Update Krisis IranKlik di Atas

Hari Ini 18 Tahun Lalu, Prototipe F-35 Terbang Perdana – Cikal Bakal Jet Tempur Stealth Terlaris di Dunia

Hari ini 18 tahun silam, bertepatan dengan 15 Desember 2006, menjadi momen bersejarah dalam jagad dirgantara militer dunia, pasalnya pada tanggal tersebut, telah terbang perdana prototipe F-35 Lightning II, yang saat ini meraih predikat sebagai salah satu jet tempur paling laris dalam pemasaran.

Baca juga: Sepintas Mirip F-35A Lightning II, Cina Tampilkan Shenyang J-35A, Keduanya Adopsi ‘Single Wheel Nose Gear’

Penerbangan perdana F-35 Lightning II dilakukan di Fort Worth, Texas, menggunakan prototipe pertama F-35A (varian lepas landas dan mendarat konvensional/CTOL). Penerbangan tersebut diterbangkan oleh Jon S. Beesley, seorang pilot uji utama dari Lockheed Martin.

Selama penerbangan yang berlangsung sekitar 35 menit, pesawat mencapai ketinggian 15.000 kaki (4.572 meter) dengan kecepatan 225 knot (416 km per jam). Fokus utama pengujian adalah menilai stabilitas dan performa dalam konfigurasi pendaratan.

Jon S. Beesley

Hasil dari penerbangan perdana tersebut, Beesley melaporkan bahwa pesawat tersebut menangani lebih baik daripada simulator dan membandingkannya dengan F-22 Raptor, bahkan menyatakan bahwa F-35 memiliki keunggulan tertentu dibandingkan Raptor dalam berbagai aspek.

mencatat bahwa F-35 Lightning II menunjukkan stabilitas dan handling yang sangat baik, bahkan lebih unggul dibandingkan F-22 Raptor dalam beberapa aspek. Salah satu hal yang ditekankan adalah bahwa F-35 lebih “ramah” untuk diterbangkan oleh pilot. Hal ini karena sistem kontrol penerbangan yang lebih maju dan desain yang lebih user-friendly dibandingkan pendahulunya.

Beesley juga menyebutkan bahwa integrasi sistem elektronik pada F-35 lebih canggih, memberikan kemampuan situational awareness yang lebih tinggi kepada pilot, serta tingkat automasi yang mendukung pengurangan beban kerja pilot. Ini memungkinkan F-35 untuk dioperasikan lebih efektif di berbagai misi, terutama yang melibatkan penetrasi ke wilayah musuh dengan pertahanan udara yang canggih.

Dari sejarahnya, pengembangan F-35 Lightning II dimulai secara resmi pada tahun 1996, ketika Joint Strike Fighter (JSF) program dibentuk oleh Departemen Pertahanan AS untuk mengembangkan pesawat tempur multi-peran generasi kelima yang lebih terjangkau dibandingkan F-22 Raptor.

Pada tahun 1996, dimulai dengan Program JSF, dengan tujuan mengembangkan pesawat untuk Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Korps Marinir AS, serta mitra internasional. Berlanjut pada tahun 2001, Lockheed Martin memenangkan kompetisi dengan konsep pesawat X-35, mengalahkan Boeing dengan X-32.

Tidak Identik Tapi Ada Kemiripan, Desain Air Intake Sukhoi Su-75 Checkmate dan Boeing X-32

Pada tahun 2011, produksi awal dengan kapasitas rendah (Low-Rate Initial Production/ LRIP) dimulai. Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) secara resmi mulai mengoperasikan F-35A Lightning II pada Agustus 2016, setelah mendeklarasikan Initial Operational Capability (IOC). Pernyataan ini menandai bahwa pesawat sudah siap untuk menjalankan misi operasional, termasuk serangan udara, dukungan udara dekat (close air support), dan misi penyerangan yang lebih kompleks.

Pesawat F-35A pertama yang mencapai IOC ditempatkan di Hill Air Force Base, Utah, di bawah 388th Fighter Wing. Untuk memenuhi IOC, setidaknya diperlukan satu skuadron penuh dengan 12 hingga 24 pesawat yang sudah siap tempur, lengkap dengan kru, senjata, dan infrastruktur pendukung. Pada tahap IOC, F-35A sudah dilengkapi dengan perangkat lunak Blok 3i, meskipun belum sepenuhnya optimal untuk semua misi yang dirancang.

Jika dihitung dari awal Program JSF pada 1996 hingga IOC pertama kali pada 2015, dibutuhkan sekitar 19 tahun. Namun, hingga kini pengembangan perangkat lunak, integrasi sistem, dan pengujian untuk meningkatkan kemampuan F-35 terus berlangsung, yang menjadikan program ini salah satu yang paling kompleks dan panjang dalam sejarah penerbangan militer. (Gilang Perdana)

Belanda Umumkan Initial Operational Capability F-35A, Empat Jet Tempur Bisa Dikerahkan Suatu Waktu dalam Misi Jarak Jauh

One Comment