FNSS Turki Luncurkan Ranpur M113 Varian Tanpa Awak – “Shadow Rider”
|Ranpur lapis baja M113 jelas usianya sudah tak muda lagi, namun tak sedikit negara maju yang ‘masih’ mempertahankan eksistensinya, entah untuk mendukung operasional, atau sebatas wahana riset. Turki adalah salah satu negara yang getol mengembangkan M113 menjadi varian yang lebih maju. Setelah tahun 2020 sukses merilis M113 Electric Armored Combat Vehicle (E-ACV) yang disokong hybrid propulsion system, kini Negeri Ottoman merilis M113 varian tanpa awak.
Baca juga: Turki Tampilkan M113 E-ACV, Ranpur Lapis Baja Elektrik dengan Kendali Hybrid
Persisnya M113 tanpa awak tersebut diperkenalkan dalam ajang IDEF 2021 di Istanbul, dirancang oleh FNSS yang membidani medium tank Harimau, M113 tanpa awak diberi label Shadow Rider Unmanned Ground Vehicle (UGV). Di IDEF 2021, kendaraan otonom berstatus prototipe ini nampak dipasangi kubah kanon kaliber 25 mm.
Phak FNSS menyebutkan, Shadow Rider bukan sebatas dirancang otonom, melainkan sudah mengadopsi teknologi robotika guna memenuhi persyaratan operasional yang kompleks dan menantang di medan perang modern.
Dibekali kit otonom yang secara khusus dirancang oleh FNSS, uniknya kit otonom FNSS mengusung arsitektur terbuka yang memungkinkan adaptasi cepat dari peningkatan teknologi. Kanon 25 mm pada ranpur ini dikendalikan dari jarak jauh, rancangan kubahnya memang khusus untuk kendaraan tak berawak. Namun kanon tidak memiliki kemampuan menembak secara otonom, penembak akan selalu berada dalam lingkaran dan keputusan menembak akan diberikan oleh gunner secara remote.
Shadow Rider memiliki desain modular untuk mendukung pergerakan pasukan infanteri dalam berbagai misi, kondisi lingkungan dan geografi yang menantang. Dikutip dari armyrecognition.com (18/8/2021), kit misi yang berbeda dapat dengan mudah diintegrasikan ke berbagai platform. Shadow Rider dapat digunakan dalam profil misi yang luas, sepert misi pengintaian, pengawasan, umpan taktis, relay komunikasi, sampai dukungan logistik.
Tidak seperti M113 E-ACV, M113 Shadow Rider masih mengusung dengan mesin diesel dan memiliki jangkauan jelajah 450 km. Shadow Rider dapat mencapai kecepatan lebih dari 50 km per jam di jalan aspal dan dapat mendaki 60 persen gradien dan 30 persen side slope, melintasi rintangan vertikal 60 cm dan memiliki kemampuan melintasi parit sepanjang 160 cm. Payload yang dapat dibawa Shadow Rider mencapai 4.500 kg.
Sebelum ini, Angkatan Darat Australia bersama dengan BAE Systems juga menggarap M113 varian otonom. ntuk tahap awal, ada dua unit M113 AS4 yang akan mulai dikonversi di fasilitas Edinburgh Parks pada bulan Oktober 2019.
Baca juga: AD Australia dan BAE Systems Garap Proyek M113 dengan Teknologi Otonom
Proyek kerja sama ini akan melihat keandalan ranpur dalam bergerak di medan perang secara otonom menggunakan teknologi Robotics and Autonomous Systems Strategy yang dikembangkan oleh BAE Systems. Tidak hanya bergerak secara otonom, M113 AS4 juga diplot untuk mengumpulkan data intelijen, hingga dukungan logistik. (Gilang Perdana)
Tank amx versi ampibhi TNI ada yg di bikin pake pengendalian remote oleh mahasiswa kita.
Zulheri
Bapak kau penetrasi KACA
Saya lbh suka kl kanon tang di ganti peluncur roket ato rudal sembunyi dlm hutan.
Bisa salvo lawan dr jarak ratusan km bukan puluhan kilometer.
Tp paling suka yg otonom, bisa perang sambil nyemil.
Hhhhh
25mm apa bisa penetrasi kaca humvee? Apa body armor..
Bgmnpun tank masih alutsista strategis bagi negara militer kuat mskpun antidot berjibun.kl ppd dulu berada di garis depan kl skrg di garis belakang.
Dg teknologi otomnom, tank akan senjata yg sangat berbahaya.
Krn tanpa mengenal takut berani merebos pertahanan garis depan.
Meskipun berhasil di lumpuhkan tp sensor sensornya blm tentu lumpuh. bisa menjadi masukan berharga tuk pusat komando.
Kedepan tank yg memakai kanon kaliber besar akan di tinggalkan.
Karena sniper dg peluru alteko aja bisa bikin mandul tu kanon.
Hhhhhh
Bakal jadi rengginang ini klo kena peluru a10 warthog yg segede botol kecap, apalagi kena JDAM bisa jadi perkedel
Kita itu darurat ICBM,
Asia pasifik makin panas, mayoritas pengguna icbm
jangan sampai kalah cepat sama Vanuatu
Bismillah bila m 113 dapat dibuat pengembangan oleh Pindad kenapa nga di kembangkan oleh Pindad sendiri untuk Yon kav TNI