Garda Nasional UEA Tampilkan “Magnus” – Rantis Lapis Baja Hibrida Tangguh yang Siap Beroperasi di Padang Pasir
|Pameran pertahanan International Defence Exhibition (IDEX) 2025 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (17 – 21 Februari 2025), juga diramaikan dengan penampilan produk pertahanan tuan rumah. Persisnya, UAE National Guard (Garda Nasional UEA) memperkenalkan prototipe kendaraan hybrid (hidrida) lapis baja dengan teknologi navigasi berbasis kecerdasan buatan yang mampu beroperasi jarak jauh.
Baca juga: ST Engineering (Singapura) Luncurkan “NGPV 4×4” – Rantis MRAP Bertenaga Hibrida
Kendaraan dengan cat hitam matte ini disebut sebagai Magnus, yang dirancang oleh Eneron, anak perusahaan dari perusahaan solusi teknologi, transportasi, dan keberlanjutan yang berbasis di UEA, Kintsugi.
Disebut mampu beroperasi jarak jauh, lantaran kendaraan intai ini dapat menjangkau hingga jarak 900 kilometer. Diproduksi secara lokal, Magnus disebut punya kapasitas pengisian daya yang luar biasa, dan merupakan salah satu teknologi transportasi terbaru yang akan diadopsi oleh Garda Nasional UEA pada tahun 2027.
Dibandingkan dengan kendaraan lain yang digunakan oleh Garda Nasional UEA, Magnus memiliki kapasitas yang lebih tinggi dan jangkauan tempuh yang lebih jauh. Kendaraan ini dapat menempuh jarak hingga 900 kilometer dalam mode hibrida dan 140 km dalam mode listrik, sementara kecepatan tertinggi mencapai 130 km per jam.
Akselerasi kecepatan menjadi keunggulan dari Magnus, rantis lapis baja hibrida ini mampu melaju dari nol hingga 100 km per jam hanya dalam 7 detik.
Magnus menghasilkan daya 800 kilowatt, 1.072 tenaga kuda, dan dapat melaju secara otomatis di luar jalan raya. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan pengawasan waktu nyata 360 derajat dan dilengkapi dengan perlindungan balistik dan anti ledakan ranjau. “Kendaraan ini memiliki radar, terutama untuk misi malam hari, yang dilengkapi deteksi termal dan pengawasan 360 derajat,” ujar Letnan Satu Abdulla Al Ahmad, dari Pengembangan Kapasitas Garda Nasional UEA kepada Khaleejtimes.com.
“Sebelumnya, sebagian besar kendaraan militer hanya berbahan bakar diesel atau bensin. Ini adalah yang pertama dengan fitur listrik yang canggih,” ujar Abdulla. Pentingnya fitur hibrida ini bukan hanya manfaatnya bagi lingkungan, tetapi. juga kepraktisannya dan keamanannya yang ditingkatkan.
Sebagai kendaraan militer, kendaraan ini dapat beroperasi dengan tenang tanpa menarik perhatian dan kecil kemungkinannya untuk kepanasan dalam suhu tinggi. Lebih jauh lagi, drone bawaan pada kendaraan ini dapat menempuh jarak 5 km dan terbang hingga ketinggian 2 km untuk keperluan pengawasan.
Saat mesin mati, personel di dalam kendaraan (empat tempat duduk) tetap dapat memanfaatkan sistem pengawasan melalui iPad yang terpasang, yang memungkinkan mereka memantau setiap gerakan di sekitar dalam jarak 300 meter. Fitur ini sangat berguna bagi personel kursi belakang, karena kendaraan ini tidak memiliki jendela di bagian belakang.
Magnus dapat beroperasi secara mandiri di pasir, lumpur, sungai, dan medan pegunungan. Kendaraan ini juga mampu mengisi daya aksesori terkait tanpa dukungan eksternal, seperti berguna saat berada di padang pasir. Jika perangkat yang menyertainya kehilangan daya, tidak perlu mencari sumber daya eksternal. Magnus dilengkapi dengan 110 liter solar, yang membantu meningkatkan daya baterai.
Prototipe Magnus diluncurkan tahun lalu, dan Eneron mengonfirmasi rencana untuk membuat kendaraan tersebut di dan untuk UEA. Ada juga rencana untuk membuat versi legal di jalan raya. Kendaraan yang dipamerkan di IDEX 2025 dibuat khusus untuk Garda Nasional dan kebutuhan khusus pasukan tersebut. (Gilang Perdana)
Rheinmetall Ermine – Rantis Buggy Bertenaga Hybrid untuk Pasukan Lintas Udara Belanda