Hanya Butuh Empat Tahun, Pesanan Yunani Atas 24 Unit Rafale Telah Dituntaskan ke Perancis
|Dimulai dari penandatangan kontrak pada Januari 2021, Angkatan Udara Yunani pada awal Januari ini telah mengumumkan tibanya jet tempur Rafale terakhir yang dipesan dari Perancis. Dengan tibanya batch terakhir, maka saat ini Angkatan Udara Yunani telah lengkap dengan kehadiran 24 unit jet tempur Rafale.
Baca juga: Proses Cepat! Unit Perdana Rafale untuk Yunani Telah Diserahkan Perancis
Seperti dikutip ekathimerini.com (9/1/2025), satu unit Rafale kursi tunggal (singlet seat) dengan nomer seri 457 telah mendarat di 114th Combat Wing di pangkalan udara Tanagra, Yunani, setelah penerbangan nonstop dari Mérignac di Bordeaux, Perancis dan diserahkan ke Skuadron ke-332.
Rafale tesebut termasuk dalam kontrak kedua (tambahan) yang meningkatkan stok jet Angkatan Udara Yunani dari 18 unit menjadi 24 unit Rafale.
Hanya dalam waktu empat tahun, Yunani telah memperoleh skuadron tempur Rafale yang lengkap, yang secara signifikan mengubah keseimbangan kekuatan di Laut Aegea dan Mediterania Timur.
Yunani telah memperoleh keunggulan udara yang jelas atas Turki, karena tidak hanya menggabungkan jet tempur generasi ke-4,5, sebuah teknologi yang tidak dimiliki Turki, tetapi dengan penambahan rudal udara ke udara jarak menengah/jauh Meteor.
Yunani Tambah Order 6 Unit Rafale, Total Akan Operasikan 24 Unit Dassault Rafale
Penandatanganan kontrak untuk gelombang pertama jet tempur Rafale F3R dilakukan pada Januari 2021. Terdiri dari 12 pesawat bekas pakai dan enam pesawat baru, yang, bersama dengan persenjataannya, dukungan awal, pelatihan pilot dan teknisi, serta infrastruktur yang dibutuhkan di Tanagra.
Kontrak ini menelan biaya sekitar €2,5 miliar euro. Dari 18 pesawat, 14 adalah pesawat berkursi tunggal dan empat adalah pesawat berkursi ganda. Rafale pertama dikirim ke Yunani pada Juli 2021. Enam pesawat pertama tetap berada di Perancis untuk pelatihan pilot dan tiba di Tanagra pada Januari 2022.
Dua bulan kemudian, Athena memesan enam Rafale baru lagi (tambahan), dengan biaya €1,09 miliar, sehingga kekuatan Skuadron ke-332 Angkatan Udara Yunani meningkat menjadi 24 unit Rafale.
Bayang-bayang konflik bersenjata dengan Turki menjadi permintaan khusus agar pesanan Rafale dapat dikirimkan secepat mungkin. Kontrak dukungan logistik tambahan akan mendukung aktivitas Rafale Yunani selama empat setengah tahun. (Gilang Perdana)
“Bayang-bayang konflik bersenjata dengan Turki menjadi permintaan khusus agar pesanan Rafale dapat dikirimkan secepat mungkin.”
Kita mungkin bisa memakai narasi yang sama yaitu “Bayang-bayang agresifitas militer Tiongkok di Indo-Pasifik terutama sengketa di LCS” agar pesanan Rafale juga bisa cepat dikirim walau bertahap (berbarengan dengan 1 unit A400M) ? 🤔