Hari ini 42 Tahun Lalu, Prototipe Helikopter Serang Mi-28 Havoc Terbang Perdana, “Dilupakan di era Soviet, Bangkit di era Rusia”
Hari ini 42 tahun lalu, bertepatan dengan 10 November 1982, adalah momen penerbangan perdana prototipe helikopter serang Mi-28 Havoc, yang dikenal juga sebagai penantang AH-64 Apache dari era perang dingin. Penerbangan perdana Mi-28 Havoc berlangsung di Mil Moscow Helicopter Plant, fasilitas yang terletak di dekat Moskow.
Baca juga: Untuk Pertama Kali, Helikopter Serang Mi-28NM “Night Hunter” Tembak Jatuh Drone Ukraina
Penerbangan perdana Mi-28A Havoc berlangsung singkat, sekitar 20 menit, dengan tujuan utama untuk menguji stabilitas dasar dan sistem kontrol helikopter. Mi-28 didesain sebagai helikopter serang segala cuaca yang mampu menghadapi tank dan kendaraan lapis baja, menjadikannya pesaing langsung bagi AH-64 Apache milik Amerika Serikat.
Pilot uji yang melakukan penerbangan perdana Mi-28 Havoc adalah Yuri Mikhailovich Dotsenko, seorang pilot uji senior dari Mil Moscow Helicopter Plant. Dotsenko memiliki pengalaman luas dalam pengujian helikopter dan berperan penting dalam menguji berbagai model helikopter Soviet.
Mi-28 Havoc adalah helikopter serang yang dikembangkan saat era perang dingin. Proyek ini dimulai pada akhir 1970-an sebagai respons terhadap kebutuhan Angkatan Bersenjata Soviet untuk sebuah helikopter yang dapat beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca dan memiliki kemampuan serangan yang tinggi, khususnya misi anti tank.
Yang unik, meskipun pengembangan Mi-28 dimulai pada era Soviet, namun pengoperasian massal helikopter serang ini baru benar-benar terjadi setelah runtuhnya Uni Soviet dan berdirinya Federasi Rusia. Saat Uni Soviet berjaya, fokus utama pengembangan militer lebih terarah pada sistem senjata strategis dan proyek-proyek berskala besar lainnya. Mi-28, meskipun menjanjikan, dianggap sebagai proyek sampingan.
Pada saat itu, Uni Soviet masih sangat bergantung pada Mi-24 Hind sebagai helikopter serang utama. Mi-24 terbukti sangat efektif dalam berbagai konflik, sehingga pengembangan Mi-28 tidak menjadi prioritas utama.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, para insinyur Rusia kembali mengembangkan Mi-28 dan menghasilkan varian-varian yang lebih canggih seperti Mi-28N dan Mi-28NM. Varian-varian ini dilengkapi dengan sistem avionik dan persenjataan yang lebih modern, sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan militer Rusia pada saat itu.
Mi-28A adalah prototipe awal dari Mi-28. Varian ini dikembangkan pada akhir 1980-an dan memiliki beberapa fitur yang berbeda dari varian-varian selanjutnya. Sementara Mi-28NM adalah varian terbaru dan paling canggih dari keluarga Mi-28. Mi-28NM dilengkapi dengan sistem avionik sangat modern dan persenjataan yang lebih mematikan. Varian ini juga memiliki kemampuan stealth yang lebih baik dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Selain Rusia, beberapa negara saat ini telah mengoperasikan varian Mi-28, seperti Aljazair, Irak dan Bangladesh. Ada beberapa alasan mengapa negara-negara tersebut memilih Mi-28, di antaranya kemampuan anti-tank yang sangat baik, harga yang kompetitif, ketersediaan suku cadang – dukungan teknis, dan yang juga penting, faktor politik dan hubungan bilateral antara Rusia dan negara pembeli juga menjadi pertimbangan dalam pengadaan alutsista. (Gilang Perdana)
Tolak Tawaran AS, Bangladesh Akuisisi 8 Unit Helikopter Serang Rusia Mi-28NE “Night Hunter”