Gantikan Tochka, Zelenskyy Umumkan Keberhasilan Uji Coba Perdana Rudal Balistik Taktis Hrim-2

Setelah mengumumkan program “Palianytsia”, yakni senjata jarak jauh (drone roket) yang dirancang untuk menghancurkan pangkalan udara Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga mengumumkan program pengembangan rudal balistik taktis yang disebut Hrim, bahkan Zelenskyy menyebut uji coba perdana Hrim telah berlangsung dengan sukses.

Baca juga: Zelenskyy Ungkap Sosok “Palianytsia” – Senjata Jarak Jauh untuk Serang Pangkalan Udara Rusia

Pada 27 Agustus 2024, Zelenskyy mengumumkan keberhasilan uji coba rudal balistik pertama yang diproduksi secara lokal di Ukraina. Pengumuman ini disampaikan selama forum “Ukraine 2024. Independence”, di mana Zelenskyy memuji industri pertahanan Ukraina atas pencapaian ini. Ia menekankan pentingnya pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja sektor pertahanan, yang terus mengembangkan teknologi militer canggih meskipun terjadi konflik dengan Rusia.

Zelenskyy menyampaikan bahwa uji coba rudal balistik single-stage solid propellant tersebut berhasil, menandai langkah baru dalam upaya Ukraina untuk memperkuat kemampuan militernya. Namun, ia menahan diri untuk tidak memberikan informasi terperinci tentang rudal tersebut karena sifat proyek yang sensitif.

Seperti dikutip Armyrecognition.com, pengumuman ini menyusul laporan terbaru yang menunjukkan bahwa Ukraina telah mengerahkan “drone roket” jarak jauh baru yang dikenal sebagai Palianytsia dalam pertempuran, yang menyoroti fokus negara tersebut untuk meningkatkan kemampuan ofensifnya.

Saat ini, Ukraina memiliki rudal balistik taktis OTR-21 Tochka era Soviet, yang memiliki jangkauan 120 km tetapi akurasinya rendah. Ukraina juga telah mengembangkan Hrim-2, yang juga dikenal sebagai Grim-2, Grom-2, Thunder, atau OTRK Sapsan. Sistem rudal balistik jarak pendek ini, yang dikembangkan untuk menggantikan rudal Tochka-U yang saat ini digunakan, dirancang untuk menghindari sistem pertahanan udara Rusia termasuk S-300 dan S-400.

Mockup Hrim-2 pada pameran di tahun 2016.

Dalam versi ekspornya, Hrim-2 yang diproduksi KB Pivdenne, dapat menargetkan target individu dan kelompok yang tidak bergerak pada jarak mulai dari 50 hingga 280 km. Namun, untuk kebutuhan militer Ukraina, jangkauan sistem telah diperluas hingga 700 km, secara signifikan meningkatkan jangkauan sebelumnya yang hanya 450 hingga 500 km. Hrim-2 dapat membawa hulu ledak seberat 500 kg.

Perkembangan ini terjadi saat Zelenskyy terus mendesak sekutu Barat untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh yang disediakan oleh Barat terhadap target di wilayah Rusia. Presiden Ukraina menekankan intensifikasi pemboman Rusia dalam beberapa hari terakhir dan menyerukan dukungan yang lebih kuat dari negara-negara Barat.

Meskipun rincian pasti dari rudal balistik baru tersebut masih dirahasiakan, pengumuman tersebut menandakan meningkatnya kemampuan Ukraina untuk mengembangkan dan menyebarkan persenjataan canggih secara mandiri.

Pada akhir tahun 2023, Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa Ukraina memiliki prospek yang baik untuk memproduksi rudal dengan jangkauan 1.000 km, dan bahwa proyek tersebut secara eksklusif didanai oleh anggaran nasional dan dilaksanakan oleh industri dalam negeri Ukraina. (Gilang Perdana)

Gunakan Rudal Balistik OTR-21 Tochka, Ukraina Balas Serang Pangkalan Udara Rusia