Gunakan Senapan SPR-3, Pindad Uji Sertifikasi Munisi Sniper Kaliber 7,62x51mm NATO

Salah satu pasar munisi yang tak boleh dikesampingkan adalah munisi senapan penembak runduk (sniper) di kaliber 7,62 x 51 mm NATO yang banyak digunakan di lingkungan satuan TNI dan Polri. Berangkat dari kebutuhan tersebut, PT Pindad hari Rabu, 25 Mei 2022, melaksanakan uji sertifikasi produk munisi MU2-M A1 dan MU2-M A2 kaliber 7,62 x 51 mm 175 grains HPBT di Lab Dislitbangad & Lapangan Tembak Pussenarmed Kodiklat TNI AD, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Baca juga: Masih Gunakan Mesin Produksi Tahun Enam Puluhan, Pindad Jual Munisi 5,56mm Rp4.200 Per Butir

Dikutip dari akun Twitter @pindad, disebutkan kegiatan uji dilaksanakan dalam rangka pengujian dan sertifikasi produk munisi inovasi PT Pindad, MU2-M A1 dan MU2 sesuai dengan tolok ukur syarat-syarat tipe yang telah ditentukan dan kedepannya dapat memenuhi kebutuhan munisi untuk seluruh jenis senjata sniper standar NATO kaliber 7,62 x 51 mm.

Munisi MU2-M A1 mempunyai panjang kurang dari 0,60 mm dan berat amunisi kurang lebih 1 gram. Panjang pelor kurang dari 0,60 mm dan berat pelor 0,06 gram. Sementara, munisi MU2-M A2 mempunyai panjang kurang dari 0,60 mm dengan berat kurang lebih 1 gram. Sementara, panjang pelor kurang dari 0,65 mm dan berat pelor kurang dari 0,06 gram dengan tipe pelor hollow point boat tail (HPBT).

Sesi pertama, uji tembak dilakukan di dalam ruangan dengan jarak tembak 100 meter. Sementara, sesi kedua dilakukan di area terbuka dengan jarak 900 meter. “Tadi kita sudah coba dan hasilnya dalam jarak tembak 100 dan 900 meter memenuhi persyaratan sesuai dengan perkenaannya,” kata Kepala Dislitbangad Brigjen Terry Tresna Purnama di lokasi.

Kegiatan pengujian laboratorium meliputi uji berat dan dimensi, jenis penggalak dan kepekaan penggalak, jenis dan kelas isian dorong, kuat tarik anak peluru, keretakan/cacat selongsong, tanda-tanda munisi serta kemasan dan kantung munisi. Uji lapang merupakan pengujian produk munisi MU2-M A1 dan MU2-M A2 dengan cara ditembakkan menggunakan produk senjata sniper Pindad SPR-3.

Kegiatan pengujian lapang meliputi uji kecepatan peluru, rentang kecepatan peluru, ketelitian tembak, tekanan gas rata-rata, daya tembus plat baja dan kelancaran kerja pada kondisi normal serta kondisi khusus (kedap air dan ketahanan terhadap suhu rendah dan tinggi).

Untuk uji ketelitian tembak dengan penembakan berjarak 100 meter dan 300 eter berlokasi di lorong tembak Laboratorium Dislitbangad. Sedangkan untuk penembakan berjarak 600 meter dan 900 meter berlokasi di Lapangan Tembak Pussenarmed Kodiklatad Batujajar.

Dengan mekanisme kerja bolt action, senapan SPR-3 tampil garang layaknya senjata sniper lansiran merek-merek ternama, diantaranya SPR-3 telah dilengkapi picatinny rail, sehingga memudahkan pemasangan teropong bidik.

Baca juga: Pindad SPR-3: Jawaban Untuk Kemandirian Senjata Sniper di Kaliber 7,62 mm

Punya bobot 6,94 kg, senapan dengan panjang laras 660 mm ini dapat menghantam sasaran efektif di jarak 700 meter, namun jika sang sniper memanfaatkan teropong bidik teleskopik 10×5, maka jarak tembak bisa digenjot sampai 900 meter. Pada jarak tembak 700 meter, proyektil MU2-TJS sanggup merobek plat baja setebal 3 centimeter. (Bayu Pamungkas)

One Comment