Hari Ini 50 Tahun Lalu, Sukhoi Su-25 Frogfoot ‘Lawan Tanding’ A-10 Thunderbolt II Terbang Perdana
|Hari ini 50 tahun lalu, bertepatan dengan 22 Februari 1975, dikenal sebagai momen penerbangan perdana T-8-1, yakni prototipe perdana jet tempur spesalis serang darat Sukhoi Su-25 Frogfoot, yang sampai saat ini populer dalam persepsi publik sebagai lawan tanding langsung dari Fairchild Republic A-10 Thunderbolt II buatan Amerika Serikat.
Baca juga: Hari ini 52 Tahun Lalu, Jawara “Close Air Support” A-10 Thunderbolt II Terbang Perdana
Penerbangan Perdana Su-25 berlangsung dari Bandara Zhukovsky, Uni Soviet, selama durasi penerbangan sekitar 28 menit. Penerbangan bersejarah tersebut dilakukan oleh pilot uji Vladimir Ilyushin (pilot uji senior Sukhoi dan putra Sergei Ilyushin, perancang pesawat tempur legendaris Soviet)
Dalam cuaca cukup cerah, dan penerbangan berjalan lancar tanpa kendala berarti. Vladimir Ilyushin menguji kestabilan dan respons kontrol pesawat dalam manuver dasar. Setelah mendarat, data uji pertama dikumpulkan untuk evaluasi lebih lanjut dalam program pengembangannya.
Pengembangan Su-25 dimulai pada 1968, sebagai respons terhadap pengalaman Perang Vietnam, di mana Uni Soviet menyadari perlunya pesawat serang darat khusus seperti A-10 Warthog yang dikembangkan AS.
Setelah penerbangan perdana ini, uji coba berlanjut hingga 1978, termasuk pengujian di zona tempur Perang Soviet-Afghanistan (1979-1989), yang mempercepat adopsi Su-25 oleh Angkatan Udara Soviet.
Produksi massal dimulai pada 1981, dan Su-25 akhirnya dikenal sebagai salah satu pesawat serang darat paling battle-proven dalam sejarah.
Meski A-10 Thunderbolt II lebih dulu terbang perdana pada 10 Mei 1972, namun perlu dipahami, bahwa Uni Soviet tidak menyalin atau terinspirasi langsung dari A-10 dalam pengembangan Su-25. Sebaliknya, Su-25 muncul sebagai jawaban atas kebutuhan internal Soviet berdasarkan pengalaman mereka sendiri dalam peperangan.
Uni Soviet menyadari bahwa mereka membutuhkan pesawat serang darat khusus setelah melihat efektivitas pesawat tempur serang ringan dalam Perang Vietnam (seperti A-1 Skyraider dan Il-10 era Perang Dunia II).
Pada awal pengembangan, Soviet menggelar kompetisi desain untuk pesawat serang darat baru, Biro Sukhoi (dipimpin Pavel Sukhoi) mengajukan konsep T-8, yang kemudian menjadi Su-25. Sementara, Mikoyan (MiG), Yakovlev, dan Ilyushin juga mengusulkan desain mereka, tetapi akhirnya Su-25 yang menang.
Sukhoi Su-25 dan A-10 memiliki misi yang mirip, yaitu Close Air Support (CAS) untuk mendukung pasukan darat. Namun, keduanya dikembangkan dengan pendekatan yang sangat berbeda. Uni Soviet fokus pada kecepatan dan kelincahan untuk serangan taktis cepat, sementara AS membuat A-10 lebih tahan tembakan musuh dan bisa terbang lama di atas medan perang.
Sukhoi Su-25 diproduksi pada rentang periode 1978 – 2017. Produksi awal dimulai pada 1978 di pabrik Tbilisi, Georgia (saat itu bagian dari Uni Soviet). Produksi utama berakhir pada 2010, tetapi beberapa upgrade dan modifikasi terus dilakukan hingga 2017. Dengan jumlah total yang diproduksi sekitar 1.020 unit
Selain dioperasikan dalam jumlah terbatas oleh Ukraina, Rusia masih mempertahankan Su-25 dalam layanan dengan upgrade terbaru seperti Su-25SM dan Su-25SM3. (Bayu Pamungkas)
[Video] Rusia Pamerkan ‘Kekuatan’ Struktur Sukhoi Su-25 Setelah Dihajar Rudal MANPADS
Pesawat A-10 Thunderbolt II “Warthog” pada waktunya nanti akan digantikan sepenuhnya oleh F-35A Lightning II karena Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) percaya bahwa F-35A lebih cepat dan siluman, sehingga lebih cocok untuk pertempuran udara termasuk peran CAS di masa depan. Apabila benar-benar A-10 akan mengakhiri masa tugasnya nanti, apakah Su-25 yang dalam persepsi publik sebagai lawan tanding langsung dari A-10 tersebut juga akan dipensiunkan pula oleh Rusia? 🤔