Hari ini dalam Sejarah, F-14A Tomcat Jatuh Terkena Rudal Sparrow yang ‘Dilepaskannya’ Sendiri
Hari ini, 49 tahun lalu, yang bertepatan dengan 20 Juni 1973, terjadi insiden yang menimpa jet tempur Grumman F-14A Tomcat. Insiden yang berakhir dengan jatuhnya Tomcat ini terbilang tak lazim, pasalya Tomcat yang saat itu masih tergolong pesawat baru, yakni baru terbang perdana pada 22 September 1970, jatuh terkena sengatan rudal udara ke udara AIM-7E Sparrow yang dilepaskan dari pesawat nahas itu sendiri. Kok bisa?
Baca juga: Hari Ini, 51 Tahun Lalu, F-14 Tomcat Penempur Legendaris Bersayap Ayun Terbang Perdana
Dikutip dari f-14association.com, saat itu F-14A Tomcat tengah diterbangkan oleh pilot uji Grumman Aerospace, Pete Purvis dan Bill “Tank” Sherman. Pesawat legendaris bersayap ayun itu lepas landas dari Point Mugu, California Selatan. Cuaca saat itu disebut sangat cerah dengan warna langit biru jernih. Pesawat kala itu diterbangkan ke arah barat menuju area uji di Pacific Missile Test Range.
Salah satu uji coba pengembangan pesawat taktis adalah peluncuran senjata, baik senjata berupa bom udara maupun rudal. “Hari itu, kami menguji titik kritis dalam fase peluncuran rudal Sparrow. Kami tidak menguji kemampuan rudal untuk menghancurkan pesawat lawan, melainkan hanya melihat kinerjanya agar aman saat ditembakkan,” ujar Purvis. Titik uji penting terjadi pada kecepatan Mach 0,95 di ketinggian 5.000 kaki (1.524 meter) dan pada nol G, dan itu terdiri dari penembakan rudal Raytheon AIM-7E Sparrow dari stasiun belakang terjauh (nomer 4) yang ada di “terowongan” yang ada di bawah fuselage F-14 antara dua mesin di mana sebagian besar rudal dan bom digantung.
Pada F-14, rudal Sparrow dipasang di peluncur semi-terendam (semi-submerged launchers) di terowongan dengan dua dari delapan sayap salibnya (empat depan, empat belakang) dimasukkan ke dalam slot di setiap peluncur. Sirip segitiga ini memiliki lebar 16 inci dan, ketika rudal dipasang ke peluncur, menempel di bagian bawah badan pesawat.
Titik uji untuk hari itu berada di jantung rentang transonic ketinggian rendah di mana medan aliran tekanan dinamis tinggi yang dekat dengan badan pesawat. Parameter peluncuran nol G berarti rudal tidak akan mendapatkan bantuan dari gravitasi karena didorong menjauh dari pesawat.
Pada saat momen rudal Sparrow diluncurkan, rudal udara ke udara jarak sedang itu nyatanya tidak meluncur dengan sempurna, dan justu menimbulkan api di bawah fuselage. Puing-puing (debris) dari rudal tersebut lantas sebagian masuk ke air intake mesin jet TF-30 sebelah kanan. Akibatnya hanya dalam hitungan detik, mesin kanan F-14A Tomcat mulai terbakar, dan pesawat tidak lagi responsif.
Dalam keputusan yang sulit, Pete Purvis dan Bill Sherman, akhirnya memutuskan untuk keluar dari pesawat dengan kursi pelontar. Keduanya dilaporkan dapat mendarat dengan selamat di Perairan Pasifik. Sekilas tentang rudal udara ke udara AIM-7 Sparrow, punya jarak tembak 30-an kilometer dengan kecepatan lesat hingga Mach 2.5. AIM-7 Sparrow mengandalkan pemandu semi-active radar dan ditenagai solid propellant rocket motor. (Gilang Perdana)
Top Gun
Ber nostalgia dgn FLEET DEFENDER….
https://youtu.be/P0FIaLwkiO4
Termasuk lumayan banyak yang jatuh prototype F14 ada 3 unit. Bahkan salah satunya menewaskan salah satu ace legendaris yang jadi test pilot waktu itu
min, ini maksudnya rudalnya meledak Deket pesawatnya apa gimana? kok bingung saya bacanya 😵
@periskov
Debris pembakaran dari exhaust rudal masuk ke mesin lalu membuat mesin Tomcat ngadat
Satu lagi ane nambahin Tomcat punya julukan Turkey. Saat kedua mesin aktif memang ganas tapi saat mesin mati satu disini permasalahannya. Tomcat dengan cepat kehilangan daya angkat terutama ketika swing wing dalam mode transonik & supersonik. Seperti kalkun yang tidak bisa terbang
Memang yg unik2 itu pasti terlahir di negara paman Abidin. Seolah mencoba sesuatu yg menentang hukum alam
Kalo pespur AS yg doyan melakukan Belly landing itu sdh jamak beritanya. Ada pespur yg punya kemampuan bertempur dikedalaman laut. Dan bahkan ada pespur yg punya kemampuan berenang disamping kemampuan silumannya. Dan ini keunikan tersendiri, menggotong rudal utk tujuan bunuh diri. Mungkin maksudnya mengikuti jejak kesatria Jepang dng Harakirinya, agar lebih terhormat sebagai petarung langit. Nunggu pencerahan dari pihak Sono…hikhik