Gantikan Peran “Buddy to Buddy” Air Refueling Super Hornet, Drone Tanker MQ-25 Stingray Beroperasi dari Kapal Induk di Tahun 2026
|Setelah terbang perdana pada 19 September 2019 di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, maka baru enam tahun kemudian, atau tepatnya pada tahun ini, drone tanker Boeing MQ-25 Stingray akan resmi dioperasikan oleh Angkatan Laut AS (US Navy), dengan rencana operasional di kapal induk pada tahun 2026.
Baca juga: Drone Tanker MQ-25A Stingray Terbang Perdana dengan Refueling Pod
Seperti dikutip theaviationist.com (29/1/2025). Vice Admiral Daniel Cheever, commander of Naval Air Forces, yakin bahwa Angkatan Laut AS akan menerbangkan MQ-25 tahun ini dan mengintegrasikannya ke dalam kapal induk sebagai bagian dari manned-unmanned teaming di tahun depan.
Pengembangan tersebut mengikuti uji coba pertama di atas kapal induk USS George H.W. Bush (CVN 77) dan pengujian lanjutan dari Unmanned Carrier Aviation Mission Control Station’s (UMCS). Drone tanker ini juga beroperasi dengan menggunakan catapult uap (steam catapult) atau Electromagnetic Aircraft Launch System (EMALS) di kapal induk terbaru.
Drone Tanker MQ-25A Stingray Sukses Uji Air Refueling dengan F/A-18F Super Hornet
“Kami akan menerbangkan MQ-25 dalam 25 tahun. Anda dapat mengutip saya tentang itu. Kami akan menerbangkan platform itu dalam 25 tahun dan memasangnya di kapal induk dalam 26 tahun dan mulai mengintegrasikannya,” kata Vice Admiral Daniel Cheever, di konferensi WEST 2025 di San Diego.
Boeing mengirimkan MQ-25 Stingray pertama ke Angkatan Laut AS pada awal tahun 2024 untuk pengujian, dengan drone tersebut direncanakan untuk menjalani evaluasi integritas rangka pesawat yang ketat, yang mengisyaratkan kemungkinan merupakan rangka pesawat uji statis. Pada bulan November 2024, Vide Admiral George Wikoff, head of US Naval Forces Central Command, mengatakan bahwa Angkatan Laut berharap untuk menerima pengiriman MQ-25 pada tahun 2025.
Optimalkan “Buddy to Buddy” Air Refueling, Jet Tempur Rafale Gunakan NARANG Pod
MQ-25 Stingray akan memiliki dua peran setelah bertugas, yang mana pengisian bahan bakar udara akan menjadi yang utama, dengan yang lainnya adalah misi intelligence, surveillance dan reconnaissance (ISR). Angkatan Laut mengatakan bahwa pengenalan Stingray akan memungkinkan untuk mengurangi ‘kelelahan’ pada Super Hornet, yang saat ini juga digunakan juga untuk peran pengisian bahan bakar udara (buddy to buddy air refueling), serta membuat lebih banyak dari Super Hornet tersedia untuk misi tempur.
F/A-18 Super Hornet secara rutin juga digunakan sebagai tanker untuk mendukung Carrier Air Wing, yang mencakup hingga 30% dari total operasionalnya. Dalam peran ini, Super Hornet menggunakan apa yang disebut konfigurasi “five wet”, dengan empat tangki bahan bakar eksternal 480 galon di bawah sayap dan centerline hose-and-drogue “buddy” refueling pod.
Setelah penerbangan perdana pada 19 September 2019, Boeing dan Angkatan Laut AS menerbangkan drone uji MQ-25 T1 dengan aerial refueling store (ARS) untuk pertama kalinya pada 9 Desember 2020.
MQ-25 dilengkapi dengan pod ARS Cobham, yang saat ini digunakan oleh F/A-18 Super Horbet, yang dipasang di bawah sayap. Drone MQ-25 T1 telah berhasil mengisi bahan bakar ke F/A-18 Super Hornet, F-35C Lightning II, dan E-2D Hawkeye selama pengujian, meskipun belum jelas apakah pengujian lebih lanjut akan dilakukan dengan CMV-22B Osprey.
Rencana terbaru Angkatan Laut AS adalah mencapai kemampuan operasional awal atau nitial operational capability (IOC) MQ-25 pada paruh kedua tahun 2026, dengan salah satu persyaratannya adalah pengiriman 13 unit drone. Angkatan Laut AS berencana untuk mendapatkan lebih dari 70 unit MQ-25 yang akan ditempatkan pada kapal induk Nimitz dan Ford class.
MQ-25 Stingray punya ditenagai mesin Rolls-Royce AE 3007N Turbofan, drone tanker ini mampu terbang sejauh 926 km dari kapal induk. Kecepatan maksimum 610 km/jam (Mach 0,48) dan kecepatan jelajah: 500-550 km/jam
Kapasitas bahan bakar yang dapat disalurkan: ±6.800 kg (15.000 pon), atau bisa menyalurkan sekitar 8.400 liter bahan bakar ke pesawat lain. Misi utama utama drone ini adalah pengisian bahan bakar di udara untuk memperluas jangkauan operasional pesawat tempur berbasis kapal induk seperti F/A-18E/F Super Hornet, F-35C Lightning II, dan EA-18G Growler. (Bayu Pamungkas)
Boeing Alami Penundaan Produksi, Jadwal Pengiriman Drone Tanker MQ-25A Stingray Molor Setahun