Haijing 3901 (CCG 5901) Masuki Perairan Natuna, Inilah Kapal Penjaga Pantai Terbesar di Dunia
|Entah apa yang ada di benak para petinggi di Beijing, ketika hubungan antara Indonesia dan Cina membaik, justru Penjaga Pantai Cina – China Coast Guard (CCG) mengirimkan armada kapalnya ke Perairan Natuna. Bukan sembarang kapal, menjadi perhatian besar lantaran kapal yang dikirim CCG adalah jenis kapal terbesarnya, yang meski statusnya sebagai kapal penjaga pantai, namun punya bobot dan dimensi laksana kapal perusak (destroyer).
Baca juga: Haijing 2901/3901 – Berstatus Kapal Penjaga Pantai, Tongkrongan Kelas Destroyer
Dari South China Morning Post (12/1/2023), data pelacakan kapal (AIS) menunjukkan bahwa kapal patroli terbesar CCG telah berpatroli di perairan sekitar Kepulauan Natuna yang kaya sumber daya alam Indonesia. Para analis mengatakan langkah itu kemungkinan merupakan ‘sinyal untuk Indonesia dan Vietnam’ saat mereka menyelesaikan pembicaraan untuk membatasi ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) di Laut Cina Selatan
Pekan lalu, laporan yang mengutip data pelacakan kapal menginformasikan kapal terbesar Penjaga Pantai Cina telah berlayar di perairan sekitar Natuna, yang terletak di utara Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
CCG 5901, adalah kapal penjaga pantai terbesar di dunia, dilaporkan meninggalkan pelabuhan Sanya China di Pulau Hainan pada 16 Desember 2022 dan tiba di ZEE Indonesia pada 30 Desember 2022.
CCG 5901 tak lain adalah Haijing 3901, yang punya panjang 165 meter dan lebar 22 meter. Dibangun oleh Jiangnan Shipyard, saat diluncurkan pada Mei 2017, Haijing 3901 langsung menjalankan misi patroli pertamanya meroda kawasan Laut Cina Selatan. Tentang bobot kapal, kapal patroli CCG terbesar ini beratnya ditaksir mencapai 12.000 ton.
Dari beberapa sumber, “Monster Ship” tersebut dilengkapi senjata utama beupa meriam reaksi cepat kaliber 76 mm pada haluan, dua kanon kaliber 30 mm pada lambung, water canon dan tersedianya hanggar serta landing pad yang dapat didarati helikopter ukuran sedang.
Bicara soal performa, kapal penjaga pantai terbesar ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 25 knots. Tidak ada informasi berapa lama kemampuan (endurance) berlayar kapal ini, namun besarnya tonase bisa menggambarkan bahwa kapal ini dapat berlayar dalam waktu panjang, sekitar 20-30 hari terus menerus tanpa melakukan bekal ulang.
Baca juga: Haixun 09 – OPV Pertama Cina di Kelas 10.000 Ton, Punya Endurance 90 Hari
Dengan pengerahan Haijing 3901 ke Laut Natuna Utara, maka armada Cina unggul dalam hal endurance di lautan, dimana umumnya kapal-kapal perang TNI AL hanya punya endurance berlayar terus-menerus selama lima hari, yang kemudian harus melakukan bekal ulang (logistik dan bahan bakar) di pelabuhan aju. (Gilang Perdana)
Bakamla, TNI-AL kemana?
kalau mau, pt pal pun bisa bikin yang semacam ini
Gertakan, karena muncul usulan, pendatang dari China di test Covid, atau menutup sama sekali kedatangan dari sana.
mari Lur terus beli produk made in china biar uang hasil penjualan bisa buat ngisi solar kapal nie dan masuk lebih dalam lagi ke wilayah indonesia
Nah…Indonesia harus buat nih yg sebesar ini…PT PAL udah bisa kok membuatnya….kapal berukuran besar bisa berfungsi jg sebagai kapal induk untuk kapal2 coasguard yg lebih kecil…jg sebagai kapal tanker BBM khusus …sangat multi fungsi…buat 1 saja khusus buat jagain laut Natuna dr china
Itu bukan murni kapal coast guard tapi kapal explorasi bawah laut yg dilengkapi sensor dan alat ukur untuk mencari jejak hidrokarbon dan gas
Kirim KCT imut aja ni kapal langsung karam. Dua torpedo sdh cukup bikin nih kapal jadi rumpon. Sayang nyali kita ngga se nekad AL Vietnam
Bikin fasilitas Pangkalan tidak resmi utk navy AS di Natuna. Urgent
Pengen menang tonase/ukuran kapal di natuna?
Kirim VLCC Pertamina, itu 330 meter.
😂😂😂😂
Itulah gunanya pinoy borong Brahmos stroonk bingiiits, murah meriah, yg bikin Haijing gak berani deket2 pinoy😁
Kirim LPD ke Natuna, Pepet Ampe jarak 5 meter dari kapal. Taruh Leopard sama Apache di Helipad LPD. Dijamin China keder kalo yg datang sebanding.
Hanya cek rutin dah siap panen ikan pa belum, dan seperti biasa para petinggi akan menolak atau mengabaikan khabar berita ini…silahkan koh drama rutin dimainkan ntar juga adem sendiri toh ikan disana tak pernah habis…
Kota masih Pengecut, klo bicara integritas jgn bicara tonase besar kecil tapi bicara kadaulatan negara, harus nya itu kapal di usir and klo g mau ya disiti, kita liat respon negara, apa berani serang atau cuman jd penonton