Gegara Covid-19, Jadwal Penyerahan Kapal Selam Type 218SG “Invicible Class” Singapura Molor
|Pandemi Covid-19 yang melanda seantero Eropa, rupanya turut berimbas pada jadwal penyerahan kapal selam tercanggih di Asia Tenggara, Invicible Class” atau Type 218SG. Sejatinya, AL Singapura dijadwalkan akan menerima kedatangan unit perdana kapal selam Type 218SG pada tahun 2021. Namun, akibat terhambatnya rantai pasokan pada perangkat yang akan di-install, maka kapal selam produksi ThyssenKrupp Marine, Jerman, ini baru akan diserahkan ke Singapura pada tahun 2022.
Dikutip dari Janes.com (30/6/2020), kabar mengenai perubahan jadwal penyerahan kapal selam Type 218SG telah diwartakan oleh pihak Kementerian Pertahanan Singapura pada 29 Juni lalu. Kapal selam perdana yang diberi label RSS Invicible, telah diluncurkan dari galangan di Kiel pada 18 Februari 2019. Setelah peluncuran, RSS Invicible akan memasuki tahap instalasi perangkat dan berlanjut ke fase sea trial. Sumber dari Janes.com menyebut, sampai saat ini, RSS Invicible belum memasuki tahap sea trial.
Ketiga unit Type 218SG kini sedang dalam proses pembangunan, dimana unit terakhir akan diserahkan ke AL Singapura pada tahun 2024. Bagi Singapura, kehadiran kapal selam Type 218SG memberi efek deteren strategis, terutama sebagai pemain kunci dalam Sea Lines of Communications (SLOC), dimana kekuatan armada kapal perang Singapura langsung terkait dengan kondisi di Selat Malaka dan kawasan Laut Cina Selatan.
Kapal selam ini memiliki stern rudder berbentuk X untuk meningkatkan kemampuan manuver di perairan pesisir yang dangkal, dan konsol operator khusus yang telah dirancang sesuai dengan ergonomi personel angkatan laut Singapura.
Type 218SG punya bobot 2.000 ton saat di permukaan, sementara bobot kapal saat menyelam bertambah menjadi 2.200 ton. Kapal selam canggih besutan Negeri Bavaria ini juga dilengkapi dengan teknologi AIP (Air Independent Propulsion), persisnya Invicible Class mengapdopsi AIP dengan basis fuel cell. Dengan AIP fuel cell menjadikan kapal selam ini punya kemampuan endurance di bawah permukaan 50 persen lebih lama ketimbang kapal selam diesel listrik konvensional. Panjang lambung kapal selam ini mencapai 70 meter dan lebar 6,3 meter.
Baca juga: Persiapkan Awak Kapal Selam Type 218SG, AL Singapura Kembangkan Submarine Trainer Suite
Singapura di tahun 2013 meneken kontrak pengadaan dua unit kapal selam mutakhir Type 218 yang masih berwujud konsep. Bahkan sebagai negara pengorder pertama, pihak manufaktur dari Jerman, ThyssenKrupp Marine Systems memberi label ‘kehormatan’ kapal selam ini sebagai Type 218SG. Kemudian pada 16 Mei 2017, Singapura menambah pesanan dua unit Type 218SG, hingga AL Singapura bakal memiliki total empat unit Type 218SG. Dari kontrak yang telah disepakati, unit kapal selam terakhir akan diserahkan pada 2024. (Haryo Adjie)
Dari mana singapura dpt uang utk beli alutsista mahal apa karena singapura itu tax haven & apakah negara tax haven banyak merugikan indonesia?
Pertanyaan tidak bermutu. lebih baik Introspeksi diri. jauhi sifat iri dan dengki. menyebabkan kehancuran diri sendiri, dan tidak akan bisa maju.
Pertanyaan yang bagus itu “Kenapa Indonesia tidak bisa maju ?”, “Bagaimana
Indonesia bisa maju ?” dan seterusnya
Ya gmn bisa maju,..
Semua pengadaan semua proyek pada bocor ke kantong pribadi pejabat.
Mau sampe dajjal dateng juga indonesia gak akan maju.
Yang aku bingung itu kapal selam yg jumlahnya lumayan ideal bagi sekelas Singapura mau patroli di mana ? Kan perairan y kecil dan terbatas ,masa nyelinep di perairan kita ,apa berani dia Singapura masuk ke pekarangan kita , apa nanti lariy ke perairan Malaysia yang kita tahu Malaysia itu kurang tegas dalam soal kedaulatan perairan y sendiri
Tugas pokok kasel ya menyelinap & mencari penyelinap (patroli), apakah hiu kencana kita jg suka nyelinap k kolam tetangga?………gak bakalan d publish utk yg satu ini
karena laut sendiri kecil, maka dia mengandalkan LCS dan samudra, untuk itulah Singapura butuk kapal permukaan dan kapal selam yang mampu mengarunginya. biasanya tonase besar
Alutsista singapur bnyak yg ditaruh di luar ngaranya bro
Bayangin kalau bujet d naikin jd 3.3% GDP kyk Singapore, kita bakalan bs beli aneka rupa senjata ….tp bgt wacana tsb d gulirkan bakalan ada yg protes & jd bahan perdebatan ber jilid2.
pasti harus ada yang dikorbankan, seperti kemiskinan india yang menyedihkan, jangan salah paham Indonesia di mata orang luar yang pernah tinggal di Indonesia, kita itu sudah termasuk negara maju sekarang ini.
jangan lah sampe kayak india lah boss bisa berontak nanti apalagi bisa demo berjilid jilid
India rakyatnya banyak yg miskin tapi militer kuat, punya nuklir. Mending lah.
Jangan sampe rakyat miskin sementara anggaran militer juga kurang ideal
Indonesia bukan negara miskin, jauh jauh lebih baik daripada India, kereta api saja pakai tempat duduk bangku kayu dan panas minta ampun, kereta api kita kelas Ekonomi sudah ber AC dan tempat duduk nyaman. ngeri sekali disana.
Habis ini bakal muncul komentar TNI AL darurat sekllo lada semur
Ada pertanyaan apakah indonesia memiliki kemampuan utk mendeteksi kasel yg dilengkapi AIP & apakah kasel kelas nagapasa milik tni al bisa dipasangi AIP?
Kelas nagapasa bisa aja dipasangi AIP,tapi tergantung anggaran negara pembeli ada duit atau ga
TNI AL memiliki lanal yg tersebar smp garis terluar Indonesia…..semisal nagapasa bekal ulang d natuna/tj.pinang walau tanpa AIP punya ckp energi utk cuci mata 2-3 mggu sblm RTB…..atau saat patroli litoral kalau sesek napas tinggal nongol d permukaan…..kan laut sndri…….beda dgn Singapore skali kluar CNB & nyelem gak bs bekul lg kalau mau nongol jg gak bs sembarang tmpt….makanya kasel mrk bth AIP.
Sebelumnya….AIP itu apa @Rambu ??
Indonesia bisa mendeteksi dan nyerang kasel apalagi Indonesia punya heli AKS. Masalahnya wilayah laut Indonesia terlalu luas, jadi bisa aja kasel asing nyelonong masuk wilayah Indonesia.
Kalo kita pembayarannya yg molor. Benar ngga?
Negara seluas kota tapi persenjataan dan ekonominya ga bisa diremehkan, sementara ada negeri yg kaya sda tapi rakyatnya banyak yang miskin, bahkan nggaran pertahanannya pun jauh dari kata ideal. Apanya yg salah ya?
Regulasi beraneka rupa bikin sulit keluar dari 0,8% GDP
Sudah besar angg hankamnya, Mungkin karena catsa,jadi gak bisa beli su35,gorkov,bastion, padahal viet & pinoy lebih kecil gdp nya, bisa bebas beli bastion & bramos dll
Bastion vietnam belinya tahun berapa ?
Filipina masih diangan angan, Brahmos produksinya India
Indonesia 99% tidak tertarik
Sudah ada Iver humfield dan Marthadinata, lupakan yang lain
Su-35 CAATSA bisa dirundingkan, yang ruwet itu Imbal-Beli dan Offset-ToT, 99% gagal
sudah besar angaran hankam nya???.
nilai besar kecil nya suatu keuangan ditentukan dengan kebutuhan dek.
jadi relatifitas akan selalu disematkan pada sesuatu yang tidak dapat ditentukan dengan nilai sekalipun.
berapa kata besar???.
bagi pakar alutsista semua tau bahwa nilai ivestasi dibidang militer adalah nilai tak terbatas,karna penguataan akan selalu ditingkatkan sejalan dengan kemampuan negara tersebut terutama dibidang ekonomi.
lihat usa china ratusan miliar dolar bahkan mencapai terliunan dollar,apa mereka merasa cukup???.
yang jadi masalah pada negara konsumen adalah nilai besar pun akan tidak efectif dan efisien selama mengandalkan pembelian semata.
Kebijakan pertahanannya Dhek. Itu beda-beda. Singapore negara kecil tapi tempatnya strategis makanya perlu dijaga dg ketat.
Indonesia itu besar anggarannya nomor dua setelah ASEAN dibawah Singapore loh. Walopun demikian memang idealnya anggaran pertahanan itu sekitar 2% PDB atau sekitar 280 Triliun. Yah nunggu Covid-19 Ama Proyek Infrastruktur jilid 2 rampung 50% baru bisa sampai 280 triliun. Sekarang baru 121 Triliun masih kurang 159 triliun.
121T total, 2/3 buat pengeluaran rutin sisa 1/3 buat belanja alut utk 3 matra & mabes TNI.
dek robie ini terkadang,ngomong kok ya nyelekit beneran,tapi memang kenyataan nya,belum biyaya perawatan rutin lagi,sedang kita semua tau satu triliun rupiah kalou di bawa untuk belanja kadang malu ati sendiri,engak dapet apa apa,kecuali dibeliin senapan serbu,baru dapet banyakan.
xixxixixixixi