Heckler & Koch G28 – Senapan Sniper Semi Otomatis Terbaru Pasukan Elite TNI

Nama Heckler & Koch (H&K) seolah menjadi lambang jaminan mutu dalam jagad senjata perorangan, betapa tidak, merek senjata asal Jerman ini begitu akrab digunakan oleh banyak satuan elite dunia. Di lingkup tiga matra TNI misalnya, mulai dari submachine gun, assault rifle (senapan serbu) sampai sniper rifle (senapan sniper) sudah jamak dimiliki beragam satuan elite TNI. Dan lewat postingan di salah satu media sosial, nampak pasukan elite TNI dalam sebuah defile menggenggam senapan sniper jenis H&K G28.
Baca juga: H&K G3/SG-1: Senapan Runduk TNI dengan Basis Senapan Serbu G3
Setelah di artikel terdahulu dikupas tentang senapan laras panjang H&K G36C, H&K HK416 dan H&K G3/SG-1, maka H&K G28 memjadi menarik perhatian untuk dikenal lebih dekat. Oleh Heckler & Koch, G28 disebut sebagai Designated Marksman Rifle (DMR), yaitu senapan tembak runduk yang dapat dioperasikan layaknya senapan semi otomatis dengan mekanisme gas operated. H&K G28 dikembangkan dari varian sipil senapan MR308, dan modelnya mengikuti senapan serbu HK417. Lantaran mengikuti desain HK417, maka 120 bagian (75 persen) di G28 dapat saling digunakan dengan HK417.
Senapan sniper dengan gas operated disasar untuk meladeni medan peperangan modern, dimana jenis senjata ini memberikan bantuan tembakan kepada infanteri dengan akurasi yang tinggi. Hal yang berbeda dengan senapan sniper jenis bolt action yang hanya dapat melepaskan tembakan “satu-satu.”

H&K G28 mengusung kaliber NATO 7,62×51 mm. Uniknya, desain receiver mengikuti model AR-15/M-16. Sementara bagian popor mengingatkan pada senapan karabin M4 dengan fitur buttstock yang dapat disesuaikan. Senapan sniper yang digunakan pasukan Jerman di Afghanistan ini bukan hanya dilengkapi bipod, lebih dari itu, untuk menghadapi pertempuran jarak dekat disiapkan foregrip pada bagian bawah laras. Mengadopsi picatinny rail, G28 standarnya dilengkapi alat bidik (scope) HK-Schmidt & Bender 3-20×50.
Heckler & Koch menyediakan dua pilihan magasin model transparan untuk G28, yaitu yang berkapasitas 10 dan 20 peluru. Untuk menyesuaikan kebutuhan kustomer, G28 ditawarkan dalam dua varian, yakni G28 E2 “Standard” dan G28 E3 “Patrol”. Varian Patrol menggunakan pembidik HK-Schmidt & Bender 1-8×24 G28 dan memiliki dimensi yang sedikit berbeda dengan varian standard. Varian ini dibuat lebih ringan untuk mendukung mobilitas.
Baca juga: H&K HK416 – Senapan Serbu dengan Akurasi Tinggi dan Kualitas ‘Sebandel’ AK-47
G28 varian E2 “Standard” punya panjang 965 mm (dengan buttstock diperpanjang mencapai 1.082 mm). Panjang larasnya saja mencapai 421 mm. Bobot kosong senjata tanpa magasin adalah 5,8 kg dan bobot alat bidik 1,2 kg. Varian ini dipasangkan dengan alat bidik HK-Schmidt & Bender 3-20×50 G28.
Sementara varian G28 E3 “Patrol” punya panjang serupa dengan G28 E2, termasuk panjang larasnya. Hanya saja bobot G28 E3 tanpa magasin lebih ringan daripada G28 E2, yaitu 5,1 kg. Varian ini dipasangkan alat bidik HK-Schmidt & Bender 1-8×24 G28 dengan bobot 1,05 kg.
Lantas bagaimana dengan jarak tembak efektif H&K G28? Dikutip dari heckler-koch.com, disebut jarak tembak efektif G28 ada di rentang 600 – 800 meter. (Bayu Pamungkas)
Yang penting gaya….padahal senapan Pindad udah terbukti mengalahkan para tentara pilihan di Kejuaraan antar Army….itulah kenyataannya kalo kita masih Made In Asing….harusnya TNI Polri itu harus menunjukan kepada dunia kalo Alutsista kita sudah maju.
Emangnya sikon di ajang lomba itu sama ama misinya SF ya?
😛
Emang situ user? Dah pernah pake belom? Untuk misi penting pake kualitas yg bagus dan presisi tinggi
Padahal sniper Pindad bagus
Sudah pernah coba pakai buat bandingin kedunya ya?
Ane salut. 👍
😛
H&K G28 mungkin lebih bagus makanya di pilih…(buat gaya)..lol
Mungkin bro bisa nanya usernya(brokernya) kenapa gak milih punya pindad kok malah milih H&K.
Ada apa dengan ss3? Gak dilirik, kurang memuaskan, atau gengsi aja? Diliat dari website pindadnya sama aja kok jarak tembak efektifnya.
Saban ada postingan begini, pasti dikaitkan sama Pindad, lah yang buatan Pindad juga dipake mas2, tapi sebagai pasukan elit ya wajar dan harus utk mengenal senapan sniper terbaru dr merek luar.. jd jgn terlalu jauh soal pake pindad atau tidak.
Masalah di Pindad itu ada di mesin produksi yang sudah jadul (seperti yg sudah diungkap Wamenhan) dan kualitas bahan, yg katanya masih di bawah produk luar. Akhirnya kualitas produk pun jadi sedikit ada di bawah produk luar, terutama dalam hal daya tahan. Untuk prajurit reguler sih masih cukup. Tapi untuk kelas pasukan elite, yang level misinya kritikal, butuh senjata yang kualitasnya lebih dari itu.
Positif thinking saja….untuk dicontek….Amerika saja yang sangat modern juga beli dari negara asing..macam Heckler & Koch Jerman..FN Belgia…Benelli Italia…Milkor Afrika selatan..Bofors Swedia….dll
Perlengkapan nya, seperti Telescope, ada yg night vision dan siang hari.
yang jadi masalah adalah uang yang lari keluar dan kian kecilnya pendapatan bumn yang menjadi kian jauh dari kata persaingan karna engak ada modal buat pengembangan apa lagi penelitian…..sebenarnya sih sah sah aja beli untuk memenuhi kwalitas tapi kalou mengorbankan hal besar dimasa depan itu yang patut jadi pertanyaan….memang benar kalou mau disandingkan apa dibandingkan dengan produk luar kita masih jauh tertingal apa lagi class jerman yang notabene adalah bapak moyangnya produk berkwalitas….jadi memang sukar memilih antara mana harus didahulukan keungulan apa kemandirian…soooo semua pilihan tentu ada baik dan buruknya…!!!
Saingan Pindad sekarang bukan cuma dari luar negeri, tapi dari dalam negeri juga. Di kelompok senapan, Komodo Armament sedikit demi sedikit sudah mulai mengikis pangsa pasar Pindad di dalam negeri (TNI/Polri). Lihat D5 Assault Rifle nya Komodo, orang Indonesia awam nggak akan menyangka kalau itu buatan Indonesia. Kalau Pindad nyantai2 mentang2 BUMN, jangankan oleh perusahaan luar, oleh perusahaan swasta dalam negeri saja bisa kelibas. Sekarang sudah ada Komodo Arm, nanti Czechoslovak Group juga bikin pabrik di Indonesia. Makin besar tekanan buat Pindad.
Buat nembak armor anoa jg ga nembus
Kdg saya heran kalo senjata Pindad itu terbaik knp ga semua negara beli ya?
Market pa dan koneksi kita butuh orang dengan koneksi luar yang kuat tanpa itu susah masuk market eropa apa US
Terbaik itu kata kita
Sudah banyak negara sudah bisa bikin sendiri, jadi kalau beli urusannya ke gengsi dan terbaik in the world, harga dan politik juga pengaruh.
jauh lah bila dibandingkan Heckler & Koch, FN, Colt, U.S. Ordnance dan Kalashnikov, serta Israel Military Industries bahkan Norinco
yang ngomong terbaik itu sapa dek…???
terus apa landasan dari katagori terbaik itu bisa disematkan pada produk…???
kalou sekedar menang lomba tembak belum bisa disematkan kata terbaik…karna faktor manusia atau keahlian sipenembak lebih utama…kalou engak percaya coba kasih produk terbaik tersebut pada seorang yang kalah dalam lomba tembak atau tukar pakai senjata nanti akan terlihat yang unggul itu senjata apa manusia nya…!!!
lagian kalou yang terbaik juga kan belum tentu itu harus dimiliki atau dibeli…banyak faktor lainya pembelian sista akan terlaksana termasuk adanya tender dan negosiasi lainya…!!!
semoga penjelasan simbah yang sedikit ini bisa memberi nak budi wawasan…!!!
Bukannya Pindad udah bisa bikin senapan runduk?
Memang udah bisa bro …ada SPR 2,3,4..di website pindad ada kok.
Senapan marksman kal 7.62 memang belum ada, SPR pindad itu bolt action, bukan gas operated seperti yg dibahas disini
Sudah ada Pindad dan Komodo Armament, masih aja import dari luar, kan dodol