Hari ini 62 Tahun Lalu, Westland Wasp Terbang Perdana – Helikopter Anti Kapal Selam Kedua dalam Sejarah Puspenerbal TNI AL

Hari ini 62 tahun silam, bertepatan dengan 28 Oktober 1962, terbang perdana (first flight) helikopter anti-kapal selam ringan Westland Wasp. Tercipta sebagai kebutuhan Angkatan Laut Inggris (Royal Navy), Westland Wasp juga identik sebagai helikopter legendaris di arsenal Puspenerbal TNI AL, yakni sebagai helikopter anti kapal selam kedua setelah era Mi-4.

Baca juga: Setelah 17 Tahun, TNI AL Kini Resmi Menerima Helikopter AKS Terbaru, AS565 MBe Panther!

Penerbangan perdana helikopter ini dilakukan di fasilitas Westland Helicopters di Yeovil, Inggris. Penerbangan perdannya cukup singkat, hanya berlangsung sekitar 20 hingga 30 menit untuk mengevaluasi stabilitas, respons kontrol, dan sistem dasar helikopter.

Dari sejarahnya, Wasp dikembangkan pada akhir 1950-an hingga awal 1960-an oleh Westland Helicopters di Inggris sebagai helikopter anti-kapal selam ringan yang dirancang khusus untuk digunakan dari kapal perang kecil, seperti frigat dan kapal perusak. Pengembangan Westland Wasp bermula dari kebutuhan Angkatan Laut Inggris untuk helikopter ringan yang mampu melakukan tugas pengintaian dan anti-kapal selam dari dek kapal perang kecil.

Helikopter yang dibutuhkan harus tangguh dan fleksibel untuk dioperasikan dalam lingkungan maritim, serta mampu lepas landas dan mendarat di dek sempit yang bergoyang. Wasp dikembangkan dari desain helikopter Saunders-Roe P.531, yang kemudian diambil alih oleh Westland setelah perusahaan Saunders-Roe dibeli oleh Westland. Prototipe P.531 ini dikembangkan lebih lanjut dan diperbaiki untuk menjadi Wasp, dengan banyak modifikasi untuk memenuhi standar operasi maritim.

Desain Wasp disesuaikan dengan kebutuhan pengoperasian di laut, seperti sistem undercarriage yang fleksibel untuk stabilitas saat mendarat di dek yang sempit dan bergoyang. Kaki pendaratannya memiliki kemampuan untuk menyerap guncangan lebih besar dan dirancang untuk dapat dikunci ke dek dengan menggunakan alat pengikat. Selain itu, Wasp memiliki bilah rotor lipat yang memudahkan penyimpanan di ruang terbatas di dalam hanggar kapal.

Ada beberapa hal yang unik dari helikopter ini, Wasp dibuat dengan empat roda yang bisa bergerak ke segala arah, ini memudahkan dalam pengaturannya di helipad dan hangar pada frigat yang luasnya terbatas. Untuk memudahkan mobilitas, saat akan dimasukkan ke dalam hanggar, selain baling-baling yang bisa dilipat, ekor helikopter pun juga bisa ditekuk, sehingga bisa memaksimalkan ruang yang ada di hanggar. Ekor lipat inilah yang menjadi ciri khas sejati untuk kebutuhan AL, tidak seperti BO-105 dan NBell-412 yang aslinya tak dirancang untuk pengoperasian di kapal perang.

Wasp dilengkapi dengan senjata anti-kapal selam ringan, seperti torpedo atau roket anti-kapal selam, untuk menghadapi ancaman bawah laut. Selain itu, Wasp dapat membawa rudal anti-kapal permukaan, menjadikannya serbaguna dalam peran anti-kapal.

Setelah 30 Tahun Pensiun, Helikopter Westland Wasp Kembali Terbang ke Markasnya

Komposisi yang dapat dibawa wasp mencakup 2x torpedo MK44, atau 1 torpedo MK46, atau 2 bom laut MK44, bahkan secara teori bisa menggendong bom laut dengan hulu ledak nuklir. Untuk misi serangan ke permukaan, Wasp juga bisa dibekali 4 rudal SS1 atau 2 rudal AS12. Untuk kelengkapan pertahanan diri, Wasp juga dapat dipasangi GPMG (general purpose machine gun) 7,6mm, dan flares.

Westland Wasp secara resmi memasuki layanan pada 1963 dengan Angkatan Laut Inggris. Helikopter ini juga diekspor ke beberapa negara, termasuk Belanda, Selandia Baru, Brasil, dan Afrika Selatan. Meski ukurannya kecil, Westland Wasp terbukti sangat efektif dalam perannya dan digunakan oleh Angkatan Laut Inggris, termasuk dilibatkan dalam Perang Falkland (Malvinas), hingga debutnya digantikan oleh Westland Lynx pada akhir 1980-an.

Westland Wasp yang digunakan oleh TNI AL merupakan bekas pakai dari Angkatan Laut Belanda. Jumlah yang dibeli sebanyak 10 unit, dan sejatinya merupakan paket dalam pembelian frigat Tribal class dari Inggris, dan frigat Van Speijk class dari Belanda. Karena dibeli second dan masuk dalam sistem paket, Wasp dihargai cukup murah, yakni US$75.000 per unit. Sebagai catatan, pada Orde Lama (Orla), TNI AL sudah pernah mengoperasikan Mil Mi-4 Hound varian anti kapal selam buatan Uni Soviet. (Gilang Perdana)

Mil Mi-4 Hound: Helikopter Standar TNI “Tempo Doeloe”