Update Drone KamikazeKlik di Atas

Filipina Resmi Pensiunkan Helikopter Serang Bell AH-1S Cobra dan Pesawat Serang OV-10 Bronco

Meski terbilang canggih, usia pengabdian helikopter serang Bell AH-1S Cobra di arsenal Angkatan Udara Filipina ternyata sangat singat, pasalnya baru resmi diterima pada November 2021, namun dua unit AH-1S Cobra telah resmi dipensiunkan oleh militer Negeri Pinoy.

Baca juga: Terima Helikopter Serbu, Filipina Jadi Negara Pengguna Kedua AH-1F Cobra di Asia Tenggara

Walau ada kesan pensiun dini AH-1S Cobra terbilang cepat, namun keputusan yang diambil pihak Angkatan Udara Filipina (PAF) rupanya sudah matang. Meski unit perdana AH-1S Cobra baru diterima Filipina pada tahun 2021, tapi helikopter tersebut sejatinya sudah berusia cukup tua, lantaran merupakan berasal dari Raja Yordania Abdullah II.

Pada tanggal 28 Desember 2024, Angkatan Udara Filipina secara resmi memensiunkan dua jenis pesawat bersejarah, yang menandai berakhirnya sebuah era dalam sejarah penerbangan negara tersebut.

AU Filipina Resmi Terima Helikopter Hibah AH-1S Cobra dari Yordania

Upacara yang diselenggarakan oleh 15th Strike Wing di Pangkalan Udara Danilo Atienza di Cavite, menyoroti dua jenis wahana yang dipensiunkan, yakni pesawat serang turboprop dengan kemampuan COIN (Counter Insurgency) North American Rockwell OV-10 Bronco dan Bell AH-1S Cobra, yang keduanya memainkan peran penting dalam operasi keamanan dalam negeri dan misi kontraterorisme.

OV-10 Bronco, pesawat multiperan yang tangguh, telah beroperasi sejak November 1991, mencatat lebih dari tiga dekade misi mulai dari dukungan udara jarak dekat hingga pengawasan udara. Selama bertahun-tahun, Angkatan Udara Filipina telah memodifikasi Bronco untuk membawa sensor canggih dan persenjataan terbaru, memperluas relevansi operasionalnya bahkan saat operator global beralih ke platform yang lebih baru.

Meskipun efektif, kedua wahana tempur udara tersebut telah mencapai batas masa operasionalnya, yang mendorong transisi ke sistem yang lebih canggih. Dengan purna tugasnya OV-10 Bronco dan AH-1S Cobra, Angkatan Udara Filipina nyatanya tidak ‘pincang’, pasalnya kedua wahana yang pensiun telah disiapkan penggantinya.

Yang dimasud adalah helikopter serang buatan Turki, T129 ATAK dan pesawat serang ringan buatan Embraer, Brasil, A-29 Super Tucano yang menggantikan OV-10 Bronco. Dirancang untuk operasi di segala cuaca, T129 ATAK menawarkan avionik dan persenjataan canggih, sementara A-29B unggul dalam peran serangan presisi.

Filipina Terima Batch Terakhir Helikopter Serang T129 ATAK, Kini Komplit Enam Unit Siap Tempur

Peningkatan ini sejalan dengan upaya Filipina yang lebih luas untuk memodernisasi militernya dan beradaptasi dengan tantangan keamanan yang terus berkembang di kawasan Asia-Pasifik.

15th Strike Wing kini membawahi 16th Attack Squadron “Eagles” yang menerbangkan A-29 Super Tucano (SuTuc) dan 18th Attack Squadron “Falcons” yang mengoperasikan helikopter serang T129 ATAK.

Filipina total mengorder enam unit Super Tucano pada akhir tahun 2017 dengan nilai sekitar US$97,4 juta. Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN atau pesawat anti perang gerilya. Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak. Semua misi-misi tersebut terbilang konvensional, dan memang sejak dahulu menjadi santapan OV-10 Bronco.

Sementara, Angkatan Udara Filipina telah genap mengoperasikan total enam unit helikopter serang T129 ATAK, setelah unit kelima dan keenam T129 ATAK tiba di Pangkalan Udara Atienza, Sangley Point, Cavite City pada 17 Mei 2024.

Kesepakatan pengadaan enam unit T129 ATAK adalah bagian dari fase Horizon 2 dari Armed Forces of the Philippines Modernization Program, sebuah proyek akuisisi senilai 300 miliar peso Filipina (US$5,2 miliar) untuk memperbarui postur militer negara tersebut. Sementara kontrak enam unit T129 ATAK dipatok senilai US$269 juta yang ditandatangani pada 20 Juli 2020.

OV-10 Bronco Filipina Mampu Luncurkan Bom Pintar
Angkatan Udara Filipina (PAF) menerima 24 unit OV-10A Bronco bekas pakai Amerika Serikat di tahun 1991. Kemudian ada penambahan lagi 9 unit dari Amerika Serikat dan ada tambahan delapan unit OV-10C bekas pakai Angkatan Udara Thailand di tahun 2003/2004.

Penempatan Bronco di PAF dibagi ke dalam dua skadron , yakni 6th Attack Squadron and 25th Composite Attack Squadron yang masuk dalam kekuatan 15th Strike Wing. Sejak awal kemunculannya, Bronco yang artinya “Kuda Liar” sudah langsung diterjunkan dalam operasi militer di Kepulauan Jolo.

Perangi Terorisme, Filipina Mendapatkan Paket Persenjataan Senilai US$18 Juta, Termasuk Rudal TOW 2 dan Bom Pintar

Seperti sepanjang 2011, OV-10 Bronco beberapa kali melakukan serangan udara ke basis MILF (Moro Islamic Liberation Front), dan di tahun 2012 melakukan penetrasi serangan ke kelompok Abu Sayyaf dan Jemaah Islamiyah.

Sampai saat ini, tinggal 10 unit OV-10 Bronco yang aktif dioperasikan PAF, terdiri dari seri OV-10A, OV-10C dan OV-10M. Nah, yang disebut terakhir OV-10M adalah varian upgrade (SLEP), dimana Bronco yang tadinya menggunakan tiga bilah baling-baling, kini menggunakan four blade propellers. Sementara OV-10C yang berasal dari bekas pakai AU Thailand, beberapa diantaranya sudah punya kemampuan melepaskan bom pintar, seperti Paveway LGB. (Gilang Perdana)

OV-10 Bronco Beraksi di Marawi, Ingatkan Kenangan Pada Si “Kuda Liar” Pelibas GPK

2 Comments