Update Drone KamikazeKlik di Atas

Gunakan Rudal Anti Kapal Kh-22, Pembom Tupolev Tu-22M Hantam Basis Ukraina di Pulau Ular

Tupolev Tu-22M

Biro Desain Rusia, Tupolev nampaknya tengah bergembira setelah salah satu armada tempurnya, TU-22M3 sukses meluncurkan rudal jelajah Kh-22 ke Pulau Ular yang berada di Laut Hitam pada 27 September malam. Dilaporkan ada ledakan yang terjadi di lokasi, mengindikasikan bahwa rudal tersebut mengenai sasaran.

Baca Juga: Untuk Pertama Kali, Terkonfirmasi Jatuhnya Pembom Strategis Tupolev Tu-22M3 Backfire

Pada beberapa kesempatan sebelumnya, Rusia juga tercatat pernah beberapa kali “menghadiahi” Pulau Ular (Snake Island) dengan Kh-22, rudal canggih yang dikembangkan oleh Negara Beruang Merah. Sebut saja pada 25 Agustus dan 12 September silam, di mana pihak Rusia mengarah ke garnisun Angkatan Bersenjata Ukraina yang ada di pulau tersebut.

Melansir dari laman eurasiantimes.com, kemungkinan besar serangan Rusia di Pulau Ular ditujukan untuk menggagalkan upaya Ukraina dalam memperkuat pertahanan radar dan rudal di Pulau Ular untuk lebih melindungi pengiriman komersial yang dikerahkan untuk mengangkut gandum dan perdagangan lainnya. Seperti yang sudah diketahui bersama, pada tanggal 23 Agustus, pasukan Ukraina menenggelamkan sebuah feri kereta api berbendera Rusia yang membawa tangki bahan bakar di pelabuhan Kavkaz di wilayah Krasnodar selatan, Rusia.

Pulau Ular. Sumber: istimewa

Menilik dari “burung besi” yang digunakan, Tu-22M merupakan salah satu pesawat tua yang dimiliki dan dikembangkan oleh Rusia. Tu-22M sendiri mengudara untuk pertama kalinya pada 30 Agustus 1969 dan mulai masuk masa operasi beberapa tahun berselang. Pesawat strategis jarak jauh ini mampu melesat hingga kecepatan Mach 2.5 atau sekitar 2.327 km/jam dengan jangkauan hingga 7.000 km. Kemampuan ini tidak lepas dari penggunaan 2 unit mesin Kuznetsov NK-25 turbofan yang masing-masing mampu memberikan dorongan hingga 245 kN.

Sebagai salah satu pesawat tempur strategis, pihak operator, Rusia, tentu tidak ingin melewatkan potensi dari pesawat yang berjuluk “Backfire” ini, di antaranya yang paling terkenal adalah saat Perang Dingin dan beberapa konflik modern. Khususnya di Perang Dingin, Tu-22M berhasil menorehkan impresi positif bagi Rusia – sebut saja untuk meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh hingga menyerang sejumlah target vital dari jarak jauh tanpa terdeteksi.

Kecelakaan Fatal pada Kursi Pelontar Pembom Tu-22M3 Backfire, Tiga Awaknya Tewas

Tidak berhenti sampai di situ, Tu-22M – khususnya varian Tu-22M3 –juga mampu melakukan misi pengintaian. Hal ini berlandaskan pada sejumlah atribut yang tersemat, seperti sensor elektrik seperti radar dan perangkat elektronik untuk mendeteksi dan mengidentifikasi target, kamera pengintai serta kemampuan pemindaian yang mampu mendukung misi pengumpulan data intelijen dan memberikan informasi situasional yang penting.

Bergeser ke arah rudal, Kh-22 masuk ke dalam kelas anti-ship cruise missile berukuran besar yang dikembangkan oleh MKB Raduga pada dekade 60-an. Sesuai dengan namanya, rudal ini dimaksudkan untuk menyerang kapal induk atau kelompok kapal induk, baik dengan hulu ledak konvensional atau nuklir.

Rudal Kh-22.

Memiliki panjang sekitar 8,4 meter dengan diameter sekitar 1 meter, rudal yang menggunakan mesin roket Isayev berbahan bakar cair ini mampu menembus kecepatan maksimum Mach 4,6 (sekitar 5.600 km/jam) dan menjangkau jarak hingga 600 km.

Adapun fitur utama dari rudal ini adalah desainnya yang aerodinamis, di mana rudal dapat terbang di ketinggian dengan kecepatan tinggi. Sudah barang tentu fitur ini membuat rudal jadi sulit untuk dideteksi oleh radar. Fitur unggulan lainnya adalah rudal ini menggunakan sistem panduan inersia dengan pembaruan melalui radar aktif untuk meningkatkan akurasi. Jadi tidak heran jika rudal ini menjadi salah satu daya gedor Rusia – terutama untuk peperangan maritim.

Satu poin penting yang tidak boleh dilupakan dari KH-22 adalah hulu ledak yang beragam. Fitur ini memungkinkan KH-22 untuk membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, yang membuatnya semakin fleksibel digunakan pada misi tertentu sesuai kebutuhan. (Nurhalim)

Untuk Pertama Kali, Terkonfirmasi Jatuhnya Pembom Strategis Tupolev Tu-22M3 Backfire

One Comment