FNS Vendémiaire (F734) – Fregat ‘Low Cost’ Perancis dengan Persenjataan di Bawah Korvet Fatahillah Class TNI AL

FNS Vendémiaire di Pelabuhan Benoa, Bali (foto: TNI AL)

Berbeda dengan latihan bersama (Latma) multilateral La Perouse 2025 (16 – 25 Januari) yang dihelat Perancis dengan melibatkan sembilan negara di kawasan sekitar selat Malaka, selat Sunda dan selat Lombok, maka pada Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 yang berlangsung di Bali (15 – 22 Februari), Angkatan Laut Perancis tidak menyertakan kapal perang canggihnya.

Baca juga: Passing Exercise dengan KRI RE Martadinata 331, Inilah Profil Forbin (D620) – Fregat Pengawal Kapal Induk Charles de Gaulle

Dalam MNEK 2025, Angkatan Laut Perancis (Marine Nationale) mengerahkan fregat FNS Vendémiaire (F734) – Floreal class sebagai partispan. Meski berstarus sebagai fregat dengan bobot mati 2.950 ton, namun ‘status’ fregat yang berpangkalan di wilayah koloni Nouméa, Kaledonia Baru, telah turun kelas, yakni menjadi fregat dengan persenjataan sekelas Offshore Patrol Vessel (OPV).

FNS Vendémiaire mengandalkan senjata utama berupa meriam CADAM kaliber 100 mm pada haluan dan dua unit kanon penangkis serangan udara (PSU) F2 kaliber 20 mm. Sementara bekal rudal anti kapal Exocet MM38 telah dilepaskan pada tahun 2014, seiring dengan end of life dari generasi pertama rudal anti kapal buatan MBDA Missile Systems (d/h Aerospatiale) itu.

Meski telah dilepas, sampai saat ini Angkatan Laut Perancis belum memasang atau upgrade pada rudal anti kapal. Begitu pula dengan aspek udara, FNS Vendémiaire tidak dilengkapi dengan rudal pertahanan udara (hanud), yang idealnya layak untuk dipasangkan rudal Mistral dengan peluncur Simbad.

FNS Vendémiaire: Frigat “Minimalis” Representasi Kekuatan Perancis di Wilayah Koloni

Dalam lembar spesifikasi, FNS Vendémiaire juga tidak dilengkapi dengan torpedo ringan. Dengan racikan persenjataan yang terdesia, menjadikan kapal perang Perancis peronda Samudra Pasifik ini masih kalah spesifikasi persenjataan dengan korvet TNI AL, khususnya Fatahillah class.

Meski Fatahillah class telah menanggalkan rudal anti kapal Exocet MM38, namun kapal perang buatan Belanda ini masih mempertahankan keberadaan roket anti kapal selam dan torpedo. Selain andalan utama persenjataan ada pada meriam Bofors 120 mm dan Bofors 40 mm.

Dengan spesifikasi di atas, tapi jangan keburu mencibir kapal perang Perancis ini, FNS Vendémiaire dapat digolongkan sebagai light patrol frigate Floréal class. Jangan bayangkan atribut alutsista kelas berat di kapal perang ini, lantaran Floréal class memang diciptakan untuk menghadapi konflik berintensitas rendah dan melindungi Zona Ekonomi Eksklusif di wilayah koloni.

Peran FNS Vendémiaire ibarat fregat pengintai, sementara bila mengikuti standar kelengkapan senjata dan bobot pada level kapal perang TNI AL, maka FNS Vendémiaire lebih pas disebut sebagai korvet. Dirunut dari rancangan, Floréal class dibangun pasca Perang Dingin berakhir, frigat yang dibangun galangan Chantiers de l’Atlantique memang diciptakan untuk patroli jarak jauh.

Inilah Alasan Korvet Fatahillah Class Belum Dipasangi Rudal Anti Kapal (Lagi)

Agar menghemat kocek, konstruksi kapal perang ini dibangun dari struktur kapal sipil. Total ada enam kapal yang dibangun untuk AL Perancis, kapal pertama adalah FNS Floréal (F730) yang meluncur perdana pada 27 Mei 1992. Sementara FNS Vendémiaire meluncur pada Agustus 1992, dan resmi masuk dinas pada Oktober 1993. Selain Perancis, Floréal class juga dibeli dua unit oleh Angkatan Laut Maroko.

Bobot penuh kapal ini mencapai 2.950 ton, dan bobot standar 2.600 ton. Panjang kapal 93,5 meter, dan lebar 14 meter. Dengan empat mesin diesel SEMT Pielstick 6PA6 L280, FNS Vendémiaire mampu meluncur hingga 20 knots. Sedangkan jarak jelajahnya sampai 19.000 km pada kecepatan 15 knots, atau 24.000 km pada kecepatan 12 knots.

Mungkinkah Korvet Fatahillah Class Dipasangi Kanon Reaksi Cepat dan Rudal Hanud?

Meski dari persenjataan masih kalah dari korvet Fatahillah class, namun FNS Vendémiaire punya deck dan hanggar helikopter yang cukup besar. Menggantikan Alouette III, kini FNS Vendémiaire membawa helikopter Dauphin.

Dengan home base di Kaledonia Baru, maka dapat dipahami bila fregat Perancis ini acap kali bertandang atau mampir ke Indonesia.  (Gilang Perdana)

Perancis Akan Pensiunkan 6 Unit Floréal Class – Frigat Rasa OPV Spesialis Penempatan di Wilayah Koloni

One Comment