Frigat Belanda yang Belum Lama ke Jakarta, HNLMS Tromp F803 ‘Dibayangi’ Jet Tempur dan Helikopter Serang Cina

Kapal perang Angkatan Laut Belanda yang belum lama sandar di Jakarta pada 15 – 17 Mei 2024, yakni frigat HNLMS Tromp F803 – De Zeven Provincien (DZP) class, dikabarkan mendapatkan insiden di Laut Cina Timur (LCT). Insiden tidak menyenangkan dengan Angkatan Laut Cina ini terjadi pada 7 Juni 2024, ketika helikopter anti kapal selam/multirole NH90 dari HNLMS Tromp didekati oleh jet tempur dan helikopter serang Cina.

Baca juga: Jakarta Kedatangan Frigat Belanda HNLMS Tromp F803 – De Zeven Provincien (DZP) Class

Yang menjadi pangkal permasalahan, ‘pendekatan’ tersebut terjadi saat HNLMS Tromp dan helikopter NH90 berada di wilayah perairan dan udara internasional. Selain mendekat NH90, dua jet tempur dan satu helikopter Cina juga terbang rendah beberapa kali mengitari HNLMS Tromp. Kementerian Pertahanan Belanda dalam akun X memastikan bahwa ‘perjumpaan berbau provokasi’ berada di wilayah internasional dan telah menciptakan situasi ‘tidak aman.’

Setelah bertolak dari Indonesia, HNLMS Tromp melakukan pelayaran patroli menuju Laut Cina Timur untuk mendukung koalisi multinasional PBB yang mengawasi penerapan sanksi maritim terhadap Korea Utara sebagaimana didefinisikan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB. Kapal perang tersebut akan melanjutkan rencana pelayaran sebagai bagian dari ‘Pacific Archer 24’ dan dalam perjalanan ke Jepang.

Anggota parlemen Belanda Ruben Brekelmans mengungkapkan keprihatinannya terhadap X: “Tiongkok kini juga mengintimidasi kapal angkatan laut Belanda kami di perairan dan wilayah udara internasional. Situasi berbahaya seperti ini tidak boleh diterima dan memerlukan tanggapan diplomatik yang kritis. Penting bagi Belanda untuk tidak membiarkan dirinya terintimidasi.”

Foto-foto yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Belanda pada akun X menunjukkan jet tempur Cina yang dapat diidentifikasi sebagai pembom tempur Xian JH-7 “Flying Leopard”, yang kemungkinan besar itu adalah pesawat varian ‘A’ (JH-7A), namun belum bisa dipastikan. Dari analis, jet tersebut tampaknya tidak membawa muatan senjata apa pun. Hanya nampak dua tangki bahan bakar eksternal terlihat – masing-masing satu di setiap sayap.

Xian JH-7 “Flying Leopard”: Dirancang dan Dikembangkan Sendiri, Inilah Pembom Tempur Andalan Sang Naga

JH-7A buatan Xi’an Aircraft Industrial Corporation (XAC) adalah pesawat twin jet yang memasuki layanan AL dan AU Cina pada tahun 2004. JH-7 asli pertama kali terbang pada tahun 1988. Kemampuan pesawat ini diandalkan untuk misi peperangan anti kapal, pasalnya JH-7 dapat membawa empat rudal anti kapal sekaligus bersama persenjataan lainnya yang disematkan pada hard point. Beberapa foto-foto JH-7A yang beredar meyakinkan bahwa lebih 200 unit peseawat ini dioperasikan dengan platform yang dilengkapi pod ECM (Electronic Countermeasure).

Sementara helikopter Angkatan Laut Cina yang turut ‘menyapa’ HNLMS Tromp adalah Harbin Z-19, sebuah helikopter serang ringan yang dibedakan dengan rotor fenestronnya (rotor yang terbungkus dalam selubung pelindung). Menara elektro-optik juga terlihat di hidungnya. Hal ini menunjukkan Cina menegaskan penolakan politiknya terhadap kehadiran angkatan laut Eropa dan NATO yang beroperasi di perairan sekitarnya. Cina telah lama mengkritik “aliansi mirip NATO di Asia-Pasifik.”

Tandingi Radar ‘Konde’ Milik AH-64E Apache, Inilah Radar Pengedali Tembakan di Helikoper Serang Harbin Z-19

Seperti dikutip theaviationist.com (8/6/2024). menurut data pelacakan kapal online pada 6 Juni, HNLMS Tromp berada di sebelah Busan Korea Selatan. Kapal ini berlabuh di sana selama empat hari dari 1 Juni hingga 5 Juni. Sebelumnya, pada 30 April, Angkatan Laut India mempublikasikan latihan antara fregat INS Trishul dan Tromp sebagai bagian dari Latihan Kemitraan Maritim (MPX). Ini “termasuk manuver taktis, operasi helikopter dan operasi pengisian bahan bakar di Laut.” (Gilang Perdana)

Kekurangan Personel, Angkatan Laut Belanda Fokus pada Operasional Frigat Stop Sementara LPD

4 Comments