Gagal dalam Uji Coba, Northrop Grumman Mundur dari Program SHORAD Senjata Laser
|Adopsi laser sebagai bagian dari elemen pertahanan udara (hanud) kini menjadi acuan pengembangan oleh beberapa manufaktur alutsista. Dari basis teknologi tinggi, nilai kontrak pengembangan dan pengadaan di lini senjata laser tak pelak ikut mendorong inovasi yang diluncurkan, baik implementasi di segmen hanud permukaan (darat) dan hanud kapal perang.
Baca juga: Turki Perkenalkan “Nazar” – Sistem Hanud Anti Rudal dengan Teknologi Laser
Namun, faktanya tidak mudah untuk mengembangkan dan mewujudkan sistem senjata laser, khususnya di segmen hanud. Dikutip dari Defense Express (21/8/2021), disebutkan Northrop Grumman telah mundur dari program sistem senjata laser untuk kebutuhan hanud Angkatan Darat Amerika Serikat. Selama pengujian modul laser 50 kilowatt dalam sistem SHORAD (Short Range Air Defense) pada akhir tahun 2020, kebakaran terjadi terkait dengan sistem kontrol daya dan suhu, sebagai informasi, sistem laser SHORAD disematkan di dalam platform kendaraan tempur.
Akibatnya, baik sistem laser dan komponen lainnya rusak oleh api dan spesialis Northrop mencoba memperbaiki sistem hingga pengujian berikutnya, tetapi pada Januari 2021 situasi berulang – sistem kontrol daya dan suhu gagal lagi dan manufaktur senjata kampiun itu gagal dalam sesi uji coba. Akhirnya, Northrop memutuskan untuk menarik diri dari program tersebut, tetapi mereka mengatakan akan terus mengembangkan kemampuannya di bidang senjata laser.
Dengan mundurnya Northrop Grumman dalam program pengembangan senjata laser SHORAD, maka saat ini hanya ada satu pemain yang tersisa untuk meneruskan program, yaitu Raytheon. Sifat senjata laser yaitu beroperasi dalam spektrum electromagnetic, sehingga tidak dapat dilihat secara langsung arah lintasan cahayanya. Senjata laser juga tidak bersuara dan betul-betul senyap. Dengan bergerak di kecepatan cahaya, senjata laser dirancang dengan tujuan mampu menangkal ancaman dari udara dan permukaan.
Serupa dengan yang dilakukan Agkatan Darat, Angkatan Laut AS (US Navy) juga mengembangkan program senjata laser hanud di kapal perang. Salah satunya adalah High Energy Laser with Integrated Optical-dazzler and Surveillanc (HELIOS) yang dipasang pada kapal perusak Arleigh Burke Class.
Baca juga: Lockheed Martin Pasok Senjata Laser HELIOS di Kapal Perusak Arleigh Burke Class
HELIOS dipasok Lockheed Martin dan izin telah disahkan oleh Departemen Pertahanan AS beberapa waktu lalu. Kabarnya sistem pertama HELIOS akan dipasang pada USS Preble (DDG-88), dan bakal menjadi perangkat senjata laser pertama yang terintegrasi pada kapal perang yang sedang beroperasi penuh. Uji penembakan HELIOS telah dilakukan antara AL AS dan Lockheed Martin, dimana senjata laser ini punya kekuatan laser melebihi 60 kW. Selain Lockheed Martin, manufaktur lain seperti Northrop Grumman juga pernah mendapat jatah pengembangan senjata laser oleh AL AS. (Bayu Pamungkas)
Northrop Grumman bukan pemain utama program US Air Defence baik itu SPAA, CIWS, BMD, AEGIS, missile, C-RAM dll. Selalu saja yang terjadi peran bubat antara Raytheon vs Lockheed Martin
Senjata yg bagus tuk menghadang serbuan armada drone.
Drone bunuh diri supermini sulit di tangkal.
Sudah saatnya bongkar pintu lemari dan bawa cermin ke medan perang.
kalau lawan tembak pakai laser, arahkan cermin ke hidungnya
Apa ya mampu menembus baja MBT paling jg buat drone plastik ok. Maksimal seng..
Saat ini ? BELUM MAMPU ..!
Bismillah sebuah tantangan buat Pindad bagaimana TNI dikembangkan tank bermodelkan seperti ini…. “” Northrop mencoba memperbaiki sistem hingga pengujian berikutnya, tetapi pada Januari 2021 situasi berulang – sistem kontrol daya dan suhu gagal lagi dan manufaktur senjata kampiun itu gagal dalam sesi uji coba. Akhirnya, Northrop memutuskan untuk menarik diri dari program tersebut, tetapi mereka mengatakan akan terus mengembangkan kemampuannya di bidang senjata laser….”sebuah tantangan bidang ilmu kemiliteran buat putera Puteri Indonesia,apakah kita mampu mengembangkannya?.
Bismillah sebuah tantangan buat Pindad bagaimana TNI dikembangkan tank bermodelkan seperti ini…. “” Northrop mencoba memperbaiki sistem hingga pengujian berikutnya, tetapi pada Januari 2021 situasi berulang – sistem kontrol daya dan suhu gagal lagi dan manufaktur senjata kampiun itu gagal dalam sesi uji coba. Akhirnya, Northrop memutuskan untuk menarik diri dari program tersebut, tetapi mereka mengatakan akan terus mengembangkan kemampuannya di bidang senjata laser….”sebuah tantangan bidang ilmu kemiliteran buat putera Puteri Indonesia,apakah kita mampu mengembangkannya?.