Hari Ini 60 Tahun Lalu, Prototipe Helikopter Angkut Berat Sikorsky CH-53 Sea Stallion Terbang Perdana

Helikopter legendaris yang satu ini memang tak pernah beroperasi di Indonesia, namun siapa yang tak kenal dengan Sikorsky CH-53 Sea Stallion. Helikopter ini terbilang awet desainnya, dengan generasi penerusnya masih terbang sampai saat ini. Dan hari ini, 60 tahun lalu, bertepatan dengan 14 Oktober 1964, menjadi momen yang dikenang sebagai penerbangan perdana prototipe CH-53 (YCH-53) di fasilitas Sikorsky Aircraft di Stratford, Connecticut, Amerika Serikat.

Baca juga: Spektakuler! Helikopter CH-53K King Stallion Terima Air Refueling dari KC-130 Hercules Sambil Angkut Jet Tempur F-35C Lightning II

Dalam literasi, YCH-53 terbang perdana selama 30 menit, di mana para insinyur dan pilot uji melakukan serangkaian manuver dasar dan pemeriksaan untuk memastikan bahwa sistem kontrol dan mesin berfungsi dengan baik. Uji terbang ini menandai keberhasilan awal dalam pengembangan helikopter angkut berat tersebut, yang kemudian melanjutkan serangkaian uji coba lebih lanjut sebelum resmi memasuki layanan militer.

Dari sejarahnya, CH-53 Sea Stallion adalah helikopter angkut berat yang dikembangkan oleh Sikorsky Aircraft untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) dan Korps Marinir (USMC). Pengembangannya dimulai pada awal 1960-an untuk menyediakan helikopter angkut berat yang mampu membawa pasukan, peralatan, dan kendaraan di berbagai misi, termasuk operasi tempur, bantuan kemanusiaan, serta evakuasi.

Sejarah pengembangan CH-53 Sea Stallion dimulai ketika Korps Marinir AS membutuhkan helikopter dengan kapasitas angkut yang lebih besar untuk menggantikan helikopter angkut sedang mereka, seperti CH-37 Mojave. Sikorsky memenangkan kontrak pada 1962 dengan desain yang didasarkan pada helikopter S-65 mereka. Prototipe pertama, YCH-53A, mulai dikembangkan segera setelah kontrak diberikan.

Desain helikopter ini dilengkapi dengan mesin turboshaft ganda General Electric T64, rotor utama enam bilah, dan kemampuan untuk membawa muatan internal maupun eksternal. CH-53 juga dilengkapi dengan kemampuan operasi di lingkungan maritim, termasuk kemampuan menahan korosi akibat garam dan semprotan air laut.

Setelah sukses dalam uji penerbangan awal, varian CH-53A mulai memasuki layanan dengan Korps Marinir AS pada akhir 1960-an, dan helikopter ini segera membuktikan dirinya sebagai platform angkut yang sangat andal dan kuat, terutama selama Perang Vietnam.

Sejak penerbangan perdananya, CH-53 telah mengalami berbagai peningkatan dan pengembangan lebih lanjut, menghasilkan varian-varian lain seperti CH-53E Super Stallion dan versi terbaru CH-53K King Stallion, yang menjadi salah satu helikopter angkut terberat di dunia.

CH-53 Sea Stallion diakui sebagai salah satu helikopter angkut berat yang paling berhasil di pasaran karena beberapa faktor kunci:

1. Kemampuan Angkut yang Besar
CH-53 memiliki kapasitas angkut yang sangat baik, mampu membawa muatan hingga 13.600 pound (sekitar 6.175 kg) secara internal dan hingga 27.000 pound (sekitar 12.247 kg) secara eksternal. Ini memungkinkan helikopter untuk mengangkut pasukan, peralatan, dan kendaraan besar, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk operasi militer.

2. Daya Tahan dan Keandalan
Helikopter ini dirancang untuk beroperasi di lingkungan yang keras, termasuk kondisi maritim. Konstruksinya yang kuat dan sistem yang andal membuatnya dapat bertahan dalam misi yang menuntut dan memberikan kinerja yang konsisten.

3. Fleksibilitas Operasional
CH-53 dapat digunakan dalam berbagai peran, termasuk pengangkutan pasukan, evakuasi medis, pengangkutan logistik, dan dukungan tempur. Fleksibilitas ini membuatnya dapat diandalkan dalam berbagai skenario militer dan kemanusiaan.

4. Pengembangan Berkelanjutan
Seiring waktu, CH-53 telah mengalami berbagai peningkatan dan pengembangan, seperti varian CH-53E Super Stallion dan CH-53K King Stallion. Setiap generasi baru membawa teknologi dan kemampuan yang lebih canggih, menjaga relevansi dan keunggulannya di pasar helikopter angkut.

5. Reputasi dan Pengalaman Operasional
CH-53 telah digunakan dalam berbagai konflik, termasuk Perang Vietnam, Perang Teluk, dan operasi pemulihan bencana. Reputasi yang dibangun dari pengalaman ini, bersama dengan umpan balik positif dari pengguna, membantu memperkuat posisinya sebagai helikopter angkut yang tepercaya.

6. Dukungan dan Pemeliharaan
Sikorsky dan Angkatan Bersenjata AS telah mengembangkan sistem dukungan pemeliharaan yang efisien, memastikan bahwa CH-53 dapat dirawat dan dioperasikan dengan biaya yang wajar, meningkatkan daya tariknya bagi angkatan bersenjata di seluruh dunia.

Pengawal Revolusi Iran Pamerkan Kapal Induk Multiguna dengan Seabreg Persenjataan

Digunakan Iran dan Israel
Dua negara yang berseteru di Timur Tengah, yakni Iran dan Israel, adalah sama-sama pengguna varian CH-53. Iran mendapatkan CH-53A sebelum Revolusi Iran, dan saat ini dioperasikan oleh angkatan laut. Sementara Israel mengoperasikan varian CH-53 Yas’ur, yang merupakan versi modifikasi dari CH-53 Sea Stallion.

CH-53 Yas’ur

CH-53 Yas’ur dilengkapi dengan sistem persenjataan dan perlindungan tambahan untuk meningkatkan kemampuan bertahan dalam situasi tempur. Ini termasuk sistem pertahanan diri terhadap ancaman rudal dan pesawat musuh. Penggunaan CH-53 oleh militer Israel sering kali disesuaikan dengan taktik dan strategi unik, termasuk dalam operasi khusus dan misi penyerangan yang membutuhkan infiltrasi cepat ke wilayah musuh.

Pada 14 Oktober 2023, sebuah CH-53 Yas’ur yang membawa pasukan elit ditembak jatuh oleh rudal hanud MANPADS yang dilepaskan pejuang Hamas. (Gilang Perdana)

Sikorsky CH-53 Sea Stallion Luftwaffe – Jadi Saksi Sejarah Terbangkan Presiden Jokowi dan PM India Narendra Modi