Hari ini 42 Tahun Lalu, C-130 Hercules Lakukan Serangan Udara ke Kapal Tanker “Hercules”
Hari ini 42 tahun lalu yang bertepatan dengan 8 Juni 1982, terjadi insiden yang agak terlupakan, namun berbau misteri dalam babak Perang Malvinas (Falkland). Diwartakan sebuah supertanker berbobot 100.000 ton berbendera Liberia mendapat serangan udara saat berlayar di Atlantik Selatan, di lokasi yang tak jauh dari arena perang Argentina versus Inggris.
Baca juga: SS Atlantic Conveyor – Kisah Tragis Kapal Kontainer yang Diubah Menjadi ‘Kapal Induk’
Yang menarik untuk dicermati, bahwa nama kapal tanker tersebut adalah Hercules, sementara yang diduga melakukan serangan adalah pesawat angkut C-130 Hercules yang dimodifikasi untuk melakukan bombing.
Dikutip dari New York Times – nytimes.com, pada 8 Juni 1982, setelah berhenti di Brasil, kapal tanker Hercules berada di perairan internasional sekitar 600 mil laut dari Argentina dan 500 mil dari Falkland; dimana kapal ini sejatinya berada di luar “zona perang” yang ditentukan oleh Inggris dan Argentina. Hercules saat itu sedang berlayar dari St Croix di Kepulauan Virgin ke Alaska.
Dengan 30 awak asal Italia, Hercules berlayar membawa minyak mentah antara Valdez, Alaska, dan Saint Croix, di Kepulauan Virgin Amerika Serikat. Saat itu, kapal tanker Hercules dimiliki oleh United Carriers Inc dan dioperasikan Hess Corporation. Namun, pihak Maritime Overseas menolak untuk mengidentifikasi penyewa kapal tanker tersebut.
Pada pukul 12:15 waktu Greenwich, nakhoda kapal membuat laporan rutin melalui radio kepada otoritas Argentina, memberikan nama kapal, tanda panggilan internasional, daftar, posisi, jalur, kecepatan, dan deskripsi pelayaran. Dan tak diduga, 45 menit kemudian sebuah pesawat yang diduga milik Argentina mulai mengitari posisi Hercules. Nakhoda kapal mengulangi pesan sebelumnya melalui radio kepada otoritas Argentina, yang mengakui menerimanya.
Enam menit kemudian, tanpa provokasi, pesawat militer Argentina lainnya mulai mengebom Hercules. Pengeboman kedua segera menyusul, dan serangan ketiga terjadi sekitar dua jam kemudian ketika sebuah jet Argentina menghantam kapal dengan roket udara ke permukaan.
Hercules mengalami kerusakan tetapi tidak tenggelam, dalam kondisi darurat, Hercules berbalik arah dan berlayar ke Rio de Janeiro, pelabuhan aman terdekat. Di Rio de Janeiro, diketahui bahwa kapal telah mengalami kerusakan dek dan lambung yang parah dan bahwa sebuah bom yang tidak meledak tetap bersarang di tangki nomer dua.
Setelah penyelidikan oleh Angkatan Laut Brasil, diputuskan bahwa akan terlalu berbahaya untuk mengeluarkan bom yang tidak meledak, dan pada 20 Juli 1982, Hercules ditenggelamkan 250 mil di lepas pantai Brasil.
Yang menarik, dari keterangan awak kapal tanker yang melihat langsung penyerangan, mereka memastikan yang melakukan serangan udara adalah sebuah C-130 Hercules milik Argentina yang dimodifikasi untuk meluncurkan bom. Setidaknya ada enam bom ukuran 500 pound (225 kg) yang dilepaskan dari C-130, tapi hanya dua bom yang berhasil mengenai kapal tanker itu.
Menurut Penjaga Pantai Amerika Serikat, kapal tersebut melaporkan bahwa telah miring 6 derajat setelah mengalami kerusakan akibat serangan udara. Rupanya sebuah bom yang menghantam dek depan kapal gagal meledak dan meluncur tanpa bahaya ke laut. Posisi Hercules beberapa jam setelah serangan dikatakan 45 derajat lintang selatan, 42 derajat, 25 menit bujur barat, di Atlantik Selatan.
Baca juga: KRI Dewa Kembar 932 – Perjalanan dari Perang Malvinas Hingga Laut Nusantara
Di Washington, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika Serikat meminta bantuan Inggris dan Argentina untuk mengidentifikasi para penyerang. Pejabat itu, Carolyn Johnson, mengatakan Amerika Serikat juga meminta kedua negara untuk memastikan keselamatan kapal dagang tak bersenjata di Atlantik Selatan. Inggris telah menyangkal Keterlibatan, namun tidak ada respon yang jelas dari Argentina atas insiden itu. (Bayu Pamungkas)