Hari ini 45 Tahun Lalu, MiG-25 Foxbat Soviet Dibawa Kabur dan Mendarat di Jepang

Hari ini, 45 tahun lalu yang bertepatan dengan 6 September 1976, menjadi peristiwa yang menggemparkan dalam dunia spionase, khususnya dalam kancah Perang Dingin yang menggelora. Pada tanggal tersebut, Viktor Ivanovich Belenko, pilot jet tempur Angkatan Udara Uni Soviet nekad membelot dan membawa kabur pesawat interceptor yang disebut tercanggih kala itu, MiG-25 Foxbat.

Baca juga: Ternyata Ada Kaitan Antara Sean Connery dan Jet Tempur MiG-21 “007”

Pesawat twin engine supersonic itu berhasil mendarat di Bandara Hakodate dan memicu reaksi keras dari Soviet yang kehilangan alutsista tercanggihnya. Selain mencoreng nama Soviet, rahasia dari MiG-25 Foxbat pun otomatis terumbar ke Amerika Serikat. Sementara pihak Washington seperti kedapatan durian runtuh, lantaran pada 1960-an, hampir semua pejabat AS terkejut atas kemunculan MiG-25, sebab pesawat ini disebut sebagai pesawat jet tempur tercepat (Mach 2.8), tercanggih dan paling mematikan di masanya.

Insiden pembelotan diawali ketika Letnan Viktor Belenko membawa MiG-25 miliknya keluar dari wilayah udara Soviet dan mendarat di Hakodate, Hokkaido. Polisi Jepang langsung menangkap Belenko. Buntutnya, sang pilot meminta diberikan suaka di Negeri Paman Sam. Mendengar MIG-25 berada di wilayah Jepang, para ahli dari AS langsung datang ke lokasi untuk melihat dan meneliti pesawat tersebut. Setelah diinterogasi berkali-kali oleh otoritas Negeri Sakura dan Negeri Paman Sam, Belenko akhirnya diterbangkan ke AS serta mendapatkan suaka politik.

Viktor Ivanovich Belenko.

Pemerintah Jepang awalnya hanya mengizinkan Amerika Serikat untuk memeriksa pesawat dan melakukan tes radar dan mesin di darat, tetapi kemudian mengundang AS untuk memeriksa pesawat secara ekstensif. MiG-25 tersebut dipindahkan menggunakan pesawat kargo C-5 Galaxy dari Bandara Hakodate ke Pangkalan Udara Hyakuri pada 25 September, dan pada saat ini para ahli telah menentukan bahwa pesawat tersebut adalah pencegat (inteceptor) dan bukan pembom tempur.

Berbagi kesan tentang pesawat tempur MiG-25, analis militer Jepang Kentaro Mori menunjukkan bahwa hampir setengah abad setelah penciptaannya, pesawat tetap tempur ini tetap menjadi “King of Speed ” yang tidak perlu diragukan lagi. Dalam sebuah artikel untuk Yahoo News Jepang, penulis mengingatkan beberapa karakteristik pesawat yang mengesankan, termasuk rekor kecepatan 2.981,5 km per jam yang ditetapkan pada tes Oktober 1967, suatu prestasi yang belum dapat direplikasi oleh yang pesawat lain di kelasnya.

Mantan Presiden Amerika George H.W. Bush yang menjabat sebagai direktur CIA pada saat itu, menyebut kedatangan MiG-25 di Jepang sebagai “bonanza intelijen.” Amerika segera mengetahui bahwa pesawat itu tidak memiliki sistem radar pengendali penembakan yang menjadi kelemahan dan segera dieksploitasi.

Guna meredam ketegangan dengan Moskow, Pemerintah Jepang menyusun rencana pada 2 Oktober 1976 untuk mengembalikan MiG-25 dalam kontaiber dari pelabuhan Hitachi dan menagih Soviet sebesar US$40.000 untuk layanan kontainer dan kerusakan lapangan terbang di Hakodate.

Baca juga: Sebaiknya Anda Tahu, Inilah Asal Usul Nama Sukhoi Su-57 Felon

Sekilas tentang MiG-25, jet tempur terbang perdana pada 6 Maret 1964. Ditenagai dua mesin Tumansky R-15BD-300 turbojet, pesawat ini bisa melesat hingga Mach 2.8 dan terbang sampai ketinggian 20.700 meter. MiG-25 punya jarak jelajah 2.575 Km dan radius tempur 860 Km. Punya bobot maksimum saat tinggal landas 36,7 ton, MiG-25 panjangnya 23,8 meter dengan lebar bentang sayap 14 meter. Di luar Soviet/Rusia, pengguna MiG-25 adalah Aljazair, Libya, Suriah dan Turkmenistan. (Bayu Pamungkas)

4 Comments