Gripen NG Resmi Rollout, Dihadiri Petinggi dari Kemhan RI
|Linköping – Mengambil tempat di hanggar fasilitas produksi Saab Aeronautics, hari ini (8/5/2016), Saab AB resmi me-rollout jet tempur multirole Gripen NG (Next Generation). Di dahului dengan demo aerobatik STOL (Short Take Off and Landing) Gripen C, momen peluncuran pesawat tempur yang dijuluki smart fighter ini juga diramaikan dengan kehadiran perwakilan fighter pilot dari negara-negara pengguna Gripen, lengkap dengan kostum G-suit.
Baca juga: Jelang Rollout, Saab Pamerkan Duo Mockup Gripen di Hadapan Jurnalis
Dibuka dengan kata pengantar dari Ulf Nilsson, Head of Saab Aeronautics, serta sambutan dari Kepala Staf AU (KSAU) Swedia dan KSAU AU Brazil, momen peluncuran dikemas spektakuler dengan demo visual 3D pada latar pembukaan tirai penutup sosok Gripen NG. Seperti telah kami kupas di artikel sebelumnya, Gripen NG yang kemudian resmi diberi label Gripen E, memang menyuguhkan beberapa modifikasi pada desain dari desain Gripen C. Hal tersebut tampak pada struktur landing gear, nose single wheels, hard point yang lebih banyak, dan tampak jelas Gripen E punya bidang punuk yang lebih gemuk ketimbang Gripen C, yang direpresentasikan sebagai penambahan kapasitas bahan bakar.
Baca juga: Saab – Satu Tahun Setelah Kontrak, Jet Tempur Gripen Sudah Bisa Dikirim ke Indonesia
Seperti diungkapkan Ulf Nilsson, saat ini fasilitas produksi Saab sedang berjalan untuk memproduksi pesanan Gripen E dari AU Brazil (36 unit) dan pesanan dari AU Swedia (60 unit), dengan target penyerahan perdana pada AU Brazil yang dijadwalkan pada tahun 2019.
Dalam momen rollout yang dihadiri ratusan jurnalis dan kalangan militer global, nampak hadir delegasi Kementerian Pertahanan (Kemhan RI) yang diwakili Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsekal Madya TNI Danardono Sulistyo Adjie, Mayor Jenderal (Purn) TNI Aslizar Nurdin Tanjung, dan Analis Komite Kebijakan Industri Pertahanan Kolonel Tek Deddy Laksmono. Selain itu juga hadir Duta Besar RI Untuk Kerajaan Swedia, Bagas Hapsoro dan Atase Pertahanan RI Kolonel TNI Rui Duarte. Dalam pernyataannya, Marsekal Danardono kagum dengan konsep smart fighter yang dirilis Saab, “Jet tempur yang dirancang canggih, bersifat multirole dan punya biaya operasional rendah adalah keunggulan komparatif dari Gripen,” ujar Danardono kepada Indomiliter.com.


Baca juga: Inilah Dilema Pengadaan Jet Tempur: Acquisition Cost Vs Life Cycle Cost

Baca juga: Menerawang Plus Minus Sukhoi Su-35 Super Flanker Untuk TNI AU
Dalam waktu bersamaan, momen perhatian publik juga tengah tertuju pada kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia. Dua momen penting yang terkait konsep kekuatan dirgantara Indonesia kini tengah hadir bersamaan, di Swedia dan Rusia. Nah, apakah kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia juga sekaligus menyaksikan penandatanganan pengadaan Sukhoi Su-35? Sampai tulisan ini dibuat masih belum juga ada titik terang, entah esok atau lusa, kita tunggu kabar selanjutnya. (Haryo Adjie)
Admin.. apa ada release kisaran harga jual gripen NG ? Siapa tau indonesia beli su 35 cuma 8 biji karena sebagian bajet akan digunakan untuk gripen
@Charia: tidak ada release terkait kisaran harga per unit, pasalnya harga dibungkus dalan sistem paket senjata, maintenance, dll. Yang artinya beda antar negara. Pihak Saab hanya menyebut biaya operasional Gripen E tidak akan lebih tinggi dari Gripen C.
wooow keren miin
@admin
Yang di rusia mo beli properti buat kantor kedubes yang baru kok…
Jadwal uji terbang perdananya kapan oom?
Mas @Lesus, Gripen NG malah sudah terbang 120.000 jam dalam test flight. Tinggal tunggu momen penyerahan ke Brasil.
@admin
Yang dipake uji terbang smp 120 rb jam terbang, kan pake platform gripen d, oom…
Rasanya betul mas @Lesus, tadi pagi kebetulan dapat kesempatan ke fasiltas hanggar Gripen NG, yang digunakan adalah versi hybrid, bagian depan memang Gripen D, namun bagian belakang, termasuk mesin dan landing gear belakang mengadopsi Gripen E (NG).
Admin@bung admin apa Indonesia jadi akuisisi pesawat gripen???
Mas @PW, yang itu masih menunggu kabar lebih lanjut 🙂
O yaa bung admin apa ada kaitannya nie petinggi kemhan hadir itu untuk juga meninjau perbandingan Gripen NG dengan F 16??? Katanya khan kita selain ambil SU 35,ada juga rencana ambil F 16.
Mohon infonya bung admin.thx
Hmmm bisa jadi mas, tentu datang jauh2 dari Jakarta ya 🙂
admin salam kenal dari kami pecinta militer TNI yang ada di kota palu.. semoga admin pulang ke tanah air bisa membawa berita menggembirakan buat kami di tanah air,,
amieenn…..
Salam kenal juga 🙂 Terima kasih sudah mampir disini.
om admin, tolong di ulas berita update ttg pangkalan kapal selam yg sementara di bangun di teluk palu..
akan menjadi suatu kebanggaan bagi kami warga palu karna menjadi rumah bagi awak hiu kencana..
oh ya om admin sempat beredar rumor katanya selain menjadi home awak hiu kencana,katax lanal watusampu akan menjadi pusat perbaikan kapal selam di indonesia.? tolong pencerahanx..
sekali lgi di hrapkan request sya bsa di kabulkan om admin..
mas admin, Gripen NG dan F-16 V kemampuan tempurnya bagusan mana?
secara luas wilayah Indonesia
Tot 100% yg di tawarkan gripen bnr jadi ga min…?
Nanti di update lagi ya mas 🙂
@Caubedong, jadi atau tidaknya ya tergantung keputusan pemerintah mas 🙂
Russian Fans Boy nangis bombay http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/05/19/o7f74z366-menlu-retno-tak-ada-pembicaraan-beli-sukhoi
Pespur yang satu ini layak dipertimbangkan oleh TNI. Teknologi terkini, dalam 1 tahun sdh bisa dikirim plus TOT 100%.
Belli alutsista buat negara besar indonesia harus megutamakan sejarah dan kualitas , jangan sampai senjata yg sudah di belli mangkrak di embargo .
@bayhaqi
Sayangnya yang berkualitas justru mangkrak lantaran gak ada sistem pembidik otomatisnya….
F-16A/B tidak ada yang mangkrak pak, tetap jaya meskipun sudah hampir 30 tahun, tetap mengabdi menjaga NKRI
Justru Su-27/30 meskipun tidak di embargo tapi mangkrak selama 10 tahun (TS-2701, TS-2702, TS-3001, TS-3002)
FAKTA !!!
Fakta sejarah kok di putar balik di tutupi f16 di embargo 10 tahun bisa terbang satu dua biji ajaaa ….dan mana f16 gurun arizona berlebel hibah sudah bayar kontan $ 750 juta dolar sudah 5 tahun gak datang alias menghilang ….
@Bayhaqi, apa yg dikatakan Nakedagl adalah betul
fakta juga berbicara kalo f16a/b masih terbang 10 unitnya sampai sekarang
apanya yang diputar balik ?
anda saja yang fobia, fobia itu penyakit kronis lho….
dan mmg banyak sukoi yang tergeletak lemas di lanud hasanudin
dari 16 unit yang terbang paling hanya 4 biji doang, yang lainnya antri di servis di Rusia sana
@bayhaqi
dari 16 sukhoi yg ada 4 sukhoi pertama jaman presiden Mega sedang dioverhaul mesin & airframe serta diganti avionik kini pake jeroan barat agar cocok dgn datalink TNI AU yg berbasis NATO di Belarusia. Dari 12 yg tersisa yg diterbangkan cuma 8. Polanya dlm setahun ada 4 bulan pesawat tsb tdk diterbangkan.
Yg jelas 16 Sukhoi kita avioniknya bakalan diganti pak jeroan barat yaitu produk Thales agar terintegrasi dgn datalink TNI AU. Sisanya menyusul tahun 2017 & 2018 msg2 6 pesawat shg diharapkan kelak 16 sukhoi kita tdk lg memake datalink bawaan (TSK-12) yg selama ini jd obstacle
@bayhaqi
Proses retrofit pespur sprt overhaul, upgrade avionik, radar dll itu butuh waktu yg tdk singkat. Mulai dari pembongkaran, mrncari komponen yg rusak dan mencari komponen pengganti yg cocok, pemasangan kembali, kalibrasi, uji coba dll. Akan smkn lama jika pihak user meminta modifikasi misalnya avionik tentumya akan butuh waktu lbh lama.
Contohnya overhau 4 Sukhoi TNI AU era presiden Megawati yg dibawa medio januari tahun ini sampe skrg blm balik. Aplg dgn F-16 yg jlhnx jauh lbh banyak 24 unit. Toh yg sdh terkirim sdh 6 unit dan tahun ini dijadwalkan akan dikirim 10 unit.
Opini siapa 5 tahun barang blm datang. Kontraknx saja akhir thn 2013 alias baru 3 tahun.
Saya sarankan jgn kebanyakan mengkhayal di kamar mandi!!
ikut nyimak gan..nice share infonya smoga apapun pespur yang akan dibeli tidak hanya menjadi wacana saja..karena kebutuhan kita sudah sangat mendesak ya.. dan jika dilihat2 kok ya ini bs jadi alternatif yg logis buat TNI AU kita
para fansboy sukhoi melupakan beberapa hal tentang kemampuan gripen ng.
1. RCS pada gripen ng sangat kecil ketimbang su 35. jadi gripen ng seolah olah seperti pesawat siluman walaupun bukan pesawat generasi ke 5 namun sulit di deteksi oleh radar.
2. mesin tunggal GE F414 pada gripen ng serupa dengan mesin yg ada pada pesawat kfx dan ifx yg masih perencanaan.
3. jarak jangkau gripen ng sebenarnya tanpa drop tank adalah 800-1500 km, kalo pakai drop tank jaraknya paling jauh sampai 4000 Km.
4. gripen ng sudah mengusung radar AESA raven selex ES 05 yg sulit dijamming radar, hanya berpuluh puluh tahun di pakai, baru di maintenance.
5. bobot gripen lebih ringan, jadi mampu menggotong hampir semua persenjataan lengkap. dan justru mudah untuk bermanuver.