Geber Kekuatan Robotik Bawah Laut, Australia Akuisisi Undersea Support Vessel dari Norwegia
|Seolah ingin menandingi hegemoni Cina di Indo Pasifik, Australia kian kokoh dalam membangun kekuatan bawah laut. Selain proyek kapal selam bertenaga nuklir yang melibatkan pakta pertahanan AUKUS, Negeri Kanguru juga gencar mengumandangkan pengembangan kapal selam tanpa awak berukuran besar, yang diklaim dapat mendukung misi riset bawah air dan pertahanan. Dan masih terkait domain kekuatan bawah air, Australia telah mengakusisi kapal jenis Undersea Support Vessel bertonase besar.
Baca juga: Australia Umumkan Proyek XLAUV – Drone Bawah Laut Berukuran Besar
Departemen Pertahanan Australia telah memberikan konfirmasi atas akusisi Undersea Support Vessel pada bulan April lalu. Namun, kapal yang dibeli untuk Angkatan Laut Australia ini bukan berstatus baru, melainkan dibeli bekas pakai dari Norwegia.
Setelah proses seleksi yang dipimpin oleh broker independen, kapal MV Normand Jarl berbendera Norwegia telah dibeli seharga $110 juta dan saat ini sedang menjalani kegiatan inspeksi dan sertifikasi di Singapura, sebelum berlayar ke Australia di bawah bendera Australia akhir tahun 2023 ini. Setelah dibeli oleh Australia, kapal tersebut akan berganti nama menjadi Australian Defence Vessel (ADV) Guidance.
Deputy Secretary Naval Shipbuilding and Sustainment Tony Dalton, Tony Dalton mengatakan dalam rilis Departemen Pertahanan Australia bahwa akuisisi Undersea Support Vessel akan digunakan untuk lebih memajukan berbagai uji coba dan kegiatan yang memanfaatkan teknologi baru di domain bawah laut.
Peran utama ADV Guidance adalah untuk mendukung uji coba sistem pengawasan bawah laut, termasuk kemampuan untuk menggunakan kendaraan berawak dan tidak berawak bawah laut, serta sistem robotik dan otonom.
ADV Guidance punya panjang lambung 107 meter, lebar 22 meter, dan bobot 7.400 ton. Dengan peralihan dari kapal sipil ke kapal militer, ADV Guidance akan dapat mempertahankan berbagai aktivitas pertahanan karena sistem misi modularnya, yang memungkinkan tim spesialis pertahanan dan pemuatan dapat memenuhi berbagai persyaratan uji coba sistem.
Langkah Australia untuk mendapatkan kapal komersial untuk “conduct seabed warfare” mengikuti langkah serupa yang dilakukan oleh Inggris. Undersea Support Vessel diakuisisi untuk mendukung operasi autonomous underwater vehicle (AUV) di perairan dalam. Selain itu, program multi-role ocean surveillance ship (MROSS), sedang mencari platform dan mengembangkan kemampuan khusus untuk menangani tantangan keamanan dasar laut seperti risiko kabel dan jaringan pipa bawah laut. Dalam kedua kasus kapal komersial akan digunakan, tetapi untuk tugas yang berbeda.
“ADV Guidance akan berperan penting dalam mengembangkan dan menguji robotik dan sistem bawah air otonom, memastikan eleme pertahanan dapat bersaing dan berhasil dalam berbagai lingkungan bawah laut yang kompleks,” kata Dalton.
Dari situs oedigital.com, disebutkan spesifikasi MV Normand Jarl yang akan berganti nama menjadi ADV Guidance. Disebutkan kapal ini dibangun oleh galangan Kleven Verft pada tahun 2013 di Norwegia.
Baca juga: Anduril Australia Bangun “Ghost Shark” – Kapal Selam Tanpa Awak Seukuran Bus Sekolah
MV Normand Jarl dibekali cargo deck area seluas 1170m2 dan dapat menampung 116 awak. Kapal yang dapat melakukan eksplorasi di laut dalam ini dibekali main crane 1x SWL 250mt@ 12m – Single fall dan tersedia helideck dengan diameter 22 meter, yang dapat didarati helikopter dengan bobot 12 ton. (Gilang Perdana)
Agen berita,
Emang bisa Cino nyerang Aussy?
Bisa banget.
Cino punya kapal-kapal induk yang pesawat-pesawatnya bisa nyerang Aussy. Cino pun punya 9 unit kapal selam nuklir. Cino juga punya kapal selam yang dilengkapi dengan rudal balistik.
Makanya kekuatan bawah air Aussy sedang digenjot gila-gilaan.
Kita yang kekuatan anti peperangan bawah airnya yang sangat kurang harusnya digenjot lebih dari Aussy.
dari jaraknya cina australia sangat jauh. emang bisa cina menyerang australia? jgn2 ini cuma kedok tersembunyi , sebenarnya ini jg membangun pertahanan dan force diplomasi militer ke indonesia..
Australia sedang belanja alutsista gila gilaan.