Update Drone KamikazeKlik di Atas

Frigat Del Pilar Class AL Filipina Dipasangi Sonar Hunter 2.0 – Kini Punya Kemampuan Anti Kapal Selam

Selain mengejar modernisasi dengan pengadaan alusista baru, Filipina yang berkonflik perbatasan dengan Cina, juga gencar melakukan upgrade pada persenjataan keluaran lawas. Salah satu yang mendapat porsi upgrade lumayan signifikan adalah frigat Del Pilar class (Hamilton Class Cutter). Frigat yang awalnya digunakan Penjaga Pantai AS – US Coast Guard (USCG), jelas punya kemampuan yang terbatas dalam pertahanan udara dan anti kapal selam.

Baca juga: Frigat Del Pilar (Hamilton Class) Filipina Bakal Mendapatkan Upgrade dari Hanwha System

Namun, lewat program upgrade yang dilakukukan bertahap dengan solusi dari Hanwha System, Korea Selatan, Del Pilar class kini tampil prima untuk menghadapi peperangan anti serangan udara dan anti kapal selam. Setelah sebelumnya dipasangkan radar intai Saab Sea Giraffe AMB, kini ada kabar bahwa Del Pilar class telah tuntas dalam proses instalasi Hunter 2.0 Hull Mounted Sonar (HMS).

Dikutip dari Navalnews.com (21/8/2023), Elac Sonar GmbH, pemasok sistem hidroakustik Jerman, pada 27 Juli 2023, mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan uji penerimaan laut sonar Hunter yang dipasang pada lambung depan frigat Del Pilar class Angkatan Laut Filipina.

Elac Sonar GmbH menyatakan di akun media sosialnya bahwa pengujian berhasil bersama Hanwha Systems, yang mana pelanggan akhir (Angkatan Laut Filipina) menyatakan sangat puas atas kinrja sonar Hunter. Sistem sonar Hunter akan diintegrasikan dengan combat management system yang dipasok oleh Hanwha pada frigat Del Pilar.

“SAT (Site Acceptance Test) yang sukses mengakhiri periode desain, pengembangan, integrasi, instalasi, dan penerimaan yang panjang. Kami akan memasang sistem sonar Hunter di kedua kapal perang Filipina lagi dalam 12 bulan ke depan,” ujar pihak Elac Sonar.

BRP Gregorio del Pilar

Hunter 2.0 adalah sonar yang dipasang di lambung kapal untuk menghadapi peperangan anti-kapal selam (ASW) dalam mode aktif dan pasif di perairan dangkal dan dalam untuk deteksi panorama kapal selam dan objek lainnya. Selain itu, Hunter 2.0 menyediakan kemampuan pengawasan, analisis, dan klasifikasi aktif dan pasif. Sistem ini juga memiliki mode penghindaran dari bahaya ranjau.

Untuk memastikan deteksi target secara aktif, sonar Hunter 2.0 menampilkan Deteksi Doppler dan pemrosesan FM (frequency modulation) yang koheren. Deteksi Doppler memungkinkan operator untuk memfilter informasi gema stasioner dan hanya menampilkan target bergerak. Karena resolusi Doppler Hunter 2.0 yang tinggi, bahkan kapal selam atau AUV yang bergerak lambat dapat dideteksi.

FM pulse diproses secara koheren oleh sistem, memberikan resolusi jarak sangat tinggi yang diperlukan untuk klasifikasi target dan deteksi ranjau dalam mode penghindaran ranjau. Target secara otomatis terdeteksi dan dilacak oleh sistem, meskipun operator dapat mengatur target secara manual.

Mode pasif Hunter 2.0 mencakup pemrosesan LOFAR (Low Frequency Array), broadband, dan Detection of Envelope Modulation on Noise (DEMON). Sistem secara otomatis mengidentifikasi objek yang bergerak cepat sebagai torpedo dan mengirimkan peringatan torpedo. Saluran audio yang dapat disetel mendukung operator dalam klasifikasi target bawah air dan sumber kebisingan. Sifat signifikan dari sinyal yang terdeteksi dapat dibandingkan dengan entri basis data klasifikasi. Sonar Hunter 2.0 punya jarak jangkau deteksi 64 kiloyard (setara 58,2 km).

Frigat Del Pilar class punya panjang 115 meter dan bobot penuh 3.250 ton. Frigat ini punya keunikan pada dapur pacunya yang menggunakan teknologi Combined Diesel or Gas (CODOG), yang terdiri dari dua unit mesin diesel dan dua turbin gas. CODOG di kapal penjaga pantai ini memiliki propelan pitch yang dapat dikendalikan.

Baca juga: Frigat Hamilton Class Cutter Filipina Dilengkapi Radar Saab Sea Giraffe AMB

Dirancang untuk melakukan patroli jarak jauh, frigat ini dilengkapi dek helikopter jenis teleksopik. Satu unit helikopter ukuran sedang dapat mendarat dengan mudah di flight deck yang ukurannya tergolong luas. Bekal senjata utama frigat ini adalah meriam Oto Melara 76 mm. Pada periode 1980 sampai 1992, Hamilton Class memasuki fase modernisasi dalam program Fleet Rehabilitation and Modernization (FRAM). (Bayu Pamungkas)

One Comment