Hantam Rudal Balistik Korea Utara, Jet Tempur Stealth F-35A Korea Selatan Luncurkan Bom Pintar GBU-12
|Angkatan Udara Korea Selatan – Republic of Korea Air Force (RoKAF) belum lama ini merilis video pendek yang memperlihatkan kemampuan serangan udara presisi dengan jet tempur stealth F-35A Lightning II. Sebagai sasaran disimulasikan unit rudal balistik Korea Utara yang sedang bergerak dengan ditarik oleh kendaraan tak berawak. Sementara senjata presisi yang dilepaskan dari F-35A adalah bom pintar (smart bomb) GBU-12 Paveway II LGBs (Laser Guided Bombs).
Dalam video terlihat F-35A mendapat kawalan dari jet tempur F-15K Slam Eagle, sementara bom pintar GBU-12 nampak meluncur dari internal weapon bay F-35A. Sasaran berupa dummy rudal balistik terkena telak dengan hancur berantakan, namun GBU-12 yang digunakan adalah “inert” – alias tanpa hulu ledak.
Dalam sekali mengudara, dua unit GBU-12 bersama dengan dua unit rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM dapat dibawa di dalam internal weapon bay F-35. Namun dalam mode non stealth, F-35 dapat membawa tambahan empat unit GBU-12 berikut dua rudal udara ke udara AIM-9X Sidewider dalam konfigurasi eksternal.
Republic of Korea Air Force (ROKAF) F-35A fires an inert GBU-12, hitting a moving target (a surrogate North Korean ballistic missile).
No worries, the SUV towing the target was unmanned. pic.twitter.com/1HSH5FMJfL
— Clash Report (@clashreport) April 20, 2024
Inti dari GBU-12 adalah dumb bomb MK82 yang punya bobot 227 kg, namun karena menyandang predikat smart bomb, pada ujung GBU-12 sudah ditambahkan laser guidance kit untuk membaca panduan laser yang mengarah ke sasaran. Laser guidance kit terintegrasi dengan computer control group di bagian depan sistem bom dan airfoil group yang terletak di bagian belakang.
Dalam operasinya, bila sasaran sudah ‘disinari’ oleh laser, maka sirip pemandu (canard fins) pada bagian belakang akan bereaksi dan siap membawa bom ke sasaran. Sayap pada airfoil group akan mengembang dan menjaga aerodinamika bom untuk melakukan manuver. Dengan tambahan laser guidance kit dan airfoil group, bobot GBU-12 ditaksir mencapai 277 kg dengan hulu ledaknya 87 kg.
Dengan sayap yang mengembang di bagian belakang, maka bom tidak langsung jatuh bebas, GBU-12 dapat diarahkan menuju sasaran yang jauhnya 14,8 km dari titik dilepaskan. Sementara tingkat akurasi GBU-12 mencapai 9 meter (Circular Error Probable).
Bom pintar ini cocok untuk melibas sasaran kecil dengan pelindung lapis baja, seperti tank dan ranpur lapis baja lainnya. Meski bukan golongan rudal, harga peer unit GBU-12 juga tak murah, per unitnya ditaksir mencapai US$22 ribu, atau setara Rp292 juta.
Selain GBU-12, keluarga Paveway LGBs juga ada dari varian GBU-16 (450 kg dari platform bom MK83) dan GBU-10 (900 kg dari platform bom MK84). Meski kontraktor GBU family adalah Raytheon, namun pihak Lockheed Martin ikut dilibatkan dalam produksi bom ini, yakni perannya untuk merakit Paveway II laser guidance kits, khususnya dalam menangani order pembuatan bom dalam Perang di Irak dan Afghanistan.
Indonesia sejauh ini belum pernah menguji coba jenis bom pintar ini, sebaliknya Angkatan Udara Malaysia pada tahun 2016 justru pernah menguji coba GBU-12 dengan diluncurkan dari jet tempur buatan Rusia, Sukhoi Su-30MKM. (Gilang Perdana)
GBU-12 LGBs: Bom Pintar NATO Berpemandu Laser, Sukses Diluncurkan dari Sukhoi Su-30MKM Malaysia
Mohon judulnya jangan yg berpotensi besar membuat orang salah paham. Judul nya seakan akan sudah terjadi konflik namun nyatanya di isi artikelnya baru di tulis bahwa cuma simulasi. Tolong jangan seperti itu.