‘Fire Power’ Dianggap Kurang, Pengembangan Ranpur Clouded Leopard D2 8×8 (Taiwan) Tak Dilanjutkan

Setelah dikembangkan sejak tahun 2021 dan telah menggelontorkan dana jutaan dollar, ada kabar mengejutkan datang dari Taiwan, yakni program panser Fire Support Vehicle (FSV) dengan meriam 105 milimeter, CM-32 Clouded Leopard D2 8×8 telah dihentikan pengembangannya.

Baca juga: Taiwan Luncurkan D2 8×8 – Panser Fire Support Vehicle dengan Meriam 105mm, Siap Lawan Tank Cina

Armaments Bureau, yang bertanggung jawab atas pengembangan ranpur tersebut, mengonfirmasi bahwa Angkatan Darat Taiwan tidak akan menerima prototipe tersebut kecuali persenjataan utamanya ditingkatkan menjadi meriam 120 milimeter, sebuah keputusan yang secara efektif telah menghentikan program Clouded Leopard yang ambisius.

Keputusan ini, yang diumumkan pada bulan April 2025, muncul pada saat Taiwan menghadapi tekanan yang meningkat untuk memodernisasi militernya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Cina.

Clouded Leopard II, kendaraan lapis baja beroda 8×8 next genration, merupakan upaya Taiwan untuk menjembatani kesenjangan antara mobilitas, keterjangkauan, dan fire power dalam peperangan modern. Dirancang sebagai penghancur tank dan kendaraan tempur infanteri, kendaraan ini dibangun berdasarkan keberhasilan pendahulunya, CM-32 Clouded Leopard, yang telah digunakan oleh Angkatan Darat dan Polisi Militer Taiwan sejak 2010.

Prototipe baru, yang dikenal sebagai D2, dilengkapi dengan meriam 105 milimeter, senapan mesin koaksial 7,62 milimeter, dan senapan mesin 12,7 milimeter yang dioperasikan dari jarak jauh. FSV ini memiliki advanced hunter-killer capabilities, yang memungkinkan komandan untuk mengidentifikasi dan melacak target secara mandiri, fitur yang mirip dengan tank M1A2 Abrams buatan AS.

Selama pengujian, D2 menunjukkan kemampuannya untuk menembus pelat baja setebal 500 milimeter dari jarak 2.000 meter menggunakan peluru sabot penembus lapis baja yang distabilkan sirip, yang menunjukkan potensinya terhadap target lapis baja.

Sasis ranpur 8×8 dikembangkan oleh Armaments Bureau bekerja sama dengan Industrial Technology Research Institute di Hsinchu, berbeda dari CM-32 sebelumnya, dengan modifikasi seperti ventilasi pembuangan yang terbuka untuk meningkatkan kinerja.

Desainnya memprioritaskan mobilitas di berbagai medan Taiwan, dari pusat kota hingga daerah pegunungan, sekaligus menjaga biaya produksi tetap rendah daripada biaya produksi MBT tradisional.

Taiwan Terima Batch Perdana MBT M1A2T Abrams – Dikembangkan dari Platform M1A2 SEPv2 dengan Modifikasi Khusus

 

Meskipun ada kemajuan dalam pengembangannya, militer Taiwan menganggap meriam 105 milimeter tidak memadai untuk medan perang modern. Keputusan tersebut mencerminkan kalkulasi strategis yang didorong oleh ancaman yang terus berkembang yang ditimbulkan oleh militer Cina yang telah memodernisasi pasukan lapis bajanya dengan cepat.

Desakan pada kaliber yang lebih besar bukan sekadar preferensi teknis, tetapi respons terhadap kebutuhan pertahanan Taiwan yang unik. Geografi pulau tersebut, dengan wilayah perkotaan yang padat, dataran pantai yang sempit, dan pedalaman yang kasar, menuntut platform yang fleksibel dan mudah bergerak.

Hadapi Drone Cina, Taiwan Gelar Sistem Hanud Titik Berbasis Laser 50 Kw di Ranpur CM-32 8×8 “Clouded Leopard”

Tidak seperti tank beroda rantai tradisional, kendaraan beroda ban seperti Clouded Leopard II menawarkan kecepatan dan kemampuan manuver yang lebih tinggi, yang penting untuk respons cepat dalam skenario invasi potensial. Namun, mobilitas saja tidak cukup jika kendaraan tersebut tidak dapat menetralkan ancaman lapis baja berat.

Kementerian Pertahanan Taiwan pada awal tahun 2021 mengalokasikan NT$768 juta untuk memulai pengembangan kendaraan tempur beroda, yang diasumsikan didasarkan pada platform Yunpao (CM-32 Clouded Leopard) 8×8 yang sudah dioperasikan Angkatan Darat Taiwan. Namun, lambung kendaraan prototipe D2 jelas berbeda dari kendaraan dasar CM-32, dengan ventilasi pembuangan terbuka di sisi kanannya.

Prototipe awal kendaraan tempur beroda berdasarkan platform CM-32 dengan menara berawak 105 mm telah ditampilkan di Taipei Aerospace & Defense Technology Exhibition (TADTE), namun prototipe terbaru tampaknya didasarkan pada kendaraan yang benar-benar baru. Kaliber meriam pada D2 setara dengan meriam pada MBT M60A3 dan CM11 105 milimeter, yang digadang dapat menyederhanakan logistik. (Gilang Perdana)

Taiwan Repowering M60A3 Patton – Main Battle Tank Lawas yang Legendaris