Hanya di F-35B Lightning II, Sistem Auto Eject yang Mampu Lontarkan Pilot Secara Otomatis

Rangkaian insiden yang menimpa keluarga jet tempur stealth F-35 Lightning II telah menjadi sorotan, khususnya pada varian F-35B yang dominan mengalami beragam insiden sejak beberapa tahun. Dari beberapa insiden pada F-35B, menarik untuk diperhatikan bahwa pilot dapat melontarkan diri dengan selamat, yang secara langsung mengangkat pamor produsen kursi lontar (ejection seat) asal Inggris, Martin Baker. Namun, tahukah Anda, bahwa ada yang berbeda dari kursi lontar pada F-35B.

Baca juga: Gagal Saat Pendaratan, Jet Tempur Stealth F-35B ‘Nyungsep’ (Lagi), Martin Baker Dapat Berkah

Meski ketiga varian F-35, yakni F-35A, F-35B dan F-35C, sama-sama menggunakan kursi lontar Martin Baker MK16 (US16E ejection seat), ternyata ada fitur yang membedakan dari Martin Baker MK16 di F-35B, yakni menjadi satu-satunya yang dilengkapi dengan sistem auto-eject (auto-eject system).

Dikutip dari TheDrive.com (21/12/2022), disebutkan ada kemungkinan pada insiden ‘nyungsep’ F-35B pada 15 Desember 2022 di runway Naval Air Station Joint Reserve Base di Fort Worth, Texas, kursi telah terlontar secara otomatis. F-35B saat itu sedang melakukan uji terbang sebelum pengiriman resminya.

Dalam rekaman video, pesawat turun secara vertikal dengan kecepatan yang relatif tinggi. Kemudian mendarat sebentar, memantul kembali ke udara, tiba-tiba meluncur ke depan, dan turun lagi, hidung mengenai landasan terlebih dahulu. F-35B sempat bolak-balik saat berputar ke rumput. Pilot kemudian terlihat melontarkan diri saat pesawat masih bergerak. Ketakutan utama dalam keadaan seperti itu berkaitan dengan pesawat berguling, sehingga dapat menciptakan proses pelontaran yang sangat berbahaya.

Insiden tersebut telah menyoroti apa yang disebut kemampuan ” zero-zero” dari kursi lontar US16E, yang mengacu pada kemampuannya untuk berfungsi dengan aman dan menyelamatkan nyawa pilot bahkan ketika pesawat tidak memiliki kecepatan udara atau ketinggian maju, bahkan dapat dilakukan pelontaran saat pesawat stasioner di ground.

Keberadaan kemampuan auto-eject bukanlah rahasia, bahkan terdaftar di antara fitur US16E pada situs web Martin-Baker. F-35B adalah satu-satunya versi Joint Strike Fighter yang memiliki sistem ini dan merupakan pesawat AS pertama dengan kemampuan seperti itu.

Dimasukkannya sistem auto-eject pada F-35B terkait langsung dengan cara yang rumit, di mana pesawat mencapai penerbangan vertikal. Pengangkatan dalam mode hover disediakan oleh kipas besar yang dipasang secara vertikal di tengah badan pesawat jet dan dari daya dorong dari mesin jet Pratt & Whitney F135, yang dialihkan ke bawah melalui nozel knalpot artikulasi. Mesin menyediakan tenaga langsung ke kipas pengangkat melalui poros penggerak besar yang terpasang pada kopling karbon.

Penampakan mesin F-35B.

Ketiga varian utama F-35 secara substansial berbeda satu sama lain, tetapi varian B khususnya, sampai ke struktur intinya ada perbedaan, hal itu karena pengaturan propulsi yang unik ini.

Baca juga: [Video] Detik-detik Jatuhnya F-35B Inggris dari Kapal Induk HMS Queen Elizabeth

Tidak ada informasi atau penjelasan resmi mengapa sistem auto-eject dipasang pada F-35B. Dugaan mengemuka bahwa ini terkait keselamatan, jika suatu waktu pesawat kehilangan daya dorong dari mesin utama, maka pesawat akan langsung naik, sementara jika pesawat kehilangan kipas pengangkat, pesawat akan langsung turun. Karena kondisi unik tersebut, kemungkinan alasan sistem auto-eject disematkan pada F-35B Lightning II yang punya kemampuan short take-off vertical landing (STOVL). (Bayu Pamungkas)

4 Comments