Filipina Terima Batch Terakhir Helikopter Serang T129 ATAK, Kini Komplit Enam Unit Siap Tempur
Angkatan Udara Filipina (PAF) kini telah genap mengoperasikan enam unit helikopter serang T129 ATAK, setelah unit kelima dan keenam T129 ATAK tiba di Pangkalan Udara Atienza, Sangley Point, Cavite City pada 17 Mei 2024.
Baca juga: Dikirim dengan Airbus A400M, Filipina Terima Batch Perdana Helikopter Serang T129 ATAK
Dalam postingan Facebook (FB) pada hari Minggu, 15th Strike Wing PAF mengatakan pihaknya menerima dua helikopter, T129 ATAK dengan nomor ekor 1505 dan 1506. Kedua helikopter T129 ATAK melakukan low pass sebelum melakukan pendaratan. Setelah melaju di taxiway, kedua helikopter produksi Turkish Aerospace Industries (TAI) itu, mendapatkan sambutan penghormatan dengan water cannon.
Kesepakatan pengadaan enam unit T129 ATAK adalah bagian dari fase Horizon 2 dari Armed Forces of the Philippines Modernization Program, sebuah proyek akuisisi senilai 300 miliar peso Filipina (US$5,2 miliar) untuk memperbarui postur militer negara tersebut. Sementara kontrak enam unit T129 ATAK dipatok senilai US$269 juta yang ditandatangani pada 20 Juli 2020.
Batch pertama yang terdiri dari dua unit T129 tiba pada 9 Maret 2022, dilanjutkan dengan batch kedua yang juga terdiri atas dua unit T129 tiba pada bulan Desember di tahun yang sama.
Bagi Angkatan Udara Filipina, armada T129 ATAK bukan sekedar untuk defile, sesuai spesifikasi, T129 ATAK telah aktif dioperasikan untuk misi pengintaian udara, operasi dukungan tempur dan anti pemberontakan di wilayah selatan Filipina.
T129 ATAK sejatinya mengadopsi rancangan helikopter serang Italia, Agusta A129 Mangusta. Dikembangkan bersama oleh TAI, T129 ATAK tampil dengan beragam penyempurnaan, terutama peningkatan untuk misi serangan dan pengintaian di lingkungan yang panas dan tinggi, serta geografi yang kasar baik dalam kondisi siang dan malam hari.
T129 ATAK dilengkapi dengan kanon gatling gun tiga laras kaliber 20 mm di bawah hidung dengan kapasitas 500 amunis. Kemudian ada 76 roket 70 mm untuk dukungan udara jarak dekat. Helikopter ini juga dilengkapi dengan hingga 8 rudal anti-tank jarak jauh UMTAS 160 mm, 16 rudal CIRIT 70 mm, 8 rudal udara-ke-udara jarak pendek Stinger.
Meski buatan Turki, tapi proses penjualan T129 untuk pasar eskpor tetap menunggu persetujuan Amerika Serikat, pasalnya mesin yang digunakan T129 ATAK ‘mengandung’ unsur AS. Sebagai informasi, T129 ATAK ditenagai mesin 2x LHTEC CTS800-4A turboshaft. (Gilang Perdana)
Kurang update. Keterlanjuran. Eranya sudah berganti era drone untuk tugas apapun. Beberapa tahun ke depan heli2 tempur, bahkan kapal2 patroli, bahkan pesawat tempuur pasti bakal jadi benda purba karena jika digunakan pasti hanya jadi camilan drone. Makanya jangan kudet Mbah.
Lebat juga cantelanya boleh nih…
@Chiprut
Beda situasinya, pemberontak filipina dibelakangnya juga musuh americana and barat. bahkan malah dibantu.
sedang opm belakangnya blok barat, kita beli atak atau z10 pun nasibnya sama nganggurnya
@kaberjee ,anda benar 100℅, ngawurnya
Sepertinya Filipina diatas Indonesia ni kekuatan tempur sekarang, punya fregat bolpen dari Kroya, mau kedatangan fregat Anzac eks Ostrali, punya mbahMos, heli serang Atak dari Turki, heli serang blekhok, kapal patrolinya eks lik Sam full armory dan punya rudal Spike banyak, bentar lagi kedatangan skuadron Grippen … mantap jiwa dah, sebagai tetangga ikut senang.
Enak filipina T129 bisa dipakai buat basmi pemberontak. Yang disini punya segerebek AH 64 plus Mi 35, belum super tucano, gak bisa diapa apain buat hnacurin opm. Sedih. HAMsib, HAMshit.