Hadapi Serangan Rudal Balistik Hipersonik, Kemhan Jepang Rilis Desain Kapal ASEV Ballistic Missile Defense
Ancaman serangan rudal balistik hipersonik dari Cina atau Korea Utara, adalah momok yang paling mengkhawatirkan bagi Angkatan Bersenjata Jepang. Maklum, rudal yang melesat hipersonik masih relatif sulit untuk dicegat dan dihancurkan sebelum mencapai fase terminal. Berangkat dari kian masifnya uji coba rudal balitik hipersonik oleh Pyongyang, Buku putih terbaru yang dirilis Kementerian Pertahanan Jepang telah mengungkapkan gambar desain baru dari Aegis System Equipped Vessel (ASEV).
Dari gambar desain yang beredar, ASEV sepintas mirip dengan kapal perusak (destroyer) Aegis – Maya class milik Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF). Pengembangan ASEV oleh Kementerian Pertahanan Jepang diklaim sejalan dengan visi keamanan bersama antara Jepang dan Amerika Serikat (AS) serta aliansi teknologi militer mereka yang sangat terintegrasi.
Menurut NavalNews.com, ASEV adalah bagian dari konsep kapal Pertahanan Rudal Balistik – Ballistic Missile Defense (BMD), yakni alternatif dari sistem BMD berbasis darat Aegis Ashore Jepang yang sekarang telah dibatalkan proyeknya.
BMD dimaksudkan untuk melawan ancaman rudal yang terus-menerus dari Korea Utara dan Cina. Hubungan Pyongyang dengan Tokyo dan Washington telah menurun sebagai tanggapan terhadap poros AS-Jepang-Korea Selatan. Hubungan Beijing dengan Tokyo dan Washington juga memburuk karena perilaku asertif teritorialnya selama beberapa tahun terakhir. Asia Timur Jauh kini menjadi wilayah yang paling bergejolak dengan tiga hotspot, yakni Semenanjung Korea, Laut Cina Selatan, dan Selat Taiwan.
AVES BMD dirancang dengan 128 cell Vertical Launch System (VLS) untuk meluncurkan rudal pertahanan udara (hanud), lebih banyak dari 96 cell VLS yang ada di kapal perusak Maya class. Jika dibandingkan dengan kapal perusak AL Cina Type 055, memiliki 112 cell VLS. Destroter Type 055 merupakan kapal permukaan Cina yang paling banyak dipersenjatai dan disebut-sebut sebagai salah satu kapal perusak tercanggih di duna. Sedangkan, destroyer Maya class merupakan kapal perusak Aegis terbesar di arsenal AL Jepang.

Pada tanggal 4 Juli 2023, Kementerian Pertahanan Jepang menandatangani kontrak dengan Mitsubishi Heavy Industries (MHI) untuk desain detail unit pertama ASEV, dan kontrak dengan Japan Marine United (JMU) untuk unit kedua ASEV.
Pada tahun ini, Kementerian Pertahanan Jepang mengalokasikan US$1,58 miliar untuk membeli dua ASEV tambahan dengan rudal SM-3 Blok IIA dan SM-6. ASEV pertama diharapkan akan ditugaskan pada akhir Maret 2028, dengan kapal kedua akan diserahkan pada Maret 2029.
Desain ASEV BMD Jepang terungkap dalam Buku Putih Pertahanan terbaru Negeri Sakura. Saat ini, Jepang memiliki delapan kapal perusak Aegis class yang diperlengkapi untuk pertahanan udara dan rudal. Tetapi Jepang memutuskan untuk membangun dua kapal pertahanan rudal khusus (ASEV BMD) yang dilengkapi radar Lockheed-Martin SPY-7(V)1 yang awalnya dimaksudkan untuk dua fasilitas pertahanan rudal Aegis Ashore berbasis darat.
128 cell VLS pada ASEV BMD akan memberi kemampuan intersepsi yang lebih baik terhadap serangan rudal balistik berhulu ledak konvensional atau nuklir.
Kementerian Pertahanan Jepang menjelaskan dalam permintaan anggarannya untuk tahn 2023, bahwa ASEV BMD akan memiliki panjang 210 meter dan lebar 40 meter, dan memiliki bobot sekitar 20.000 ton. Sebagai perbandingan, kapal induk helikopter Izumo class, yang saat ini merupakan kapal terbesar di AL Jepang, memiliki panjang 248 meter, lebar 38 meter, dan bobot standar 19.500 ton.
Kemudian muncul kritik atas ukurannya, kurangnya kemampuan manuve dan biaya, desain ASEV BMD kemudian direvisi menjadi lebih kecil. Asahi Shimbun melaporkan pada November 2022 bahwa ASEV diperkirakan masih lebih besar dari Maya class, kapal perusak Aegis terbesar Jepang yang beratnya 8.200 ton, panjang 170 meter dan lebar 21 meter.
Baca juga: Jepang Luncurkan Rudal Anti Kapal Mitsubishi Type 12 di Australia, Bikin Cina Penasaran
ASEV BMD dirancang untuk diawaki 110 personel dan membawa Standard Missile-6 (SM-6) untuk pertahanan udara dan rudal anti kapal Type 12 buatan dalam negeri, yang belum lama ini telah diuji coba di Australia dalam latihan multilateral Talisman Sabre 2023. ASEV BMD juga dilengkapi meriam MK45 kaliber 127 mm pada haluan. (Bayu Pamungkas)
Yang kecepatan Hipersonik kan bukan cuma Rudal Balistik..ada Torpedo bawah laut milik Rusia yaitu Poseindon gmn antisifasinya yg ancaman bawah laut..
Jujur ini sih yang cukup menantang, karena poseidon punya kecepatan yang luar biasa. Rasanya kalau mau ngecounter ya perlu sonar dan senjata yg sangat cepat, dan sampai saat ini masih belum ada kabarnya.
Sementara rudal hipersonik dulu yang ada di udara atau permukaan, setelah project tersebut selesai dan resmi masuk layanan baru kemudian pikirkan cara untuk meng-counter torpedo kecepatan hipersonik di bawah laut jenis Poseidon.
Program semacamnya ini membutuhkan biaya yang tak sedikit serta waktu pengujian yang tak sebentar apalagi untuk akuisisinya