Hari Ini 66 Tahun Lalu, Prototipe Pesawat Intai Maritim Legendaris P-3 Orion Terbang Perdana
|Meski ‘mahkotanya’ telah diserahkan kepada P-8A Poseidon, namun debut P-3 Orion belum bisa dihapuskan sebagai salah satu pesawat intai maritim terbaik dan paling sukses di dunia. Berusia tua yang setara dengan debut kelahiran C-130 Hercules, Orion dalam berbagai varian masih banyak dioperasikan sampai saat ini, dan tepat hari ini 66 tahun lalu, bertepatan dengan 19 Agustus 1958, menjadi momen penerbangan perdana prototipe P-3 Orion.
Penerbangan perdana P-3 Orion pada 19 Agustus 1958 di Burbank, California, di fasilitas Lockheed, merupakan awal dari era baru dalam pesawat patroli maritim dan anti kapal selam. Pesawat ini menjadi tulang punggung Angkatan Laut AS dan banyak angkatan laut lainnya di seluruh dunia selama beberapa dekade, berkat kemampuan teknisnya yang unggul dan fleksibilitasnya dalam berbagai misi.
P-3 Orion dikembangkan berdasarkan pesawat sipil Lockheed L-188 Electra, yang merupakan pesawat penumpang bermesin turboprop. Program P-3 dimulai pada akhir 1950-an ketika Angkatan Laut AS membutuhkan pengganti untuk pesawat patroli maritim sebelumnya, P2V Neptune.
Pesawat yang melakukan penerbangan perdana pada 19 Agustus 1958 adalah prototipe pertama yang diberi nama YP3V-1 (kemudian dikenal sebagai P-3A Orion). Prototipe ini memiliki banyak kemiripan dengan L-188 Electra tetapi dilengkapi dengan sistem khusus untuk misi militer, seperti radar, sonobuoy, dan kemampuan anti-kapal selam. Penerbangan perdana ini menandai langkah penting dalam pengembangan pesawat, yang kemudian masuk ke layanan operasional pada awal 1960-an. P-3 Orion segera menjadi andalan Angkatan Laut AS dalam misi patroli maritim, deteksi, dan penghancuran kapal selam.
Varian awal P-3 Orion menggunakan empat mesin turboprop Allison T56 yang memberikan kecepatan dan efisiensi bahan bakar yang baik untuk misi jarak jauh. Pesawat ini dilengkapi dengan berbagai senjata, termasuk torpedo, bom laut, dan rudal anti-kapal untuk menghadapi ancaman kapal selam dan kapal permukaan. Selain anti-kapal selam, P-3 Orion juga digunakan untuk misi pengawasan maritim, intelijen, pencarian dan penyelamatan, serta tugas kemanusiaan.
P-3 Orion pertama kali diproduksi pada tahun 1961 setelah penerbangan perdananya pada tahun 1958 dan setelah serangkaian pengujian dan penyempurnaan. Produksi awal ini menghasilkan P-3A, varian pertama yang masuk ke layanan operasional Angkatan Laut Amerika Serikat.
Produksi P-3 Orion berakhir pada tahun 1990 setelah hampir tiga dekade. Varian terakhir yang diproduksi adalah P-3C, yang merupakan versi yang paling canggih dengan banyak peningkatan dalam avionik, sensor, dan kemampuan operasional. Selama periode produksinya, lebih dari 700 unit P-3 Orion diproduksi untuk Angkatan Laut Amerika Serikat dan berbagai angkatan laut lainnya di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 20 varian dan sub-varian P-3 Orion yang telah dikembangkan sejak prototipe pertama kali diluncurkan. Variasi ini mencakup peningkatan teknis, penyesuaian untuk kebutuhan operasional spesifik dari berbagai angkatan laut, serta modifikasi untuk misi khusus seperti pengintaian elektronik.
Di Asia Tenggara, Thailand tercatat pernah mengoperasikan P-3T Orion dari tahun 1995 sampai 2014. Uniknya, Iran sebagai musuh besar AS, sampai saat ini masih mengoperasikan Orion, yakni lima unit P-3F yang bermarkas di Bandara Internasional Shiraz (Pangkalan Udara Shahid Douran). (Bayu Pamungkas)