Gempur Hamas, Israel Raih ‘Persetujuan’ Jerman Kerahkan Drone Heron TP yang Dipersenjatai
|Drone Heron identik sebagai produk dari Israel Aerospace Industries (IAI) yang laris di pasar ekspor. Setidaknya ada 15 negara yang mengoperasikan beragam varian Heron, termasuk Singapura. Namun, uniknya justru Angkatan Bersenjata Israel (IDF) hanya mengoperasikan satu unit Heron. Dengan latar situasi mendesak untuk merespon serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, maka ada kebutuhan bagi Israel akan drone Heron yang ‘siap pakai’, yang notabene ‘stok’ Heron tersebut berada di luar negeri.
Baca juga: Misterius, Israel Kirim Dua Unit Drone Heron MKII ke Sebuah Negara di Asia
Dikutip dari reuters.com, disebut bahwa Angkatan Udara Israel tengah mencari ‘persetujuan dari Jerman’ untuk melawan milisi Hamas dengan drone Heron. IDF dikabarkan akan mengerahkan drone Heron TP yang sebelumnya disewakan ke Jerman, hal tersebut setelah didapatkan persetujuan dari Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang mendukung pemerintah Israel dalam perang melawan Hamas.
Sumber pertahanan mengatakan kepada media Jerman der Spiegel, bahwa Berlin telah memberi lampu hijau kepada Israel untuk menggunakan dua drone tempur Heron TP dalam serangannya terhadap kelompok Palestina Hamas.
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, menyetujui permintaan Israel untuk menggunakan drone tersebut pada 11 Oktober 2023. Ia juga mencatat bahwa 16 pilot peserta pelatihan Jerman akan pulang karena serangan Hamas. Jerman telah menyewa lima unit drone Heron TP yang disetujui oleh kontraktor pertahanan Israel IAI. Setidaknya dua unit Heron yang disewa Jerman masih berada di Israel untuk pelatihan pilot drone.
Pabrikan IAI menggambarkan Heron TP sebagai “multi-role, advanced, long-range Medium Altitude Long Endurance (MALE) Unmanned Aerial System (UAS) for strategic missions.” Drone ini dilengkapi autonomous taxi-takeoff and landing systems (ATOL) dan SATCOM (komunikasi satelit) untuk komunikasi jarak jauh, dan avionik yang sepenuhnya redundant.
Heron TP diciptakan sebagai drone multirole yang mampu melaksanakan berbagai misi strategis, termasuk perolehan target, pengintaian, pengumpulan intelijen, dan pengawasan, dengan menggunakan berbagai muatan. Dengan semakin maraknya peperangan dengan drone, Israel mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan drone untuk memata-matai dan menyerang Hamas di daerah kantong padat penduduk di Gaza.
Persetujuan Jerman muncul setelah hubungan militer yang kuat dijalin oleh kedua belah pihak. Jerman saat ini sedang dalam proses membeli sistem pertahanan udara Arrow-3 dari Israel.
Jerman Menyukai Drone Heron TP
Bundestag (angkatan bersenjata) Jerman menyewa lima drone Heron TP asal Israel pada tahun 2018, dan mantan Menteri Pertahanan Von Der Leyen mengatakan bahwa Heron TP dapat memberikan gambar dengan resolusi video yang lebih baik dan terbang jarak jauh, sehingga memungkinkan keamanan yang lebih baik bagi tentara Jerman. Dan baru pada bulan April 2022, Jerman memutuskan untuk mempersenjatai Heron TP yang mereka sewa.
Terguncang oleh invasi Rusia ke Ukraina, Jerman juga mengumumkan pada April 2022 bahwa mereka membeli 140 drone bersenjata Heron TP dari Israel. Pembelian ini menandai pertama kalinya negara tersebut mendapatkan drone bersenjata setelah perdebatan bertahun-tahun. Sampai kesepakatan ini ditandatangani, Jerman diizinkan untuk mengerahkan drone pengintai tak bersenjata, tidak seperti negara-negara Eropa lainnya.
Pada saat pengumuman besar tersebut, tercatat bahwa drone tersebut akan diserahkan kepada militer Jerman hanya dalam waktu dua tahun. Menurut rencana kedua belah pihak, 60 drone akan diperuntukkan untuk pelatihan, sedangkan 80 sisanya akan digunakan untuk penempatan operasional.
Baca juga: Foto Drone Heron AU Singapura dengan ‘Belly Pod’ Bocor ke Internet
Jumlah total pesanan Heron TP diperkirakan mencapai US$166 juta. Drone tersebut harus dikirim dalam waktu dua tahun. Kementerian pertahanan Jerman mengatakan tahun lalu bahwa drone tersebut akan “berkontribusi pada perlindungan tentara Jerman yang menjalankan misi di luar negeri.” (Gilang Perdana)
mungkin juga momen akan tambah ramai kalau Turki, Afghanistan, Iraq, Iran masuk di Palestina.
Suriah juga bisa buka Front vs Israel
Yaman peluang akan naik lagi Vs Tim Saudi
Indonesia berdoa saja nggak kena imbas, paling harga Minyak, Batubara, Beras akan naik
Mali naik lagi
tinggal kerahkan F-15 satu skuadron full bomb dan rudal sudah cukup menyelesaikan perang 1 hari. lama kali Israel ni.
abis itu akan mulai lagi perang terbuka dengan pejuang Hizbullah, Lebanon, Yordania, Mesir,
Israel akan dibantu Amerika, Inggris, Jerman dkk. makin ramai dah.
jadi akan ada perang front Ukraina+Nato vs Rusia
dan Israel+Nato vs pejuang Palestina.
Kalau mau China bisa mulai buka front di Taiwan, Taiwan+Nato vs RRC….ngeri lah.
Kombinasi antara ketinggian terbang, payload besar dan kecepatan yg rendah shg memungkinkan utk melakukan serangan bom presisi serta loitering diwilayah udara musuh (mau bilang Hamas gitu ga tega 😁) yg tidak memiliki perlindungan udara jangkauan menengah/jauh