Gantikan Tugas NBO-105, TNI Kirim Helikopter AS 365N3+ Dauphin Ke Lebanon

Dikarenakan menurunnya kemampuan teknis helikopter NBO-105, diantaranya tidak mampu melaksanakan “recognised maritime picture” (RMP) yang dibutuhkan sebagai informasi yang akan di share ke armada patroli Maritime Task Force (MTF) UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), menjadikan TNI harus memikirkan pengganti helikoper ringan twin engine yang melekat sebagai sistem senjata armada terpadu pada korvet TNI AL di Lebanon.

Baca juga: Terkait Performa, TNI AL Hentikan Operasional NBO-105 dalam Misi UNIFIL

Seperti telah diwartakan, sebagai penggantinya telah diutus helikopter terbaru, AS-565 MBe Panther HS-4207. Dengan spesifikasi yang lebih mumpuni dan modern, helikopter Panther dipercaya mampu melaksanakan berbagai misi, mulai dari yang terkait kemanusiaan sampai identification, surveillance and recognition (ISR). Tidak seperti NBO-105 yang didatangkan dari Indonesia bersama kapal perang, khusus helikopter anyar ini diangkut lewat kargo udara menuju Lebanon.

Namun, update kabar terbaru yang dirilis tni.mil.id (17/8/2018), TNI baru saja mengirimkan satu unit helikopter untuk misi MTF UNIFIL. Namun yang sedikit unik, yang dikirim adalah helikopter yang sejatinya adalah helikopter milik BASARNAS (Badan SAR Nasional) AS 365N3+ Dauphin dengan nomer HR 3601, yang memang dioperasikan oleh personel Puspenerbal TNI AL. Dengan tetap memperlihatkan logo Puspenerbal, helikopter yang kini tak lagi berwarna oranye itu diangkut dengan pesawat angkut berat Antonov An-124 dari Lanudal Juanda, Surabaya menuju Lebanon.

Dalam pernyataannya, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah menyampaikan bahwa penyiapan helikopter jenis Dauphin AS 365N3+ dengan nomor HR 3601 telah melalui tahapan Pre Deployment Visit (PDV) yang telah melibatkan delegasi PBB yang datang ke Indonesia dalam rangka mengecek kesiapan hellikopter dan dinyatakan telah memenuhi standar kualifikasi PBB.

Menurut Kapuspen TNI, proses embarkasi pesawat helikopter jenis Dauphin AS 365N3+ dengan nomor HR 3601 dalam rangka mendukung satgas MTF TNI UNIFIL telah dapat dilaksanakan sekitar pukul 17.15 WIB dan berlangsung dengan aman dan lancar. “Pengiriman pesawat heli tersebut menunjukkan keseriusan dan komitmen dari Indonesia untuk memberikan yang terbaik bagi PBB”, ucapnya.

BASARNAS sendiri memiliki empat unit helikopter jenis AS 365N3+ Dauphin, satu unit diantaranya (HR 3602) mengalami musibah (total lost) pada 2 Juli 2017 di Desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Perbukitan Gunung Butak, Temanggung.

Baca juga: AS 365 N3+ Dauphin BASARNAS: Helikoper SAR Penjelajah Lautan

Dalam pengiriman misi ke Lebanon, Nampak AS 365N3+ Dauphin dengan cat biru telah dilengkapi hoist dengan panjang kabel 90 meter dan mampu menarik bobot sampai 272 kg untuk evakuasi korban pada sisi pintu sebelah kanan.

Dauphin tergolong helikopter angkut sedang multirole yang punya bobot kosong 4.300 kg. Untuk menunjang berbagai misi, Dauphin dapat membawa maksimum beban tambahan internal hingga 1.345 kg. Namun bila harus membawa muatan cargo, bisa dilakukan dengan sling hingga bobot 1.600 kg.

Kinerja helikopter ini disokong dua mesin Turbomeca ARRIEL 2C FADEC dengan maksimum power 717 kW. Dari mesin tersebut, dapat dicapai kecepatan maksimum hingga 269 km per jam. Sementara jarak jangkau maksimum Dauphin hingga radius 792 km. Dalam menjalankan misi SAR di lautan, helicopter ini dapat mengudara sampai 4 jam. (Bayu Pamungkas)

4 Comments