Hibah dari AS, Malaysia Telah Terima Gelombang Pertama Drone Intai ScanEagle

Meski program akuisisinya telah diwartakan sejak awal 2018, namun hingga kini Indonesia belum juga menerima kedatangan drone intai ScanEagle lansiran Boeing Insitu untuk TNI AL. Sementara negara tetangga yang sama-sama mendapatkan program hibah dari Amerika Serikat, yaitu Filipina dan Malaysia, malah sudah lebih dulu menerima ScanEagle. Seperti belum lama ini AL Malaysia disebut telah menerima gelombang pertama, berupa enam unit ScanEagle.

Baca juga: Diintegrasikan Oleh PT Len, TNI AL Akan Terima 14 Unit Drone Intai Maritim ScanEagle

Dikutip dari Janes.com (26/3/2020), disebutkan Malaysia total akan menerima 12 unit ScanEagle, enam unit saat ini sudah diterima AL Malaysia pada akhir Februari lalu. Kepala Angkatan Pertahanan Malaysia Jenderal Affendi Buang menjelaskan bahwa enam unit ScanEagle yang tersisa diharapkan akan diserahkan pada tahun 2022. Program akuisisi ScanEagle untuk Malaysia mencakup paket pelatihan awak, pemeliharaan dan kemampuan untuk mengoperasikan drone hingga 2.000 jam.

Pengiriman ScanEagle datang pada saat terjadinya pergolakan politik di Malaysia, dimana pemerintahan baru dilantik pada 1 Maret. Seperti halnya Puspenerbal yang akan membentuk skadron tersendiri untuk ScanEagle, maka begitu juga dengan AL Malaysia, ke-12 uni drone intai maritim ini akan ditempatkan ke dalam Skuadron 601 AL Kerajaan Malaysia.

Pentagon mengumumkan pada Juni 2019 bahwa Malaysia mendapatkan total 12 dari 34 unit ScanEagle yang dipesan dari Insitu. Selain Malaysia, kontrak juga mencakup pengiriman UAV ke Indonesia, Filipina, dan Vietnam dalam program Maritime Security Initiative (MSI). Program MSI pertama kali diungkapkan oleh sekretaris pertahanan AS Ashton Carter pada 2015 di Singapura. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengawasan maritim mitra Washington di kawasan Asia Tenggara.

Sejauh ini Filipina telah menerima enam unit ScanEagle, sementara Indonesia direncakan akan mendapatkan 14 unit ScanEagle. Nantinya Indoensia hanya akan mengeluarkan dana sekitar Rp10 miliar untuk mengintegrasikan dan memastikan keamanan data dari peralatan ini dengan alutsista lainnya. Dalam proyek integrasi tersebut, PT LEN Industri yang akan bertugas untuk melakukan integrasi sistem pada drone.

Baca juga: Filipina Terima Enam Unit Drone Intai ScanEagle, Indonesia Menyusul

ScanEagle diawaki oleh kru pada Ground Control Station. Sistem kontrol dan navigasi ScanEagle menggunakan GPS waypoint dan autonomous object tracking and autonomous in-flight route mapping. Untuk transmisi data, ScanEagle disokong datalink UHF 900MHz dan downlink S-band 2.4GHz untuk transmisi video. (Gilang Perdana)

3 Comments