Hadapi Invasi Beijing, Taiwan Mulai Produksi Massal Sistem Hanud TC-2 (Rudal Sky Sword II)
|Bersiap suatu waktu diinvasi oleh Beijing, membuat militer Taiwan harus mempersiapkan aspek pertahanan udara berlapis. Selain memperhatikan kualitas pertahanan udara (hanud) yang unggul, tak kalah penting adalah aspek kuantitas, seperti di antaranya penyediaan jumlah rudal hanud yang memadai, mengingat militer Cina unggul dalam kuantitas.
Baca juga: Militer Taiwan Cemas! Rudal Hanud Patriot Mengalami Malfungsi, Meledak Prematur di Udara
Laporan dari Taiwan News menunjukkan tonggak penting dalam kemampuan hanud Taiwan, yakni ketika National Chung-Shan Institute of Science and Technology (NCSIST) memulai produksi massal sistem hanud TC-2. Sistem hanud TC-2 memanfaatkan rudal udara ke udara jarak pendek/menengah Sky Sword II (Tien Chien II) yang dikonversi sebagai rudal hanud (permukaan ke udara).
Angkatan Darat Taiwan berencana untuk menerima 30 peluncur rudal TC-2, enam pusat kendali tempur, enam sistem phased-array radar, dan 246 unit rudal pertahanan udara Sky Sword II. Pengadaan dalam jumlah besar ini bernilai NT$8,8 miliar (US$278 juta).
Inti dari sistem terobosan ini adalah rudal Sky Sword II yang direkayasa secara lokal, yang memiliki jangkauan operasional hingga 15 kilometer. Kemampuan ini secara strategis selaras dengan strategi pertahanan Taiwan, dan mempertimbangkan penempatan yang saling melengkapi bersamaan dengan sistem hanud AN/TWQ-1 Avenger buatan AS yang berbasis rudal hanud Stinger.
Sistem pertahanan udara TC-2 dirancang dengan cermat untuk mengatasi kekurangan pertahanan udara Taiwan, sehingga menghasilkan kemampuan “intersepsi berlapis”. Sebagai sebuah sistem tunggal, TC-2 siap untuk melepaskan antara 16 hingga 20 rudal Sky Sword II.
Sistem hanud TC-2 menampilkan rudal Sky Sword II yang dikemas dalam peluncur kontainer tertutup. NCSIST telah memamerkan versi yang dipasang di truk dengan empat pod rudal. TC-2 punya panjang kontainer sekitar 4 meter dan bobot keseluruhan (gabungan kontainer dan rudal) 350 kg, untuk bobot hanya rudal 184 kg.
Rudal ini dilaporkan mempertahankan data link and terminal active radar guidance serta kemampuan electronic counter-countermeasure (ECCM). Karena tidak dibekali booster, jarak jangkau rudal ini hanya 15 km, sementara kecepatan lesat sampai Mach 6.
Pejabat lokal menggarisbawahi efektivitas biaya dan peran penting sistem pertahanan udara baru ini dalam strategi pertahanan Taiwan yang lebih luas. Diposisikan sebagai penyeimbang penting terhadap superioritas udara Cina daratan. (Gilang Perdana)
Mantap