Haijing 3303: Senjata Kelas Kapal Patroli, Performa Kelas Korvet

IMG-20160621-WA0011

Dalam beberapa hari ini identitas China Coast Guard (CCG) menjadi trending topic di Tanah Air. Pasalnya beberapa kali armada kapal CCG (Penjaga Pantai Cina) dilaporkan terus membayang-bayangi aksi penegakan hukum yang dilakukan kapal perang TNI AL atas illegal fishing yang dilakukan kapal nelayan Cina. Tak satu dua kali pula, kapal CCG berani menghalangi upaya penangkapan yang dilakukan aparat Indonesia.

Baca juga: Tinjauan Insiden Korvet KRI Pati Unus 384, Dimana Peran Sonar MG323 Bullhorn?

Dan merujuk ke peristiwa yang paling baru, yakni insiden pada 17 Juni lalu, kapal CCG yang diketahui dengan identitas Haijing 3303 berani mendekati korvet KRI Imam Bonjol 383 yang tengah melakukan upaya penarikan kapal ikan asing asal Cina, Han Tan Cou dengan nomer lambung 19038. Sebelumnya empat KRI, termasuk KRI Sutanto 377, KRI Teuku Umar 385, dan KRI Todak 631 telah melakukan pengejaran pada 12 kapal asing dari Cina yang terindikasi melakukan illegal fishing. Dari 12 kapal asing, satu kapal tertangkap, dan sisanya berhasil melarikan diri. Drama pengejaran kapal ikan ini berlangsung dramatis, karena beberapa kali dilakukan tembakan peringatan dari kapal perang TNI AL namun tak digubris.

Water canon pada Haijing 3303
Water canon pada Haijing 3303
Haijing 3303 nampak memotong arah KRI Imam Bonjol 383.
Haijing 3303 nampak memotong arah KRI Imam Bonjol 383.

Baca juga: Laut Cina Selatan Memanas (Lagi), Satuan Korvet Parchim TNI AL Dibayangi Kapal Penjaga Pantai Cina

Dalam foto yang dirilis Dinas Peneranan Komando Armada Barat (Koarmabar) hari ini (21/6/2016). Diperlihatan foto-foto dramatis atas insiden di Natuna pada 17 Juni lalu. Bahkan dalam foto nampak seolah kanon pada Haijing 3303 seperti diarahkan ke KRI Imam Bonjol 383, malah jika dilihat kapal penjaga pantai Cina tersebut bermanuver seperti memotong arah laju KRI Imam Bonjol 383. Dan berikut foto-foto eksklusif dari Dispen Koarmabar yang diperoleh dari sumber Merdeka.com.

Manuver KRI Todak 631 dengan latar Haijing 3303.
Manuver KRI Todak 631 dengan latar Haijing 3303. KRI Todak adalah jenis FPB-57 Nav V buatan PT PAL.

Baca juga: FPB-57 Nav V TNI AL – Varian Kapal Cepat dengan Bekal Senjata dan Sensor Maksimal

IMG-20160621-WA0010IMG-20160621-WA0009IMG-20160621-WA0008IMG-20160621-WA0015

Yang lantas menarik atas peristiwa 17 Juni adalah sosok kapal CCG Haijing 3303. Dari visual di foto, kapal tersebut punya dimensi lumayan besar, bahkan banyak yang memperkirakan dimensinya setara dengan frigat Van Speijk Class milik TNI AL. Anda penasaran siapa Haijing 3303?

Baca juga: Van Speijk Class: “Benteng Laut Nusantara” – Tiga Dasawarsa Flagship Armada Eskorta TNI AL

Baca juga: KRI Ki Hajar Dewantara 364 – Korvet Latih Pencetak Perwira Tempur TNI AL

Haijing 3303 masuk dalam kelas Zhaoyu WPS, meski resminya bukan kapal perang, tapi kapal ini dibangun dari platform korvet Type 056 Jiangdao Class. China Coast Guard punya armada yang cukup besar, situs Wikipedia.org menyebut setidaknya CCG saat ini punya 183 kapal patroli dalam berbagai jenis dan tonase. Di kelas Zhaoyu WPS, Haijing 3303 tidak sendiri, masih ada 11 kapal sejenis yang dimiliki CCG.

Kanon PJ17.
Kanon PJ17.

Dari spesifikasinya, Haijing 3303 punya berat kosong 3.450 ton. Panjang kapal ini 111 meter dengan lebar 15 meter. Kapal ini juga dilengkapi heli pad dan fasilitas hanggar. Sementara jumlah awaknya 50 orang. Untuk spesifikasi mesin, kecepatan, dan dukungan sensor yang melengkapi, hingga saat ini masih belum diketahui. Namun merujuk ke oplanchina.com, Haijing 3303 dilengkapi meriam air (water canon) dan kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) jenis PJ17 naval gun kaliber 30 mm buatan Norinco. Kanon ini disematkan pada sisi haluan. Meski di daulat sebagai PSU, kanon ini dipercaya sangat handal untuk melibas sasaran di permukaan dengan jarak tembak efektif 2.000 meter.

Hai-Jing-3301.6

Baca juga: Oto Melara 30mm: Rahasia Kecanggihan Kanon Andalan KRI Cakalang 852

PJ17 30 mm adalah jenis kanon laras tunggal. Kanon ini masuk dalam segmen RCWS (Remote Control Weapon System) dan secara masif juga digunakan pada kapal perang AL Cina. Tidak diketahui data dan spesifikasi tentang PJ17, namun yang pasti selain digunakan Cina, kanon ini telah dioperasikan AL Pakistan, AL Bangladesh, dan AL Nigeria.

Faktanya dalam insiden 17 Juni lalu, TNI AL tak hanya mendapat gangguan dari Haijing3303, namun masih ada kapal lain yang diketahui sebagai Haijing 2501. Kapal ini yang berupaya membayangi KRI Imam Bonjol 383 saat sedang menyeret kapal nelayan Cina menuju Natuna. Lewat komunikasi radio, dari Haijing 2501 meminta agar TNI AL melepaskan kapal nelayan 19038. Gangguan dari Haijing 2501 berakhir setelah kapal CCG ini mendapat kepungan oleh beberapa KRI. (Gilang Perdana)

25 Comments