Update Drone KamikazeKlik di Atas

Hari ini 49 Tahun Lalu, Prototipe Helikopter Serang AH-64 Apache Terbang Perdana

YAH-64A

Familiar dengan nama helikopter serang  AH-64 Apache? Ya, helikopter rilisan Boeing ini merupakan salah satu armada yang memperkuat daya gempur TNI Angkatan Darat. Tapi tahukah Anda bahwa tepat di hari ini, 49 tahun yang lalu, yang bertepatan dengan 30 September 1975, helikopter serang battle proven ini pertama kali menyapa langit dunia lewat penerbangan perdana.

Baca Juga: AS Beri Lampu Hijau Penjualan 36 Unit AH-64E Apache Guardian ke Korea Selatan, Total 100 Unit di Tahun 2028

Menilik sejarah dari AH-64, sepak terjangnya di dunia tidak bisa dianggap remeh. Terbukti, sejumlah invasi serta medan perang telah dijajalnya, sebut saja invasi Amerika Serikat ke Panama di tahun 1989, Perang Teluk hingga Operasi Pembebasan Irak di tahun 2003.

Nama AH-64 mulai muncul ke permukaan di sekitar tahun 1960 – 1970-an, ketika Angkatan Darat Amerika Serikat Tengah mencari pengganti helikopter tempur yang sudah ada. Berkaca pada Perang Vietnam dan imbas dari Perjanjian Key West 1948 yang melarang Angkatan Darat dari menggunakan pesawat tempur fixed-wing, pihak Angkatan Darat sadar bahwa mereka harus memperkuat lini serang dengan armada yang lebih canggih dan mampu menghadapi ancaman armor yang lebih besar.

Sumber: istimewa

Lalu di tahun 1972, Angkatan Darat Amerika Serikat meluncurkan program untuk mengembangkan helikopter tempur baru. Sebut saja Bell Helicopter Textron, Boeing hingga produsen helikopter kenamaan Negeri Paman Sam, Hughes Helicopters bersaing dalam memperebutkan kontrak ini. Lalu pada 30 September 1975, purwarupa (prototipe) YAH-64A yang dikembangkan Hughes Helicopter pertama kali mengudara dan berkat beberapa poin keunggulannya dari YAH-63A yang dikembangkan oleh Bell Helicopter Textron, membuat pihak Angkatan Darat setuju untuk teken kontrak dengan Hughes Helicopters.

YAH-64 milik Hughes mengusung desain yang inovatif dengan menonjolkan kokpit tandem yang memungkinkan pilot dan co-pilot/gunner bekerja sama secara lebih efisien dan rotor besar yang memberikan stabilitas luar biasa serta kemampuan manuver yang baik. Kendati masih berupa purwarupa yang masih harus banyak dikembangkan, namun YAH-64 dirancang untuk dapat membawa senjata, termasuk senapan hingga rudal.

Melansir dari berbagai sumber, di tahun 1981, pihak Hughes menyerahkan 3 unit AH-64 pra-produksi kepada Angkatan Darat sebagai bagian dari Uji Operasi II. Di tahun yang sama, nama “Apache” secara resmi dipilih untuk menamai helikopter ini – selaras dengan tradisi Angkatan Darat yang selalu menggunakan nama-nama suku Amerika pada helikopter mereka.

Pengembangan demi pengembangan dilalui oleh AH-64 Apache, hingga yang teranyar, mereka menggunakan 2 unit mesin Turboshaft T700-GE-701C sebagai dapur pacu yang mampu menghasilkan kecepatan maksimum hingga 293 km/jam. Helikopter yang menggunakan senjata utama 30mm M230 chain gun ini juga mampu menjangkau jarak hingga 480 km tanpa pengisian bahan bakar tambahan.

Selain Meriam rantai, AH-64 Apache juga dilengkapi dengan persenjataan lain seperti roket 70mm Hydra 70 yang mampu membawa 16 roket serta ada juga 16 Hellfire Missiles. Senada dengan persenjataan, sistem avionik yang ada di AH-64 Apache juga tidak kalah canggih; AN/APG-78 Longbow radar untuk sistem radar serta AN/ASQ-170 untuk sistem pencarian dan penargetan. Untuk pengoperasian di malam hari, Hughes Helicopters yang kemudian diakuisisi oleh Boeing pada tahun 1997, juga menyematkan Night Vision System.

Nama besar AH-64 membuatnya diminati oleh banyak negara di dunia, sehingga terciptalah beberapa varian utama dari helikopter ini; AH-64A yang pertama kali diperkenalkan di tahun 1984, AH-64D Longbow Apache yang diperkenalkan di tahun 1997, AH-64D Block II dengan sistem avionik yang diperbarui, AH-64E yang dimiliki oleh Angkatan Darat Indonesia dan masih banyak varian lainnya.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, selain Indonesia, adapun negara-negara lain yang menggunakan jasa dari AH-64 adalah Inggris dengan AH-64 Apache Longbow, Belanda dengan varian AH-64D, hingga Arab Saudi yang mempercayai kapabilitas varian AH-64E, sama seperti Indonesia. (Nurhalim)

AH-64 Sea Apache – Mimpi Helikopter Serang Khas Angkatan Laut yang Tak Terwujud

One Comment