Hadapi Ancaman Rudal Hipersonik, AS Kembangkan HGWS – Sistem Artileri Berkecepatan Tinggi dengan Biaya Rendah

Amerika Serikat terus memperkuat kemampuan pertahanannya terhadap ancaman rudal hipersonik yang dikembangkan oleh Rusia dan Cina. Sebagai realisasi, Departemen Pertahanan AS telah memajukan pengembangan Hypervelocity Ground Weapons System (HGWS), yaitu sistem artileri berkecepatan tinggi yang dirancang untuk mencegat drone, rudal jelajah, dan rudal hipersonik dengan biaya operasional yang lebih rendah.

Baca juga: Qinetiq Pasok Dragonfire untuk Australia, Sistem Hanud Laser Anti Rudal Hipersonik

Seperti dikutip Zona Militar, program HGWS saat ini didorong oleh Strategic Capabilities Office (SCO), dengan tujuan mengintegrasikan teknologi artileri yang ada dengan proyektil hypervelocity, yang memungkinkan sistem pertahanan komprehensif yang lebih serbaguna dan relatif murah.

Dorongan signifikan untuk program ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kecanggihan persenjataan Rusia dan Cina, yang mendorong pasukan militer AS untuk mengeksplorasi solusi pertahanan berbiaya rendah, dapat diproduksi dengan cepat, dan dapat dikerahkan dengan cepat.

Perang di Ukraina telah menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara konvensional, seperti rudal Patriot atau SM-6, bisa sangat mahal dan sulit untuk diisi ulang ketika menghadapi ancaman yang muncul, termasuk kawanan drone dan serangan rudal hipersonik.

Untuk mengatasi skenario di atas, sistem HGWS dikembangkan dengan memanfaatkan infrastruktur radar dan artileri yang ada, mengintegrasikan proyektil berkecepatan tinggi yang mampu mencegat target dengan presisi dengan biaya yang jauh lebih rendah.

US Army Rapid Capabilities and Critical Technologies Office (RCCTO) baru-baru ini memberikan kontrak langsung kepada BAE Systems untuk pengembangan Multi-Domain Artillery Cannon (MDAC), sistem artileri yang dioptimalkan untuk beroperasi dengan proyektil berkecepatan tinggi – hypervelocity projectiles (HVP).

Platform baru ini, yang terintegrasi dalam HGWS, secara khusus dirancang untuk melawan drone rudal jelajah, dan pesawat konvensional dalam lingkungan pertempuran multidomain, memastikan perlindungan posisi-posisi penting dengan biaya intersepsi yang lebih rendah.

Menurut informasi yang dirilis, baterai (kompi) MDAC lengkap akan dilengkapi dengan delapan meriam, empat radar MFPR multiperan berpresisi tinggi, dua radar MDBM multidomain, dan sedikitnya 144 peluru HVP.

Desain modular dan integrasinya dengan radar canggih akan memungkinkan netralisasi target yang efisien tanpa bergantung pada pencegat mahal seperti rudal Patriot PAC-2, PAC-3, atau SM-6. Kemampuan ini memposisikannya sebagai alternatif yang layak untuk memperkuat pertahanan udara pangkalan, instalasi strategis, dan konsentrasi pasukan.

Gandeng Perancis dan Jerman, Jepang Percepat Implementasi Electromagnetic Railgun

Konsep amunisi HVP berasal dari program railgun Angkatan Laut AS, yang dikembangkan untuk menyerang target udara, darat, dan laut dengan presisi dan kecepatan tinggi. Meskipun program meriam elektromagnetik tidak mencapai implementasi operasional yang solid, teknologi proyektil berkecepatan hiper telah berhasil diadaptasi ke artileri konvensional, yang mengarah ke konfigurasi sistem HGWS saat ini.

Wakil Menteri Pertahanan AS saat itu, Kathleen Hicks, menekankan bahwa HGWS adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengembangkan sistem pertahanan yang terjangkau, dapat diproduksi dengan cepat, dan sangat adaptif.

Antisipasi Serangan Rudal Balistik Hipersonik, Inilah yang Dilakoni Negara-negara Eropa Barat

Cina dan Rusia telah memposisikan pengembangan rudal hipersonik sebagai komponen utama strategi militer mereka, yang bertujuan untuk menantang sistem pertahanan udara konvensional. Rudal jelajah dan balistik hipersonik mampu bermanuver dengan kecepatan ekstrem dan menghindari pencegat tradisional, baru-baru ini memaksa Amerika Serikat untuk memikirkan kembali pendekatan pertahanan rudalnya.

Dengan pengembangan HGWS, Pentagon bermaksud untuk mengonsolidasikan solusi berteknologi tinggi, fleksibel, dan hemat biaya, dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa penyebaran atas ancaman rudal hipersonik dapat dilawan secara ekonomi. (Gilang Perdana)

Tandingi THAAD, Cina Tampilkan Sistem Pertahanan Udara Anti Rudal Balistik HQ-19 untuk Pasar Ekspor