Frigat Admiral Gorshkov Rusia Akan Luncurkan Rudal Hipersonik Tsirkon di Afrika Selatan
|Setelah unjuk gigi di Laut Norwegia pada awal Januari lalu, rupanya frigat Admiral Gorshkov bersama kapal tanker medium “Kama,” tidak lantas kembali ke Rusia, kedua kapal perang Rusia itu justru berlayar ke Afrika Selatan. Hadirnya frigat Admiral Gorshkov di Laut Afrika Selatan bukan tanpa makna, kabarnya Angkatan Laut Rusia akan meluncurkan rudal hipersonik Tsirkon.
Baca juga: Bawa Rudal Hipersonik Tsirkon, Frigat Admiral Gorshkov Rusia Unjuk Gigi di Laut Norwegia
Dikutip dari military.africa (8/3/2023), Mosi II, latihan angkatan laut tiga negara kedua yang diadakan di perairan Afrika Selatan dengan partisipasi Cina dan Rusia akan menampilkan tembakan rudal hipersonik Tsikon.
Pada bulan Februari 2023, kapal perang dari Angkatan Laut Rusia, Angkatan Laut Cina dan Angkatan Laut Afrika Selatan akan berpartisipasi dalam latihan laut bersama Mosi II. Frigat Admiral Gorshkov yang saat ini dalam pelayaran jarak jauh, dijadwalkan akan meluncurkan rudal hipersonik Tsirkon.
“Selama latihan mendatang dengan Angkatan Laut Afrika Selatan dan Cina, peluncuran pelatihan rudal hipersonik Tsirkon akan dilakukan, dan menjadi yang pertama dilakukan dalam latihan bersama negara lain,” kata seorang sumber yang dekat dengan industri pertahanan Rusia.
Latihan Laut Mosi II akan berlangsung dari 17 hingga 24 Februari 2023 di Richards Bay. Sementara Latihan Mosi akan dilakukan di laut selatan selama periode tersebut, itu akan bertepatan dengan perayaan Hari Angkatan Bersenjata Afrika Selatan yang akan berlangsung di Kota uMhlathuze di Richards Bay, sebelah timur provinsi Kwa-Zulu Natal.
Latihan Angkatan Laut Rusia/Cina/Afrika Selatan (Mosi) pertama berlangsung di lepas pantai barat Afrika Selatan antara Capes of Columbine dan Good Hope pada November 2019.
Rudal Tsirkon diproduksi Military Industrial Corporation Research and Industrial Association of Machine Building (MIC NPO Mashinostroyenia). Rudal jelajah anti kapal ini dapat melesat dengan kecepatan Mach 7 dan menempuh jarak lebih dari 350 km (217 mil).
Rudal hipersonik Tsirkon mulai dikembangkan sejak tahun 2011 dalam naungan proyek 3M22 Tsirkon (zirconium) atau kode NATOnya SS-N-33. Rudal ini dikabarkan telah diuji sejak tahun 2016. Dengan kecepatan yang fantanstis, akan sangat sulit bagi sistem pertahanan udara di permukaan dan kapal perang untuk menangkal datangnya rudal ini.
Baca juga: Frigat Admiral Gorshkov Kembali Luncurkan Rudal Anti Kapal Hipersonik Tsirkon
Presiden Rusia Vladimir Putin pernah menyatakan bahwa rudal tersebut mampu terbang dengan kecepatan Mach 9 dan menyerang sasaran pada jarak lebih dari 1.000 kilometer. (Bayu Pamungkas)
Yg jadi pertanyaan bagaimana mana cara ni rudal hypersonic gak meleleh ketika terbang di kecepatan tsb ketika berada di sea level lalu berbelok dengan tajam dan menghindari radar lawan ketika berada di kecepatan Hypersonic karena yg saya tau di kecepatan tsb molekul udara berubah menjadi plasma sheath yg memblokir sinyal radio yg dapat mengakibatkan Communications Blackout selain itu rudal tsb tidak bisa terbang dengan kendali visual dan IR sensor karena bakalan meleleh.
@bledoz
Masalahnya di anggaran. Kapal perang Rusia di kisaran harga FREMM maupun AH140 justruGrigorovich class paket ekspor dengan rudal Buk & Bal tak ada Kalibbr, Zircon & Redut
frigat rasa destroyer
seharusnya frigat indo harus seperti ini
Dua negara sahabat sesama pemilik rudal hipersonik lg latihan perang utk unjuk kebolehan meluncurkan rudal hipersonik mereka masing2.
Sementara dinegeri seberang yg presidennya sdh sepuh banget, masih berkutat dng pengujian rudal hipersonik ya yg selalu gagal maning.
Klo sdh putus asa minta ToT aja ke mang Putin atau kokoh jin PING..👍
Ngapain pake uji coba segala di Afsel? Nih di Ukraina. Gimana sih.
Simulasinya tu mereka rame2 nggebugin Si Sheriff Dunia yang sok paling berkuasa. Sementara itu Si Sheriff Dunia hanya bisa melihat dari kejauhan di pantai sambil garuk2 kepala, tengok laut jaga2 mana tau ada serpihan rudal Tsirkon yang bisa dipulung. Siapa tau bisa dicontek.
Latma negara anggota BRICS tahun ini telah dimulai.
Sayang kapal induk Brazil terlanjur ditenggelamkan dengan percuma begitu saja, seharusnya bisa buat testing zircon, ketika kapal induk ambyar berarti lik Sam cs dimohon prihatin