First Kill, Rudal Aster 15 dari Frigat FREMM AL Perancis Tembak Jatuh Drone Kamikaze di Laut Merah
Apa yang selama ini dinantikan MBDA Missile Systems, akhirnya terealisasi, sebagai manufaktur rudal maka momen yang dinantikan adalah pembuktian kemampuan rudal yang dimaksud pada operasi yang sesungguhnya. Untuk pertama kalinya, rudal hanud Aster 15 dari frigat FREMM (Fregate Européenne Multi-Mission) Angkatan Laut Perancis “Languedoc” berhasil menembak jatuh drone kamikaze yang terbang dari arah Yaman.
Baca juga: Singapura Umumkan Status Kesiapan Operasional Penuh Sistem Hanud Aster 30 SAMP/T
Bagi rudal Aster 15, ini merupakan ‘combat kill double’, pasalnya ada dua drone kamikaze yang ditembak jatuh. Pengumuman pencapaian tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Perancis Sebastien Lecornu dalam sidang di Senat Perancis. “Dua drone yang datang dari Yaman sengaja menargetkan kami, dan frigat Angkatan Laut Perancis (Marine Nationale) yang sedang melakukan patroli di Laut Merah telah melakukan tindakan yang memang diperlukan.”
“Rudal Aster 15 diluncurkan untuk membela diri dengan menghancurkan kedua drone tersebut. Hal ini dilakukan dengan sukses dan artinya dapat melindungi kapal dan awaknya,” kata Menhan Perancis.
Momen yang terjadi di Laut Merah menandai keterlibatan tempur pertama rudal Aster 15 produksi MBDA dan keterlibatan peran pertahanan udara pertama (first actual air defense engagement) yang dilakukan oleh frigat FREMM. Rudal Aster 15 memiliki jangkauan sekitar 30-35 km, ketinggian luncur vertikal hingga 25 km, dan mampu melesat hingga Mach 3, atau setara 3.700 km per jam.
MBDA mengembangkan rudal Aster untuk kebutuhan angkatan laut Perancis, Inggris, dan Italia. Pada Januari 2023, Perancis dan Italia mengontrak Eurosam untuk mengirimkan rudal hanud Aster senilai 2 miliar euro (US$2,18 miliar). Eurosam merupakan konsorsium MBDA Perancis, MBDA Italia, dan Thales. Secara bersama-sama, kedua negara akan membeli hampir 700 rudal Aster.
Aster 15 diluncurkan secara vertikal dan dipandu secara mandiri untuk memberikan cara terbaik dalam mengatasi berbagai jenis serangan udara. Karena waktu persiapan rudal yang sangat singkat dan kecepatan yang sangat tinggi, sistem senjata Aster memiliki kemampuan menyerang dengan cepat.
Laut Merah, yang membentang dari Terusan Suez di Mesir hingga Selat Bab el-Mandeb yang memisahkan Semenanjung Arab dari Afrika, merupakan jalur pelayaran penting untuk perdagangan dan pasokan energi. Dengan dalih tersebut, Angkatan Laut AS dan sekutunya telah menempatkan banyak kapal perang di laut tersebut sejak pecah perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.
Inilah MV Saviz – Kapal Kargo “Mata-mata” Iran yang Terkena Ranjau Israel di Laut Merah
Serangan terhadap kapal Perancis terjadi ketika milisi Houthi yang didukung Iran terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah, dengan alasan bahwa kapal-kapal tersebut terkait dengan Israel. Yahya Sare’e, juru bicara militer Houthi, merilis serangkaian postingan di X, mengatakan Yaman akan memblokir semua kapal yang menuju atau dari Israel.
Baru-baru ini, Strinda, sebuah kapal tanker berbendara Norwegia, dihantam oleh apa yang diperkirakan sebagai rudal jelajah anti-kapal yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. Geir Belsnes, kepala eksekutif Mowinckels Rederi, perusahaan pelayaran pemilik Strinda, membenarkan bahwa kapal tersebut, yang membawa bahan baku biofuel dan menuju Italia, terbakar setelah terkena rudal. (Bayu Pamungkas)
Eman2, rudal jutaan$ cuma buat nembak drone murah, gimana kalo rombongan drone yg nyerang kayak di ukro, bisa bangkrut tu kapal😁
tapi kenapa tidak menggunakan CIWS, lebih mnghemat biaya daripada biaya rudal itu yang cukup tinggi?