Gelombang Kedua M109A4 BE Tiba, Armed TNI AD Kini Punya 36 Unit Self Tracked Propelled Howitzer
|Setelah pengiriman sebelumnya pada 25 Juli 2017, tepat setahun sesudahnya, yakni pada 9 Juli 2018, gelombang kedua Self Tracked Propelled Howitzer alias Artileri Swagerak jenis M109A4 BE 155 mm untuk Satuan Artileri Medan (Armed) TNI AD telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Serupa dengan gelombang pertama, pada gelombang M109A4 terdiri dari 18 unit tank.
Baca juga: M109A4 GS Untuk Armed TNI AD Telah Tiba di Indonesia
Dengan hadirnya gelombang kedua M109A4 BE, maka jumlah SPH M109A4 di arsenal TNI AD berjumlah 36 unit. Didatangkan dengan kapal kargo berbedera Norwegia, MV Hoegh Chiba, alutsista yang dikirim dari Antwerp, Belgia ini bukan hanya SPH M109A4, melainkan ada empat unit tank commando post dan satu unit mobile crane.
M109A4 BE yang digunakan TNI AD adalah hasil akuisisi bekas pakai AD Belgia, kode BE menyiratkan bahwa ranpur ini merupakan produksi Belgia. Sebagai poros kekuatan NATO di Eropa, Belgia memang punya ratusan unit M109 yang terdiri dari seri A2/A3 dan A4, bila di totalnya ada 127 unit. Dari jumlah tersebut 64 telah di upgrade menjadi versi A4, dan kemudian 36 unit diantaranya dijual ke Indonesia. Selain M109A4, TNI AD juga mendapatkan armada ranpur APC M113 A1 bekas pakai AD Belgia.
Ciri pembeda M109A4 dibanding seri A1, A2 dan A3 adalah adanya penambahan filter anti nubika (nuklir, biologi dan kimia). Dalam proyek RAM (reliability, availability and maintainability) juga ditingkatkan kinerja subsistem antara lain filter udara mesin, kipas pendingin mesin, mekanimsme putaran kubah, protective cover untuk berbagai sensor diatas bodi serta penambahan starter circuit relay.
Dari aspek fire power, M109A4 mengadopsi jenis laras L/39 Howitzer M185 kaliber 155 mm. Jarak tembak konvensionalnya mencapai 18 km, sementara bila menggunakan RAP (Rocket Assisted Projectile) lontaran proyektil sanggup menjangkau sasaran sejauh 30 km. Sudut elevasi laras dapat digerakkan -3 sampai 75 derajat.
Baca juga: AMX MK61 – Howitzer 105mm Self Propelled Armed TNI AD
Nama M109A4 sudah terbilang masyur dalam jagad alustista, namanya mentereng sejak Perang Vietnam, Perang Yom Kippur, Perang Iran Irak, Perang di Sahara, Perang Teluk, Perang Irak, dan yang terbaru digunakan Arab Saudi saat menyerang Yaman. Di Asia Tenggara, selain Indonesia, Thailand dan Malaysia juga menjadi pemilik keluarga M109A4.
Padahal dulu ngidam banget indo punya PzH 2000 buatan German, tapi M109A4 mayan lah
Kelebihannya apa d banding MLRS atross pumya TNI AD? Kl daya hancur dan daya jangkau jelas MLRS unggul..
untuk mlrs beda dengan howitzer. howitzer mempunyai daya akurat yg lebih tinggi cocok untuk menyerang target yg sekiranya tidak membutuhkan banyak area untuk dihancurkan dan juga howitzer conventional lebih cepat dalam pengisian Shell jadi bisa digunakan untuk supressing suatu pasukan karena reload yg lebih cepat dibanding mlrs. sementara mlrs seperti astros yg kita punya masih conventional jadi belum ada guided rocket. cuman mlrs untuk masalah 1 volley attack lumayan untuk menghancurkan satu kota
Malaysia malah lebih maju lg kalau ga salah bos…M109 A6 paladin yg d milikinya.maaf lo salah y
Malay yg versi A5 bkn A6 yaa tolong jgn sebar berita hoax, thank you
Lebih baik punya kita yang versi A4 tapi sudah datang 2 batalyon daripada versi A5 yang mau dikasih ke Malay tapi belum datang juga.
coba bahas ARMADA RANPUNYA, min. sama comand post nya
Sedang digarap, stay tuned yaa 🙂
admin Tolong Bahas F-35 Lg ?
Ralat min, Malaysia belum punya M109A4. Ada wacana dapat lungsuran dari amerika tapi sampai saat ini belum ada kejelasan apakah jadi atau enggak.
Malay dpt yg A5, wktu itu ditunda pengirimannya krn wktu itu mereka gk ada duit buat ongkirnya