Hari ini 18 Tahun Lalu, Pembom Strategis Cina Xian H-6K Pembawa Rudal Hipersonik Terbang Perdana
|Hari ini 18 tahun lalu, bertepatan dengan 5 Januari 2007, terbang perdana pembom strategis Xian H-6K. Meski masih mengadopsi desain jadoel (titisan Tupolev Tu-16), Xian H-6K menjadi sangat diperhitungkan karena kemampuannya membawa rudal balistik hipersonik dan pengisian bahan bakar di udara (air refueling), meningkatkan radius tempurnya untuk operasi serangan jauh.
Baca juga: Pembom Strategis Cina Xian H-6K Bawa Muatan Misterius, Diduga Rudal Balistik Hipersonik
Awalnya, Cina memperoleh lisensi untuk memproduksi Tupolev Tu-16 Badger, pesawat pembom strategis Soviet. Produksi lokal dimulai pada tahun 1958 dengan nama H-6. Pada pertengahan 2000-an, Cina mulai memodernisasi dan mengupgrade armada H-6 mereka. Proyek pengembangan H-6K dimulai untuk meningkatkan kemampuan dan daya tahan pesawat pembom tersebut.
Di antara ke-12 varian H-6, Xian H-6K disebut-sebut dalam beberapa jurnal sebagai yang terbaru dan tercanggih. Meski desainnya oldskul, H-6K terbilang pesawat pembom baru, lantaran baru terbang perdana pada 5 Januari 2007, dan mulai resmi dioperasikan Angkatan Udara Cina pada Oktober 2009, bertepatan dengan 60 Tahun Perayaan HUT Republik Rakyat Cina.
Dibanding generasi H-6 sebelumnya, Xian H-6K mengalami modifikasi yang cukup mendasar, sebut saja struktur yang diperkuat dengan material komposit, engine inlets yang diperbesar untuk penggunaan mesin Soloviev D-30KP2 turbofan buatan Rusia. Malahan sejak tahun 2009, Cina telah memproduksi mesin WS-18 yang copy-an dari mesin D-30 untuk H-6K.
H-6K dilengkapi dengan avionik canggih, termasuk radar AESA (Active Electronically Scanned Array), yang meningkatkan kemampuan pengintaian dan penargetan pesawat. Upgrade juga melibatkan peningkatan pada sistem navigasi dan komunikasi. Salah satu fitur utama H-6K adalah kemampuannya membawa rudal jelajah jarak jauh, seperti rudal CJ-10 (versi konvensional dan nuklir). Ini memberikan Cina kemampuan proyeksi kekuatan strategis yang lebih besar.
Ditenagai oleh dua mesin turbofan Xian WS-18, memberikan daya dorong yang signifikan dengan kecepatan maksimum sekitar Mach 0.85.
Jangkauan jelajah Xian H-6K dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor termasuk konfigurasi misi, beban senjata, dan penggunaan bahan bakar tambahan. Meskipun data spesifik mungkin tidak selalu diumumkan secara resmi oleh otoritas militer, estimasi jangkauan jelajah H-6K umumnya diakui sebagai cukup besar.
Pembom Strategis Cina Xian H-6K Luncurkan Drone “Loyal Wingman” LJ-1
Beberapa sumber menyatakan bahwa Xian H-6K dapat memiliki jangkauan jelajah yang dapat mencapai lebih dari 3.000 kilometer dalam kondisi operasional standar. Kemampuan membawa bahan bakar tambahan dan efisiensi bahan bakar dari mesin yang ditingkatkan membantu pesawat ini untuk mencapai jarak tempuh yang signifikan.
Jangkauan yang luas ini memberikan fleksibilitas operasional dan memungkinkan pesawat untuk melibatkan target di jarak jauh. (Gilang Perdana)
TARIIIIIIIK semua MONUMEN BADGERs kita drpd BERDEBU KEHUJANAN mending di hidupkan buat stand off platformnya BRAHMOS NG dgn di carikan mesin2 sipil. Moso nggak iso….ada MACRON yg bs supply jeroaanya dan tugaskan ke PTDI jadi kebanggaannya bisa COMPLETE OVERHAUL BOMBER ngga cuman bisa bikin ” MONTOR MABUR KITIRAN tooook “.
SEMUA BISA KALO NIAT wong BANGKE GURUN B52H mau jadi J …..MUAAAHAL tapi PENGALAMAN nggak bisa di ukur uang.
Sekilas melihat sejarahnya, Tiongkok telah menandatangani perjanjian produksi Tu-16 di bawah lisensi Uni Soviet pada tahun 1957, pengiriman ke Tiongkok dimulai pada tahun 1958, dan Tu-16 Tiongkok pertama atau “Hong 6 (H-6)” terbang pada bulan September 1959, mesin terbang ini merupakan salah satu dari dua yang dibangun di pabrik pesawat Harbin dari kit knockdown yang dipasok Soviet. Karena meningkatnya ketegangan dengan Uni Soviet yang mengakibatkan dua prototipe harus direkayasa ulang untuk mendapatkan spesifikasi, produksi “H-6A” asli di pabrik Xian baru dimulai pada tahun 1968.
Hingga kini AU Tiongkok (PLAAF) diperkirakan telah memiliki lebih dari 200 unit bomber H-6, dimana pesawat pembom konvensional/nuklir tersebut telah dibuat dalam berbagai varian yaitu dari H-6A hingga HD-6 (varian Perang Elektronik) dengan berbagai peningkatan yang cukup signifikan tentu saja termasuk varian H-6K ini