli alutsista bekas tidak berlaku untuk matra laut..kan pembelian kapal laut Usman-Harun jg bukan kapal baru (seken) untuk mengejar kuantitas tapi berkualitas..😊👍
Bung tomo class bukan kapal second bekas pakai negara lain,tapi hitungan nya masih gress karena brunei tidak sempat memakainya karena kekurangan tenaga pelaut,dan akhirnya dibeli indonesia,beda kalau kita beli kapal bekas seperti yang lain
Indonesia sekarang sudah bisa bikin kapal perang sendiri, kenapa beli seken ? mendingan beli baru atau lisensi yang akan dapat ToT new technologi
Sesuai berita acara nya bang, buat kejar tayang penguatan alutsista, lagian juga ni kendaraan perang masih sangat bagus apalagi buat ukuran kita, kalau tunggu buat masih sangat kelamaan, dan itupun juga masih tetap minta bantu sama penerbitnya kapal perang
Malah menggangu anggaran kita…maintenace dan suku cadang nightmare…bukan kejar tayang…malah jadi..kejar melayang.
Saya setuju sekenan ANZAC class pantas dilirik. Hull Jerman sangat diakui. Fregat Norwegia dan OPV Venezuela saja karam karena dihantam kapal bikinan Jerman.
ayo manfaatkan lagi barang hibah ini. macam zaman habibi dari jerman. tinggal ganti propulsi jadi diesel
yg baru ttp dibikin kalau ada kapal seken masih bagus knp ga di beli jg untuk mengejar kuantitas jumlah kapal TNI AL..bung Tomo class kapal seken rasa baru..krn semenjak dibuat sdh mangkrak 5 tahun sampai akhirnya dibeli Indonesia..👍
Begini ya dek Ade.
Beli kapal bekas memang terlihat murah biayanya dek, tp resiko utk biaya retrofitnya jg gak murah. Dan itu jg memakan waktu, krn kita jg hrs melakukan pengecekan detail struktur body kapal dan mesin utk menentukan harga kelayakan dan bagian yg diretrofit,, blom lg penentuan jenis senjata yg cocok buat kita pakai hrs diinstal ulang. Krn tdk semua persenjataan dr pemilik lama bisa kita dapatkan jg. Kemudian sistem elektronik kapal jg hrs dpt sentuhan.
Sehingga utk penyerahan setelah setuju beli jatuhnya akan sama dng waktu membuat kapal baru. Krn gak bisa langsung dipakai setelah dlbeli. Belum lg terbentur masalah umur pakai yg tdk bisa dihindari yg perhitungannya sejak peletakan lunas kapal.
Jd lebih baik bangun baru. Krn pembelian kapal perang tidak perlu ngantri spt beli pesawat terbang dek yg harus inden lama banget.
Pembuatan kapal perang bisa langsung, apalagi bisa dilakukan di galangan kapal dalam negeri.
Baru kali ini buat yg satu ini Ane sependapat ama ente, Dhek Ruskye. Lebih baik beli baru daripada seken. Kalo Denmark mau ngasih ToT yg banyak ya ambil aja Iver kalo gak ya pilih aja Omega dari Damen.
Omega sangat cocok buat ngadepin Destro type 54 dan 55 China. Tinggal superioritas udara yg diperkuat. Makanya lebih cocok kalo kapalnya buatan Barat maka pespurnya juga buatan barat biar lebih cocok buat tandem apalagi kalo pespurnya yg generasi kelima. Soal NCW mah udah wajib untuk peperangan abad 21 dan itu lagi Kemhan ama Mabes lagi nyiapin itu kok. Betul kan Bung Ruskye???
Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh
kenapa ga kerja sama buat radar aja ya sama si Aussie , CEAFAR nya lumayan bagus itu .
Platform pakai MEKO. Banyak digunakan di berbagai negara sebagai frigate & OPV. Justru ketersediaan sparepart malah lebih banyak daripada F2000 yang jadi basis Bung Tomo class
Kapal ini sudah dipakai 24 tahun, kemungkinan hullnya sudah berumur 26 tahun. Kalo untuk dipakai ALRI kelihatannya kurang cocok. Tapi mengingat hullnya terlihat masih kuat jadi kalo dihibahkan ke Bakamla baru cocok. Bisa dipakai 12-14 tahun lagi sebagai stop gap kapal coast guard.
Ntung, murid ente paling bawah sono komen spt ini :
“sekenan ANZAC class pantas dilirik. Hull Jerman sangat diakui. Fregat Norwegia dan OPV Venezuela saja karam karena dihantam kapal bikinan Jerman.”
Emangnya mau beli kapal perang tujuannya utk ditubruk2an Ntung? Kok aneh binti ajaib ya Ntung.?
@Ayam Jago
Bung ini bagaimana dengan progress pengadaan Frigate batch 2 apakah dapat info bung?
Saya masih bingung untuk pengadaan apakah tetap meneruskan dari Damen atau ambil Iver dari Denmark. Karena selentingan yg saya denger (Maaf) someone in the higher place ini Palace want some “Kick back” from the procurement. Either it comes through Broker or from his Company. If you know I mean..
Anyway.. Bagi saya yg penting pilihan itu tetap yg terbaik jgn besar di Platform (Hull) tapi sensor n weapon Kentang gitu wkwkwk
Apalg kemarin bung Ayam jg bilang SatCom di Kaprang Indonesia masih di Y-Band dari LEN tp kita masih yg seri paling sederhana??